Risiko Kredit Credit Risk
Dalam menetapkan sasaran pasar, perusahaan melakukansegmentasipadapasaryangpotensial.
Secara umum, sasaran pasar perusahaan dapat dibagi menjadi konsumen korporasi
dan perorangan. Berikut merupakan ilustrasi penetapansasaranpasarperusahaan:
Konsumen Perorangan Individual Consumers
Konsumen Korporasi Corporate Consumers
Top Executive
Professional Middle-Class
Employee KerahPutih
Low-Class Employee
KerahBiru UsahaMikro
Pendapatandiatas Rp350juta
MicroBusiness Incomeabove
Rp350million
Non-FixedIncome FixedIncomeEarners
UsahaKecilKeluarga PendapatandiatasRp1Miliar
SmallFamilyBusiness IncomeaboveRp1billion
Perusahaan InstitusionalFormal
FormalInstitution
Belumtersentuhakses memenuhipersyaratanperbankanUnbankable
UntoucableUnbankable
Setelahsasaranpasardanproilkonsumentelah ditetapkanyangmanahalinmenjadimekanisme
penyaringawaluntukmemperolehkonsumendan sumberperolehankonsumen.Berikutmerupakan
gambaran penetapan proil konsumen di Adira Finance:
Manajemen Risiko
Risk Management
Indeterminingthetargetmarket,theCompany performs market segmentation on the potential
market.Ingeneral,theCompany’stargetmarket could be divided into corporate and individual
consumers.Thefollowingisanillustrationofthe Company’stargetmarketdetermination:
Oncethetargetmarketandconsumerproilehas been established, it becomes the initial iltering
mechanism to obtain customer income sources. Thefollowingisadescriptionofthedetermination
oftheconsumerproileinAdiraFinance:
Adira Finance •Laporan Tahunan 2013
296
Analisa Konsumen
ConsumerAnalysis
Infrastruktur Teknologi InfrastructureTechnology
KebijakanPengambilan Keputusan PolicyDecisionMaking Tim Manajemen Risiko
RiskManagementT eam
Sistem Informasi
ManagementInformationSystem
Analisa Dealer
DealerAnalysis
√ √ √ √
√
‘5C’s’ of Credit
Character Capacity
Collateral Capital
Condition
LowRisk LowRisk
HighRisk
HighRisk
AnalisakelayakankreditdiAdiraFinancedimulai daripenilaianatasaspekkualitatifdankuantitatif
calonkonsumendenganmenggunakanmetode 5C’s of Credit, terdiri dari Character Karakter-
reputasiintegritas
konsumen, Capacity
Kapasitas-kecukupanaruskasataukemampuan membayar dengan mengukur pendapatan
terhadap hutangDebt-Service Ratio, Collateral Jaminan-aset yang dapat digunakan sebagai
jaminan atas kredit, Capital Modalaset bersih konsumendanConditionKondisiekonomidan
tujuankredit.
Metodekeduayangdigunakanadalahpengukuran risikoberupamatrixanalisarisikokonsumendan
dealer.Dalammetodeini,perusahaanmembuat seperangkat kriteria untuk mengukur tingkat
risikoataskonsumendandealeryangmerupakan sumberutamaperolehankonsumenuntukindustri
pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia. Adapunkombinasimetode5C’s of Creditdengan
metode ini selanjutnya menjadi fondasi dalam implementasi pengelolaan risiko perusahaan.
Perusahaan
mendirikan tim
manajemen risiko yang bertanggung jawab memantau
pengendalian risiko perusahaan a.l. dengan terlibatdalampembuatanprogramprodukkredit,
AnalysisontheadequacyofcreditinAdiraFinance initiated from the assessment of the qualitative
andquantitativeaspectsofthepotentialconsumer usingthe5C’s of Credit method,consistingof
Character reputationintegrity of consumer, Capacity cash low suficiency or ability to pay
by measuring the income against debtDebt- ServiceRatio,Collateralassetsthatcanbeused
ascollateralforloans,capitalnetassetsofthe consumer and Condition economic conditions
andcreditpurposes.
