Pengaruh Lingkungan Sekolah, Teman Sebaya, dan Masyarakat

sumbangan pada pembentukan resiliensi pada remaja. Sumbangan tersebut antara lain : 1 Hubungan yang dilandasi rasa percaya Remaja mendapatkan penerimaan yang baik dan kasih sayang dari orangtua, anggota keluarga, guru, dan teman mereka. Selain itu, remaja juga memperoleh dukungan emosional dari orangtua, pengasuh utama maupun orang dewasa lain. 2 Struktur dan peraturan Orangtua membuat peraturan dan rutinitas yang jelas untuk membantu remaja melakukan kegiatan di rumah. Kelompok teman sebaya juga membuat suatu peraturan dan rutinitas yang dilakukan bersama-sama. Peraturan dan rutinitas tersebut dibuat dengan harapan remaja dapat mengikuti keinginan orang lain dan remaja dapat diandalkan dalam melakukannya. Ketika remaja dapat mematuhi peraturan dan rutinitas yang telah dibuat, mereka memperoleh perlindungan dan tidak akan disakiti oleh orang lain. 3 Model peran Orangtua, saudara yang lebih tua, orang dewasa lain dan teman-teman menunjukan pada remaja perilaku yang dapat diterima oleh keluarga dan orang lain. Mereka akan meminta remaja untuk meniru apa yang mereka lakukan. Mereka juga merupakan agen moralitas dan agama bagi remaja. 4 Dorongan untuk mandiri Orangtua dan orang dewasa lain akan mendorong remaja untuk mandiri dengan cara melakukan suatu pekerjaan sendiri dan mencari bantuan yang diperlukan. Remaja dibantu untuk menumbuhkan inisiatif dan membentuk pribadi yang independen. 5 Adanya akses untuk layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, dan kesejahteraan. Layanan-layanan umum akan membantu remaja untuk memenuhi kebutuhan yang terkadang tidak dapat dipenuhi oleh keluarga.

b. I Am atau Aspek Kepribadian Positif

I Am adalah aspek dari resiliensi yang menggambarkan kepribadian positif dalam diri individu. I Am terdiri dari perasaan, sikap dan keyakinan yang ada dalam diri individu Grotberg, 1995. Hal-hal yang menjadi sumber dari aspek ini dan memberi sumbangan pada pembentukan resiliensi adalah: 1 Merasa disayangi dan temperamen diri menarik Remaja menyadari bahwa orang lain itu menyayangi dan mencintai dirinya. Oleh karena itu, remaja menjadi lebih peka pada keadaan dan suasana hati orang lain.

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

KONFORMITAS REMAJA TERHADAP KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM PERILAKU SEKSUAL

0 3 2

Hubungan antara konformitas kelompok sebaya dengan kenakalan pada remaja awal siswa MTS al Hidayah Depok

0 12 119

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

1 7 20

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMK AL-Islam Surakarta.

5 30 19

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri RemajaHubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja

0 0 9

Hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan resiliensi pada remaja awal - USD Repository

0 1 192