Rekayasa Kualitas Secara On-line

Karakteristik kuantitatif dikontrol dengan melakukan pengukuran secara berkala. Hasil pengukuran digunakan sebagai memprediksi nilai rata-rata produk jika produksi dilanjutkan tanpa melakukan penyesuaian. Jika nilai yang diprediksi bergeser dari nilai target, level dari faktor yang dapat dikontrol dimodifikasi untuk menurunkan selisihya. Metode ini juga disebut called feedback atau pengendalian umpan balik. Metode ini sangat bergantung pada desain sistem yang rasional. 3. easurement and action. Juga disebut sebagai pemeriksaan. Setiap unit manufaktur diperiksa , dan jika berada diluar spesifikasi maka produk akan dikerjakan ulang atau diperbaiki. Metode pengendalian kualitas ini dilakukan hanya apabila kedua metode pengendalian kualitas secara on-line diatas telah dilakukan. Dengan segala usaha pengendalian kualitas yang dilakukan pada desain produk, desain proses, dan manufaktur, beberapa produk cacat masih tekirim ke konsumen. Satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun pusat pelayanan dan ganti rugi kepada konsumen akibat kerugian yang ditanggungnya karena cacat yang ada pada produk. Hal ini merupakan bagian dari pengendalian kualitas secara on-line.

3.2. Pengambilan Sampel

7 7 Supranto Johannes, Sampling untuk Pemeriksaan, Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia. h .2. Sampling ialah cara penelitian yang tidak menyeluruh, dengan perkataan lain, hanya elemen sampel yang diteliti. Elemen ialah sesuatu yang menjadi objek penyelidikan. Seluruh elemen disebut populasi sedangkan sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Bila seluruh elemen populasi diteliti satu per satu, cara pengumpulan data ini disebut sensus, dan hasilnya merupakan data sebenarnya disebut parameter. Sedangkan hasil sampling disebut perkiraan estimasi. Selisih nilai atau data perkiraan dengan parameter disebut kesalahan sampling sampling error. Sampling dilakukan karena memberikan data dalam waktu yang lebih singkat dan memerlukan tenaga yang relatif sedikit dan murah biayanya.

3.2.1. Teknik Sampling

8 Macam-macam sampling dalam random sampling adalah Pada dasarnya terdapat dua macam teknik sampling; yaitu teknik random sampling dan non random sampling. Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu di dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 9 1. Simple random sampling. : Suatu sampel disebut acak apabila hasil proses tersebut tidak dapat ditentukan sebelumnya dengan pasti. Pemilihan sampel yang objektif caranya harus acak 8 Naburko dan Achmadji, metodologi penelitian jakarta, PT. Bumi Aksara hal 111-117 9 Suprapto, Johannes, op cit hal 23-33 dengan cara pemilihan sedemikian rupa sehingga setiap elemen populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tabel bilangan acak adalah tabel yang memuat bilangan atau angka yang pembuatannya dilakukan sedemikian rupa dengan peralatan tertentu sehingga bila dipergunakan sudah menjamin terjadinya proses pengancakan. Berikut ini cara menggunakan tabel bilangan acak untuk memperoleh sampel acak. Pertama, tentukan interval nilai bilangan acak. Kemudian tentukan banyaknya angka number of digit untuk setiap bilangan acak tersebut. Kedua, penentuan bilangan acak untuk memilih elemen yang pertama. Caranya ada macam-macam,misalnya dengan membuka halaman tabel bilangan acak, kemudian jari telunjuk menunjuk secara sembarangan pada halaman sehingga mengenai atau menyentuh suatu angka. Atau dengan menjatuhkan pensil dengan mata tertutup, mungkin juga menusuk pensil runcing dari arah belakang kertas bilangan acak. Kalau yang diperlukan 3 atau 4 angka padahal yang diperoleh baru satu angka, maka dalam hal ini ambil saja 2 atau 3 angka di sebelah kanan dan kirinya. Ketiga, setelah angka-angka permulaan sudah ditentukan, kemudian bergerak ke bawah dalam blok yang sama ke baris-baris berikutnya. Bila baris pada suatu halaman sudah habis dari halaman tertentu, kemudian pindah ke blok berikutnya dari baris pertama. bila suatu halaman sudah dipergunakan semua bloknya harus pindah ke halaman berikutnya. 2. Cluster sampling.

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19