disesuaikan dengan kapasitas hammer mill. Hal ini juga mengatasi kekeliruan dalam menjaga aliran masuk bahan ke hammer mill. Operator juga harus mampu
menjaga kecepatan angin dust separator agar partikel yang ukurannya besar tidak lolos ke pencetakan dengan cara merawat talang dan meletakkan instrument
pengukuran kecepatan angin pada talang dust separator.
6.1.6. Analisis Cause and Effect Diagram
Diagram sebab akibat menggambarkan hubungan kecacatan dengan faktor–faktor penyebabnya. Pembuatan diagram ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab dalam terjadinya suatu kecacatan sehingga dikemudian hari dapat melakukan perbaikan untuk meminimalkan jumlah produk yang pecah dan
serbuk. Hasil cause and effect diagram untuk kecacatan adalah sebagai berikut
4. Manusia Proses produksi rubber wood pellet yang dilakukan di PT. Salix Bintama
Prima adalah semi otomatis. Masih terdapat proses-proses yang menggunakan mesin yang dikendalikan manusia sehingga faktor kesalahan yang disebabkan
manusia masih terdapat dilantai produksi. pada proses penjemuran operator berperan sangat penting untuk merotasi bahan agar penjemuran merata.
Penjemuran yang tidak merata akan menghasilkan kadar air yang berbeda-beda pada material yang dijemur. Proses mixing dilakukan secara manual operator
harus dapat melakukan pengadukan secara konsisten dan menyeluruh agar campuran homogen. Pada tahap penghancuran, pencetakan, dan pendinginan
manusia berperan sebagai operator mesin, keahlian operator untuk menjaga setingan variable proses sangat dibutuhkan.
Ditinjau dari segi manusia, terdapat beberapa faktor penyebab kecacatan, yaitu operator tidak berkonsentrasi sehingga kurang teliti dalam bekerja.
Kondisi kesehatan operator yang disebabkan oleh kelelahan dan penyakit yang diderita operator sehingga mempengaruhi performa operator saat bekerja.
Keterampilan operator dipengaruhi oleh pelatihan dan pendidikan operator. Ketiga hal ini tentunya akan mempengaruhi kemampuan operator dalam
menjalankan tugas. 5. Bahan
Penyebab terjadinya kecacatan karena bahan adalah penggunaan bahan dengan standar mutu yang tidak sesuai untuk kebutuhan produk. Kayu yang sudah
lapuk atau sudah mengalami pengolahan terlebih dahulu sering kali sudah memiliki kandungan lignin kurang dari kayu yang segar. Lignin berguna
sebagai perekat pada pelet kayu, perekat sangat penting untuk membentuk pelet kayu. Kekerasan kayu mempengaruhi hasil penghacuran sehingga
berpengaruh ke kecacatan pecah. Oleh karena itu perlu ditetapkan spesifikasi penerimaan bahan baku.
6. Metode kerja Ditinjau dari segi metode kerja, kecacatan dapat terjadi karena parameter
proses tidak sesuai dengan kebutuhan. Parameter yang dianggap mempengaruhi kecacatan adalah kadar air yang dipengaruhi oleh proses
penjemuran. Kadar air yang tinggi akan menyebabkan pelet pecah dan kadar