Keterampilan Proses Sains PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELAL

522 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 Grafik 2 Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus I dan Siklus II 1. Pada aspek meramalkan, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 68,75 sedangkan pada siklus II sebesar 87,50, berarti ada peningkatan sebesar 18,75. 2. Pada aspek berhipotesis, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 62,50 sedangkan pada siklus II sebesar 81,25, berarti ada peningkatan sebesar 18,75. 3. Pada aspek merencanakan, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 85,42 sedangkan pada siklus II sebesar 95,83, berarti ada peningkatan sebesar 10,41. 4. Pada aspek mengamati, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 78,13 sedangkan pada siklus II sebesar 84,38, berarti ada peningkatan sebesar 6,25. 5. Pada aspek menafsirkan, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 75,00 sedangkan pada siklus II sebesar 81,25, berarti ada peningkatan sebesar 6,25. 6. Pada aspek mengkomunikasikan, persentase keterampilan proses sains siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 87,50 sedangkan pada siklus II sebesar 91,67, berarti ada peningkatan sebesar 4,17. Peningkatan tersebut secara jelas dapat dilihat pada Grafik 3 Grafik 3 Keterampilan Proses Sains Siswa tiap aspek

3. Prestasi Belajar Fisika Siswa

Prestasi belajar siswa sebelum tindakan adalah rata-rata 55,89 termasuk dalam kategori kurang baik, pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata 72,48, Pada siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata 77,73 dan masuk dalam kategori baik. Peningkatan kedua siklus tersebut dapat digambarkan pada grafik 4. 523 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 Grafik 4 Prestasi belajar Fisika siswa saat Pratindakan, siklus I dan siklus II Dilihat dari segi ketuntasan siswa yang memenuhi KKM=75 sebelum tindakan adalah 10,71 siswa yang tuntas atau 3 orang dari 28 siswa, pada siklus I jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 18 orang siswa atau 64,29, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 orang atau 85,71 siswa yang memenuhi KKM. Peningkatan kedua siklus dapat digambarkan pada grafik 5: Grafik 5 Ketuntasan belajar Fisika siswa saat Pratindakan, siklus I dan siklus II Hasil tes berdasarkan soal yang digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa menunjukan bahwa, kemampuan siswa pada aspek pengetahuan C1 siklus I persentase pencapaian sebesar 87,70 dan pada siklus II meningkat menjadi 91,67, aspek pemahaman C2 siklus I persentase pencapaian sebesar 66,00 dan pada siklus II meningkat menjadi 91,07, aspek penerapan C3 pada siklus I persentase pencapaian sebesar 79,56 dan meningkat pada siklus II sebesar 81,12, dan aspek analisis C4 pada siklus I persentase pencapaian sebesar 61,61 dan pada siklus II 75, hal ini berarti soal pada aspek analisis masih sangat rendah dari aspek kognitif lainnya. Peningkatan kedua siklus Grafik 6 Prestasi belajar Fisika siswa berdasarkan aspek kognitif