320
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
kondisi dan keadaan di kelas, dapat berubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan keadaan
di lapangan. c. Tahap pengamatan
Tahap pengamatan
dilakukan bersama
dengan tahap
pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
adalah mengamati jalannya proses belajar mengajar
yang berlangsung
sekaligus mengamati aktivitas belajar siswa untuk
dapat diketahui bahaimana cara belajar dan pemahaman terhadap materi.
d. Tahap refleksi Tahap
ini dilakukan
setelah pelaksanaan tindakan dan pengamatan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji proses pembelajaran yang berlangsung pada
siklus I. Hasil refleksi siklus I akan digunakan sebagai masukan dan perbaikan
untuk perencanaan
siklus selanjutnya
sehingga pelaksaan
pembelajaran selanjutnya lebih baik dari pada siklus
sebelumnya dan dapat mencapai indikator keberhasilan tindakan.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan tindakan Tahap perencanaan pada siklus ini
hampir mirip dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ini merupakan perbaikan dari
siklus Iberdasarkan hasil refleksi yang dilakukan. Pada tahap perencanaan siklus II
ini, peneliti
menyusun RPP,
media pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi dengan materi elastisitas, menyusun soal pre test dan post test siklus II
mengenai elastisitas. b. Tahap Pelaksanaan tindakan
Tahap in hampir sama dengan siklus I, yang mana pelaksanaannya dilaksanakan
setelah tahap persiapan selesa. Pelaksanaan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada
RPP yang
telah dibuat
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan kelas ini bersifat
fleksibel, yaitu disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di kelas, dapat berubah
sewaktu-waktu disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
c. Tahap pengamatan Tahap
pengamatan dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan. Kegiatan ini dilakukan dengan mencatat semua hal yang
terjadi pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
d. Tahap refleksi Tahap refleksi dilakuakn untuk
mengkaji secara meyeluruh tindakan yang telah dilaukan berdasarkan data pada siklus
II. Jika terdapat masalah pada proses refleksi selama siklus II, maka dilakukan perbaikan
melalui siklus berikutnya sehingga siklus berikutnya dapat lebih baik lagi.
Kriteria Keberhasilan
Siklus I : Kriteria keberhasilan yang
ditetapkan pada siklus ini jika proses pembelajaran telah mencapai
65. Siklus II
: Kriteria keberhasilan yang ditetapkan untuk siklus ini jika
321
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
proses pembelajaran telah mencapai 75.
Kehadiran peneliti
di lokasi
penelitian sangat diutamakan, karena selain sebagai
pemberi tindakan,
peneliti merupakan
instrumen kunci.
Sebagai pemberi tindakan, peneliti bertindak sebagai
pengajar yang
membuat rancangan
pembelajaran dan sekaligus menyampaikan bahan ajar selama kegiatan penelitian.
Sebagai instrumen kunci berarti bahwa peneliti adalah pengumpul data. Peneliti
bertindak sebagai pewawancara terhadap subyek penelitian.
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1 hasil tes siswa
dalam mengerjakan soal tes awal dan akhir, 2 hasil wawancara terhadap subyek
penelitian, 3 hasil observasi guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar, 4
hasil catatan lapangan, dan 5 hasil angket siswa.
HASIL PENELITIAN Siklus I
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan antara kelas X Mia 1 dan
kelas X Mia 2 dimana kelas X Mia 1 dan 2 dilakukan pengujian awal pre-test dengan
hasil tidak sama dengan nilai keberhasilan awal adalah 65.
Grafik 1. Hasil Pretes dan Postest Siklus I Kelas X Mia 1
Pada siklus I ini peneliti melakukan pretest dengan materi elatisitas diujikan
pada kelas X mia 1 dengan hasil awal menunjukkan bahwa kemampuan pada
materi ini ditunjukkan dengan nilai yang beragam dan mendapatkan rerata kelas
45,35. Dimana 10 siswa mendapatkan nilai kurang dari sama dengan 40 sebanyak 10
siswa. Sedangkan sisanya yakni 18 orang mendapatkan nilai diatas 40. Kemudian
dilakukan pembahasan
materi dengan
menggunakan bantuan LKS dan materi tambahan berupa pekerjaan rumah, ternyata
pada postest dilihat peningkatan dengan hasil postest rerata kelas 55,75, dimana 13
anak masih mendapatkan nilai dibawah 50, sisanya 15 siswa mendapatkan nilai 50
keatas, akan tetapi belum bisa menjawab nilai kriteria keberhasilan yakni 65.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 3 5 7 9 111315171921232527 Siklus I
pretest Siklus I
postest
Kelas X Mia 1