Analisis Data Prosedur Kerja

3. Potongan kayu karet yang sudah dihancurkan dijemur di bawah sinar matahari sambil sesekali diaduk agar penjemuran merata. 4. Kadar air kayu karet yang sudah dihancurkan diperiksa menggunakan moisture meter penjemuran dilakukan hingga kadar air mencapai 15 dan 10 5. Kayu karet dihancurkan lebih lanjut menggunakan hammer mill. 6. Kayu karet diayak menggunakan saringan mesh 20 dan kayu karet yang lain diayak menggunakan saringan mesh 10. 7. Serbuk kayu diayak menggunakan saringan mesh 20 dan serbuk kayu yang lain diayak menggunakan saringan mesh 10. 8. Kayu karet ditimbang menggunakan timbangan digital sebanyak 60 gr dan 40 gr. 9. Serbuk kayu ditimbang menggunakan timbangan digital sebanyak 40 gr dan 60 gr. 10. Kayu karet dan serbuk kayu dicampur untuk mendapatkan dua jenis komposisi campuran yaitu 60 : 40 dan 40 : 60. 11. Cetakan pelet dipanaskan hingga mencapai suhu 40 C dan 50 C. Gambar 4.8. Pemanasan Cetakan Pelet 12. Campuran ditimbang masing-masing seberat 3 gr menggunakan timbangan digital dan dimasukkan ke dalam cetakan pelet 13. Cetakan pelet ditekan menggunakan Universal Testing Machine menggunakan tekanan 90 Kgfcm 2 dan 60 Kgfcm 2 14. Penekanan dilakukan selama 30 detik. 15. Pelet dikeluarkan dari cetakan dan ditimbang jumlah pelet yang cacat menggunakan timbangan digital.

4.9. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pelet kayu karet adalah : 1. Serbuk kayu karet Serbuk kayu adalah bahan baku pembuatan pelet kayu karet. Gambar 4.9. Serbuk Kayu Karet 2. Potongan kayu karet Potongan kayu karet adalah bahan baku pembuatan pelet kayu karet. 3. Timbangan Digital Timbangan digital digunakan untuk mengukur berat kayu karet dan serbuk kayu karet serta menimbang produk cacat hasil eksperimen. Gambar 4.10. Timbangan Digital I dan II 4. Cetakan pelet Cetakan pelet digunakan sebagai tempat media pencetakan. Gambar 4.11. Cetakan Pelet 5. Kompor gas Kompor gas digunakan untuk memanaskan cetakan pelet. 6. Universal Testing Machine Universal Testing Machine digunakan untuk memberikan tekanan pada cetakan pelet. 7. Termometer Termometer digunakan untuk memeriksa temperatur cetakan pelet. 8. Saringan 10 mesh dan 20 mesh Saringan 10 mesh dan 20 mesh digunakan untuk memisahkan serbuk kayu dan potongan kayu berdasarkan ukuran partikel. Gambar 4.12. Saringan 10 Mesh dan 20 Mesh 9. Moisture meter Moisture meter digunakan untuk mengetahui kadar air bahan baku. Gambar 4.13. Moisture Meter 10. Hammer Mill Hammer mill digunakan untuk menghancurkan kayu karet. Gambar 4.14. Hammer Mill

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19