The second method used is risk assessment in the form of consumer and dealer risk analysis
matrix.Inthismethod,theCompanyestablished a set of criteria to measure the level of risk on
the consumer and the dealer which is a major source of customer acquisition for the vehicle
inancingindustryinIndonesia.Thecombination ofCredit 5C’s methodandthismethodarethe
foundationforimplementationoftheCompany’s risk management. The Company set up a risk
managementteamtoresponsibleformonitoring the risk management of the Company, among
others by being involved in the development of productcredit programs, establishing credit
Adira Finance •2013AnnualReport
297
penetapan kebijakan kredit, penetapan batasan persetujuanpemberiankredit,analisaportofolio,
sertameninjaudanmengawasikinerjaportofolio secara rutin; infrastruktur dan teknologi yang
memungkinkanpengendalianrisikomenjadilebih terpadudaneisien;sisteminformasimanajemen
sebagai bentuk pengendalian internal usaha; serta kebijakanpengambilan keputusan dengan
kerangkapengendalianrisiko.
Adapun dari penggabungan metode di atas, sasaran yang hendak dicapai adalah adanya
portofolio yang sehat dengan tingkat risiko yangterkendalidanproilkonsumenyangdapat
diandalkan sehingga manajemen konsumen menjadiefektif.
Proil konsumen Perusahaan terbilang cukup terdiversiikasi sehingga risiko tidak terpusat di
salah satu proil. Berikut merupakan beberapa proil konsumen Perusahaan pada tahun 2012
dan2013:
ProilKonsumenBerdasarkanJenisPekerjaan ConsumerProileBasedonTypeofOccupation
2013
2
54 44
2012
44 2
54
Karyawan Employed
Wiraswasta Self Employed
Lain-lain Others
Manajemen Risiko
Risk Management
policies, determination of credit limit approvals, portfolio analysis, as well as reviewing and
monitoringtheperformanceoftheportfolioon a regular basis; infrastructure and technology
which allow risk management to become more integratedandeficient;managementinformation
systems as a form of internal business control, andpolicydecisionmakingintheframeworkof
riskcontrol.
Fromtheincorporationofthetwoabove-stated methods, the objective to be achieved is the
presenceofahealthyportfoliowithacontrolled level of risk and a reliable consumer proile so
that the management of customer risk can be effective.
The Company’s consumer proile is quite diversiied;hence,theriskisnotconcentratedin
one proile. The following are several consumer proilesoftheCompanyin2012-2013:
Adira Finance •Laporan Tahunan 2013
298
ProilKonsumenBerdasarkanPendapatanBulanan ConsumerProileBasedonMonthlyIncome
2013
8 12
80 7
11 82
2012
≤
Rp5.000.000 Rp5.000.000
≥
Rp10.000.000 Rp10.000.000
Hal ini dapat dilihat dari proil konsumen berdasarkan jenis pekerjaan, yang mana
Perusahaan memiliki
konsumen dengan
komposisi yang seimbang antara konsumen dengan pendapatan tetap karyawan dan
tidak tetap wiraswasta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mendapatkan perpaduan
segmenpasaryangtepatsesuaidengantingkat pengembalianyangmaksimaldenganrisikoyang
dapatdikelola.
Lebihlanjut,proilkonsumenberdasarkantingkat pendapatan bulanan menunjukkan adanya
pergeseran ke tingkat pendapatan bulanan yang lebih tinggi. Pergeseran terjadi sesuai
denganstrategipenyaluranpembiayaan,dimana Perusahaan memiliki aspirasi untuk memiliki
portofolio yang seimbang antara pembiayaan sepeda motor dan mobil, mengingat jumlah
masyarakatkelasmenengahyangsedangtumbuh di Indonesia, diikuti dengan pertumbuhan yang
kuatpadapenjualanmobilnasional. As observed in the consumer proile based on
occupation, the Company’s consumers have a balance composition between consumers with
ixed income employed and non-ixed income self-employed. Hence, the Company could
have an appropriate mixed of market segment according to the optimal return with managed
risk.
Moreover,theconsumerproilebasedonmonthly income level shows that there is a shifting to a
higher level monthly income. The shifting took place in line with the inancing disbursement
strategy,wherebytheCompanyhasanaspiration tohaveabalanceportfoliobetweenmotorcycle
and car inancing, bearing in mind that middle incomepeoplearegrowinginIndonesia,followed
bythestronggrowthinthenationalcarsales.
