Rekayasa Kualitas Secara Off-line
Rekayasa kualitas secara on-line ini juga dapat mengontrol mesin-mesin produksi sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mesin-mesin
tersebut. Setelah proses produksi dan kondisi pengoprasian telah ditentukan, sumber variasi yang dapat timbul adalah:
1. ariasi pada material dan komponen yang dibeli.
2. ergeseran proses, perkakas, kegagalan mesin, dll.
3. ariabilitas dalam pelaksanaan.
4. esalahan manusia.
Sumber variabilitas ini ditangani oleh departemen pengendalian kualitas selama masa produksi. Melalui pengendalian kualitas secara on-line waktu yang
sebenarnya. Berikut tiga bentuk pengendalian kualitas secara on-line. 1.
roses analisa dan penyesuaian juga dikenal sebagai pengendalian proses. Produk diperiksa pada selang waktu yang tetap. Jika normal maka proses
dilanjutkan. Jika tidak, penyebabnya dicari dan proses diulang setelah penyebab masalah dierbaiki dan proses kembali memiliki kemampuan
awalnya. 2.
eramalkan dan memeriksa. Diketahui sebagai tindakan pengendalian.
Karakteristik kuantitatif dikontrol dengan melakukan pengukuran secara berkala. Hasil pengukuran digunakan sebagai memprediksi nilai rata-rata
produk jika produksi dilanjutkan tanpa melakukan penyesuaian. Jika nilai yang diprediksi bergeser dari nilai target, level dari faktor yang dapat
dikontrol dimodifikasi untuk menurunkan selisihya. Metode ini juga disebut called feedback atau pengendalian umpan balik. Metode ini sangat bergantung
pada desain sistem yang rasional. 3.
easurement and action. Juga disebut sebagai pemeriksaan. Setiap unit manufaktur diperiksa , dan jika berada diluar spesifikasi maka produk akan
dikerjakan ulang atau diperbaiki. Metode pengendalian kualitas ini dilakukan hanya apabila kedua metode pengendalian kualitas secara on-line diatas telah
dilakukan. Dengan segala usaha pengendalian kualitas yang dilakukan pada desain
produk, desain proses, dan manufaktur, beberapa produk cacat masih tekirim ke konsumen. Satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun
pusat pelayanan dan ganti rugi kepada konsumen akibat kerugian yang ditanggungnya karena cacat yang ada pada produk. Hal ini merupakan bagian
dari pengendalian kualitas secara on-line.