Analisis Stratifikasi Analisis Histogram

6.1.5. Analisis Pareto

Pada diagram pareto dibuat besarnya persentase kesalahan parameter proses yang terjadi selama memproduksi rubber wood pellet. Kesalahan yang diidentifikasi adalah tekanan, suhu, kadar air, komposisi, ukuran partikel. Persentase kumulatif kadar air, ukuran partikel dan komposisi mencapai 82.4.. Nilai tersebut sesuai dengan prinsip pareto 80-20. Dimana 80 produk cacat disebabkan oleh 20 jenis kesalahan. Selama proses produksi tedapat kesalahan yang terjadi di lantai produksi. Persentase kumulatif kadar air, ukuran partikel dan komposisi mencapai 82.4.. Nilai tersebut sesuai dengan prinsip pareto 80-20. Sehingga untuk mengurangi jumlah kesalahan yang sampai 80 dengan mengendalikan jenis kesalahan kadar air, ukuran partikel dan komposisi. Kesalahan kadar air terjadi karena SOP yang tidak memadai. Pemerikasaan kadar air secara berkala harus dilakukan pada bahan yang dijemur dan bahan yang sudah selesai dijemur. Perlu dilakukan penyesuaian jumlah bahan yang dijemur dengan kebutuhan produksi. Jangan menumpuk bahan yang sudah dijemur dan menyimpannya dalam gudang yang sama dengan bahan yang belum dijemur. Tata letak yang mendukung proses produksi perlu diterapkan. Agar ukuran partikel seragam perlu diperhatikan kadar air bahan baku dan komposisi, serta aliran bahan masuk ke hammer mill. Penentuan komposisi dan pengadukan dilakukan secara manual dengan cara menaksir volume bahan yang ditumpuk dan mengaduk bahan-bahan yang ditumpuk terlebih dahulu. Sebaiknya untuk mendapatkan komposisi yang tepat dan campuran yang homogen digunakan tangki pengaduk yang kapasitasnya disesuaikan dengan kapasitas hammer mill. Hal ini juga mengatasi kekeliruan dalam menjaga aliran masuk bahan ke hammer mill. Operator juga harus mampu menjaga kecepatan angin dust separator agar partikel yang ukurannya besar tidak lolos ke pencetakan dengan cara merawat talang dan meletakkan instrument pengukuran kecepatan angin pada talang dust separator.

6.1.6. Analisis Cause and Effect Diagram

Diagram sebab akibat menggambarkan hubungan kecacatan dengan faktor–faktor penyebabnya. Pembuatan diagram ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dalam terjadinya suatu kecacatan sehingga dikemudian hari dapat melakukan perbaikan untuk meminimalkan jumlah produk yang pecah dan serbuk. Hasil cause and effect diagram untuk kecacatan adalah sebagai berikut 4. Manusia Proses produksi rubber wood pellet yang dilakukan di PT. Salix Bintama Prima adalah semi otomatis. Masih terdapat proses-proses yang menggunakan mesin yang dikendalikan manusia sehingga faktor kesalahan yang disebabkan manusia masih terdapat dilantai produksi. pada proses penjemuran operator berperan sangat penting untuk merotasi bahan agar penjemuran merata. Penjemuran yang tidak merata akan menghasilkan kadar air yang berbeda-beda pada material yang dijemur. Proses mixing dilakukan secara manual operator harus dapat melakukan pengadukan secara konsisten dan menyeluruh agar campuran homogen. Pada tahap penghancuran, pencetakan, dan pendinginan

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19