Adira Finance •2013AnnualReport
299
b Analisa dalam Risiko Kredit
Pengendalian risiko kredit tidak cukup dengan dilakukan hanya pada tahap akuisisi konsumen
saja, melainkan harus tetap dilakukan hingga konsumen telah menyelesaikan kewajibannya
terhadapAdiraFinance.Dalamhalini,Perusahaan menggunakaan
metode statistik
untuk memperoleh analisa yang kemudian digunakan
untukmengukurtingkatrisikosecaraEnd to End approach. Secara umum, analisis kredit dengan
menggunakan metode statistik yang digunakan perusahaanadalahsebagaiberikut:
1. ProsesAkuisisi
Dalam melakukan analisa di proses akuisisi, Perusahaan menetapkan kelayakan kredit
calon konsumen, untuk melihat indikasi adanya kemungkinan gagal bayar atau
tidaknyadimasadepan.
2. Penagihan Perusahaan
melakukan analisa
untuk mengidentiikasi perilaku konsumen yang
dapat membantu tim Penagihan Collection dalammengorganisirstrategipenagihan.
3. Pemulihan Tujuan analisa adalah untuk menetapkan
kemungkinan piutang konsumen yang telah dihapusbukukan agar dapat dipulihkan
kembali di masa depan sehingga dapat digunakan
dalam menyusun
strategi pemulihan.
Dalam metode ini, aspek kualitatif konsumen maupun calon konsumen dikonversi menjadi
aspek kuantitatif berupa analisa secara statistik. Perusahaan telah memiliki bagian yang terpisah
dalam penanganan konsumen pada masing- masing tahap ini, sehingga perlu dilakukan
analisa yang terpisah pada masing-masing prosesdiatas.Analisayangdihasilkandigunakan
sebagai panduan bagi masing-masing bagian dalammenetapkanaction planataupuntindakan
perbaikan. Hasil akhir yang hendak dicapai adalahoptimalisasipendapatandanminimalisasi
kerugian.
Manajemen Risiko
Risk Management
b Analysis in Credit Risk
The management of credit risk is not only implemented in the consumer acquisition
stage,butitiscontinuouslyperformeduntilthe consumer has completed hisher obligations to
AdiraFinance.Inthisregard,theCompanyutilizes thestatisticalmethodtoobtaintheanalysiswhich
will then be used to measure the level of risk using the End-to-End approach. In general, the
creditanalysiswithstatisticalmethodusedbythe Companyisasfollows:
1. AcquisitionProcess
In the acquisition process analysis, the Companydeterminesthecredit-worthinessof
prospectiveconsumer,inordertoseeifthere is any potential of default indications in the
future.
2. Collection The Company has analysis to identify the
behaviour of consumer with the help of Collection Team in organizing the collection
strategy.
3. Recovery The objective of this analysis is to ind any
probabilityofwritten-offconsumerreceivables forrecoveryinthefuture,thus,couldbeused
todeveloparecoverystrategy.
In this method, the qualitative aspects of the consumers and potential consumers are
converted into quantitative aspects in the form of statistical analysis. The Company already has
separatessectionsinhandlingconsumersineach cycles,thusaseparateanalysisisrequiredforeach
process. The analysis is used as a guide in each section in determining action plan or remedial
actions.Theexpectedendresulttobeachievedis revenueoptimizationandminimizationoflosses.
Adira Finance •Laporan Tahunan 2013
300
Perusahaan juga
menerapkan Pedoman
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan
No. 45KMK.062003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubahdenganPeraturanMenteriKeuanganNo.
74PMK.0122006tanggal31Agustus2006dan KeputusanDirekturJenderalLembagaKeuangan
No. Kep-2833LK2003 tanggal 12 Mei 2003 tentangPedomanPelaksanaanPenerapanPrinsip
Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan NonBank.
Lebih lanjut, Komite Manajemen Risiko di bawah Direksi yang beranggotakan Pejabat
Senior Perusahaan bertugas untuk melakukan pengawasan dan menyusun strategi yang
diperlukan dalam menangani kondisi yang dihadapi Perusahaan. Dengan adanya alat ukur
yang dapat diandalkan dan Komite Manajemen Risikoyangmelakukanpengawasan,risikokredit
yangdihadapiolehPerusahaandapatterkendali denganbaik.
Hasildaripengelolaanrisikoini,dapatdilihatdari tren tingkat kredit bermasalah Perusahaan yang
masih dalam koridor risiko yang direncanakan oleh perusahaan dimana terlihat pada tahun
2013,2012dan2011danmasing-masingsebesar 1,3, 1,4 dan 1,3. Hal ini membuktikan
bahwastrategidanbudayarisikoyangdibentuk dan dibangun sejalan dengan tujuan serta
perilakuusahaPerusahaan.