Peta Kontrol P Kecacatan Serbuk

2. Menentukan nilai central line − P = ∑ ∑ n np − P = 400 ... 395 404 8 ... 15 22 + + + + + + − P = 0314 . 10257 322 = 3. Menentukan nilai batas kendali n p p p UCL 1 3 − + = 404 0314 . 1 0314 . 3 0314 . − + = UCL = 0.0574 n p 1 p 3 p LCL − − = 404 0314 . 1 0314 . 3 0314 . − − = LCL = 0.0054 Berdasarkan Gambar 5.9 dapat dilihat terdapat data yang berada di luar batas kontrol yaitu data ke-4, 10 dan 17 maka perlu dilakukan revisi dengan mengeluarkan data yang berada diluar batas pengendalian. Peta kontrol p kecacatan serbuk setelah dilakukan revisi yaitu peta kontrol p kecacatan serbuk revisi I dapat dilihat pada Gambar 5.10. Berdasarkan hasil pada Tabel 5.9. maka dapat diperoleh peta kontrol p pada Gambar 5.7. 25 22 19 16 13 10 7 4 1 0.07 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 Hari P ro p o rt io n _ P= 0.03139 UCL= 0.05755 LCL= 0.00524 1 1 1 P Chart of Kecacatan Serbuk Tests performed with unequal sample sizes Gambar 5.7. Peta Kontrol P Kecacatan Serbuk Sumber : Pengolahan Data Peta p kecacatan serbuk revisi I dapat dilihat pada Gambar 5.8. 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0.00 Sample P ro p o rt io n _ P= 0.02988 UCL= 0.05542 LCL= 0.00434 P Chart of Kecacatan Serbuk I Tests performed w ith unequal sample sizes Gambar 5.8. Peta Kontrol P Kecacatan Serbuk Revisi I Sumber : Pengolahan Data Berdasarkan Gambar 5.10. dapat dilihat bahwa seluruh data berada dalam batas kontrol tidak ada data yang out of control.

5.6. Diagram Pareto

Diagram pareto merupakan suatu diagram yang menggambarkan urutan permasalahan menurut bobotnya dimana bobot tersebut berupa frekuensi kesalahan parameter proses. Persentase dan persentase kumulatif dari masing- masing jenis kesalahan dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Persentase Kesalahan Penyebab Kecacatan Rubber Wood Pellet No Kesalahan pada Produksi Rubber wood pellet Jenis Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif 1 Kadar Air 8 47.06 47.06 2 Ukuran Partikel 4 23.53 70.59 3 Komposisi 2 11.76 82.35 4 Suhu 2 11.76 94.12 5 Tekanan 1 5.88 100.00 Total 17 100 Sumber : Pengolahan Data Diagram pareto dari kelima jenis kesalahan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.9. Gambar 5.9. Diagram Pareto Penyebab Kecacatan Rubber wood pellet Sumber : Pengolahan Data Jenis kesalahan kadar air, ukuran partikel dan komposisi memiliki persentase 80 sesuai dengan peraturan pareto 80:20.

5.7. Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat menggambarkan hubungan kecacatan dengan faktor – faktor penyebabnya. Diagram sebab akibat akan mengidentifikasi berbagai penyebab potensial dari kecacatan yang terjadi, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, metode dan lingkungan. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming. Braistorming dilakukan bersama dengan karyawan lantai produksi, dengan cara saling memberikan sumbang saran mengenai dua kecacatan yang dialami rubber wood pellet di PT. Salix Bintama Prima. Brainstorming diawali dengan menetapkan masalah pokok yang akan dianalisis penyebabnya yaitu kecacatan serbuk dan kecacatan pecah. Kecacatan serbuk pelet yang hancur dan berbentuk serpihan kecil dan kecacatan pecah adalah pelet yang pecah berukuran ≤ 15 ml. Berikut hasil brainstorming tersebut di rangkum dan di kelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Hasil diskusi untuk kecacatan serbuk adalah sebagai berikut: 1. Manusia Proses produksi rubber wood pellet yang dilakukan di PT. Salix Bintama Prima adalah semi otomatis. Masih terdapat proses-proses yang menggunakan mesin yang dikendalikan manusia sehingga faktor kesalahan yang disebabkan manusia masih terdapat dilantai produksi. Hal ini mengacu pada proses penjemuran. Operator berperan sangat penting untuk merotasi bahan agar penjemuran merata. Bahan dibalik menggunakan farm tractor yang dimofikasi. Penjemuran yang tidak merata akan menghasilkan kadar air yang tidak seragam pada material yang dijemur. Standar mengenai rute membalik material yang dijemur belum terdapat di SOP, sehingga tergantung pada kebiasaan kerja operator. Terdapat 3 operator penjemuran. Pengalaman kerja dan pelatihan yang dialami operator berbeda-beda sehingga keahlian operator tidak seragam yang dapat mempengaruhi metode kerja operator. Pada bagian pencetakan terdapat 2 orang setiap shift yang mengoprasikan mesin hammer mill, dust separator, rolling die, dan tangki pendingin yang bekerja secara kontinu. Pada SOP terdapat range yang besar pada nilai parameter proses. Nilai standar parameter proses dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Standar Parameter Proses Parameter Proses Standar Keterangan Kadar Air 10-15 - Komposisi Kayu : Serbuk kayu 40 : 60 Komposisi 50:50 dan 60 : 40 masih dapat digunakan tergantung keputusan manajerial Ukuran Saringan Partikel 10 mesh - 20 mesh Material yang tidak lolos 20 mesh maksimum 20 Tekanan Pencetakan 60 Kgfcm 2 - 90 Kgfcm 2 - Suhu Cetakan 40 C-50 C -

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19