Perhitungan Interval Kepercayaan Eksperimen Konfirmasi

Diketahui : = 4.96 dan MSe = 0.3788 = = = = 8 Selang kepercayaan prediksi optimal yaitu: CI = ± = ± = ±0.4481 - CI ≤ ≤ + CI -9.7742– 0.4481 -9.7742 ≤ -9.7742+ 0.4481 -10.2223 -9.7742 ≤ -9.3261

5.9.12. Eksperimen Konfirmasi

Pada eksperimen konfirmasi, faktor dan level ditetapkan pada faktor dan level yang menghasilkan kondisi optimal. Faktor dan level yang digunakan dapat dilihat pada tabel faktor dan level eksperimen konfirmasi pada Tabel 5.28. Tabel 5.28. Faktor dan Level Eksperimen Konfirmasi Kode Faktor Level A Kadar Air bahan baku 10 D Tekanan Pencetakan 90 Kgfcm 2 E Suhu Cetakan 50 o C Sumber: Pengolahan Data Eksperimen konfirmasi dilakukan sebanyak 10 kali untuk menghasilkan 10 sampel jumlah rubber wood pellet yang cacat. Hasil dari percobaan tersebut terdapat pada Tabel 5.29. Tabel 5.29. Hasil Eksperimen Konfirmasi Eksperimen Hasil Eksperimen Butir 1 2 2 3 3 3 4 2 5 2 6 3 7 3 8 2 9 3 10 3 Sumber: Pengumpulan Data Nilai rata-rata eksperimen konfirmasi : Nilai rata-rata Interval kepercayaan rata-rata untuk eksperimen konfirmasi adalah: CI = ± = ± = ± 0.2831 - CI ≤ ≤ + CI 2.3 – 0.2831 2.3 ≤ 9.3 + 0.2831 2.0169 2.3 ≤ 2.5831 Nilai SNR = -10 log 10 = -10 log 10 2.3 2 = -7.2346 Interval kepercayaan SNR untuk eksperimen konfirmasi adalah: CI = ± = ± = ± 0.6503 - CI ≤ ≤ + CI -7.2346– 0.6503 -7.2346 ≤ -7.2346+ 0.6503 -7.8849 -7.2346 ≤ -6.5843 Hasil interpretasi perhitungan jumlah pelet yang cacat dapat dilihat pada Tabel 5.30. Tabel 5.30. Interpretasi Hasil Perhitungan Jumlah Pelet yang Cacat Respon Jumlah pelet cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Taguchi Rata-rata µ 3.1249 2.9298 ± 3.3200 Variabilitas SNR -9.7742 -10.2223 ± -9.3261 Tabel 5.30. Interpretasi Hasil Perhitungan Jumlah Pelet yang Cacat Lanjutan Respon Jumlah pelet cacat Prediksi Optimasi Eksperimen Konfirmasi Rata-rata µ 2.3 2.0169 ± 2.5831 Variabilitas SNR -7.2346 -7.8849 ± -6.5843 Sumber: Pengolahan Data Berdasarkan hasil interpretasi hasil perhitungan jumlah rubber wood pellet yang cacat, Hasil percobaan dengan metode taguchi ke eksperimen konfirmasi mengalami penurunan pada nilai rata-rata µ dan variabilitasnya SNR. Sehingga terbukti bahwa kombinasi faktor-faktor yang optimal dapat menurunkan jumlah rubber wood pellet yang cacat.

5.10. Metode Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Analisis FMEA dilakukan untuk menganalisis dan menentukan fokus masalah serta prioritas langkah perbaikan. Kegagalan yang dianalisis pada FMEA adalah hal-hal yang menyebabkan kegagalan pada faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada kualitas rubber wood pellet berdasarkan metode Taguchi. FMEA disusun melalui proses pengisian kuisioner dengan metode Delphi. Pengisian kuisioner dipergunakan untuk mengetahui apa yang menjadi jenis kegagalan, akibat potensial dari kegagalan, bagaimana mendeteksi kegagalan, kontrol yang dilakukan dan tindakan pencegahan yang dilakukan. Penilaian untuk setiap faktor dalam FMEA yaitu keseriusan efek yang diakibatkan kegagalan severity frekuensi kegagalan occurrence, dan tingkat pendeteksian detection dilakukan menggunakan metode Delphi. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk memudahkan penilaian tanpa adanya dominasi pakar dalam penilaian dan memberikan efek umpan balik. Teknik sampling yang digunakan dalam penyebaran kuesioner Delphi ini adalah purposive sampling, dimana sampel yang dipilih dengan dasar penilaian bahwa sampel tersebut merupakan pihak yang sangat baik untuk dijadikan objek penelitian merupakan seorang yang ahlipakar. Ahlipakar yang terpilih untuk mengisis kuisioner Delphi adalah orang yang mengerti dan mempunyai jabatan dalam struktur organisasi dan terkait dengan kegiatan produksi rubber wood pellet yaitu kepala produksi, kepala bagian mekanik dan kepala bagian pelet kayu karet. Keterangan KP : Kepala Produksi KM : Kepala Mekanik PK : Kepala Bagian Pelet Kayu Hasil kuisioner Delphi dirata-ratakan untuk kemudian dijadikan nilai yang digunakan sebagai nilai untuk severity, occurrence, dan detection untuk kemudian dapat menghitung risk priority number RPN setiap penyebab kegagalan. Contoh perhitungan rata-rata untuk severity, occurrence, dan detection dan RPN adalah sebagai berikut: ; ; V-64 Tabel hasil kuisioner Delphi dapat dilihat pada Tabel 5.31. Tabel 5.31. Hasil Kuisioner Delphi Proses Jenis Kegagalan Efek Kegagalan S Penyebab Kegagalan O Kontrol yang Dilakukan D Penanggulangan KP KM PK KP KM PK KP KM PK Penje- muran Kadar air produk setengah jadi hasil penjemuran tidak sesuai standar Menggangu proses penghancuran dan pencetakan, sebagian perlu di rework 7 8 8 Penjemuran tidak merata 6 6 5 Memeriksa kadar air 4 4 3 Memperbaiki SOP penjemuran Operator kurang teliti danatau tidak terampil 4 3 3 Mengawasi kerja operator 4 3 3 Memberikan pelatihan keterampilan dan motifasi kerja Hujan 3 2 2 Tidak ada 2 3 2 Menjemur bahan digudang Kondisi alat pengaduk 2 2 3 Perawatan alat 2 2 2 Mengganti spatula secara berkala sesuai dengan kecepatan ausnya Pence- takan Tekanan pencetakan tidak tercapai Pelet menjadi pecah dan serbuk 7 7 7 Jarak antar cetakan 3 3 3 Tidak ada 7 6 7 Memperbaiki SOP pencetakan Setingan tekanan 3 3 3 Mengamati display 4 3 4 Memperbaiki SOP pencetakan

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19