Data Produk Cacat Penentuan Populasi dan Jumlah Sampel

5.2. Lembar Pemeriksaan

Check Sheet dan Stratifikasi Pada lembar pemeriksaan check sheet dicatat jumlah kecacatan rubber wood pellet. Pada stratifikasi juga dilakukan pencatatan terhadap jumlah kecacatan yang terjadi pada rubber wood pellet yaitu, pelet yang pecah dan pelet yang menjadi serbuk. Lembar pemeriksaan dan Stratifikasi kecacatan rubber wood pellet dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Lembar Pemeriksan dan Stratifikasi Kecacatan Hari Jumlah yang Diperiksa Butir Cacat Total Cacat Butir Pecah Butir Serbuk Butir 1 404 64 22 86 2 395 51 15 66 3 381 50 8 58 4 397 73 27 100 5 397 60 13 73 6 403 54 19 73 7 406 49 11 60 8 392 46 3 49 9 389 54 14 68 10 392 38 1 39 11 401 29 4 33 12 409 43 17 60 13 387 35 18 53 14 397 43 5 48 15 394 56 17 73 16 388 61 17 78 17 398 76 23 99 18 396 61 14 75 19 393 48 14 62 20 382 48 14 62 21 410 55 9 64 22 391 40 12 52 23 386 53 3 56 24 389 49 3 52 Tabel 5.2. Lembar Pemeriksan dan Stratifikasi Kecacatan Lanjutan Hari Jumlah yang Diperiksa Butir Cacat Total Cacat Butir Pecah Butir Serbuk Butir 25 380 30 9 39 26 400 51 10 61 Sumber : Pengumpulan Data

5.3. Histogram

Data yang telah didapatkan dari hasil pemeriksaan di check sheet dan distratifikasi, kemudian dapat disajikan dalam bentuk historgram. Histogram merupakan grafik batang yang menggambarkan sejumlah data yang dikelompokkan ke dalam beberapa kelas dengan interval tertentu.

5.3.1. Histogram Total Cacat

Histogram total cacat dibuat untuk mengetahui rata-rata dan dispersi total kecacatan dari data yang dikumpulkan. Langkah dan perhitungan pembuatan histogram total cacat adalah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai maksimum Nilai maksimum = 100 2. Menentukan nilai minimum Nilai minimum = 33 3. Menentukan rentang Rentang = maksimum – minimum = 100 – 33 = 67 4. Menentukan banyaknya kelas Banyak kelas = 1 + 3,3 log banyaknya data = 1 + 3,3 log 26 = 5,67 ≈ 6 kelas 5. Menentukan interval kelas Interval = = 6. Membuat tabel frekuensi serta menentukan nilai batas kelas atas bka dan batas kelas bawah bkb serta menentukan nilai tengah. BKB = limit bawah kelas – 0.5 = 33 – 0.5 = 32.5 BKA = limit atas kelas + 0.5 = 44 + 0.5 = 44.5 Nilai tengah = = 7. Menghitung nilai standar deviasi Sdan rata-rata. Rata-rata = = = 63.04 Standar deviasi = = = 16.093

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19