Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Remaja Awal

1. Pengertian Remaja Awal

Remaja atau dikenal dengan istilah ”adolescence”, berasal dari Bahasa Latin ”adolescere”. Istilah tersebut memiliki arti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa Hurlock, 1990. Masa remaja secara umum berlangsung antara usia 12-21 tahun. Menurut Mönks, Knoers, dan Haditono 2006 usia 12-15 tahun termasuk pada masa remaja awal. Pada masa remaja awal ditandai dengan masuknya anak pada masa pubertas. Masa pubertas adalah serangkaian dari periode perkembangan yang ditandai dengan kematangan fisik yang pesat, adanya perubahan hormonal dan tubuh seseorang Santrock, 2007. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan fisik, kognitif dan psikososial remaja yang diurai sebagai berikut :

a. Perkembangan Fisik Awal

Perkembangan fisik adalah perubahan yang terjadi pada tubuh, otak, kapasitas sensori, dan keterampilan motorik Papalia dan Olds, 2001. Pada masa remaja awal dikenal dengan masa pubertas. Remaja mulai mengalami perubahan-perubahan biologis diantaranya pertambahan tinggi tubuh yang berlangsung cepat, perubahan hormonal, dan kematangan seksual Santrock, 2007. Pada anak laki- laki mulai muncul kumisjanggut, otot, dan mampu menghasilkan sel sperma. Pada anak perempuan mulai tampak perubahan bentuk payudara dan pinggul yang mulai membesar serta mulailah siklus menstruasi Sarwono, 2007.

b. Perkembangan Kognitif Awal

Menurut Piaget dalam Santrock, 2003 remaja berada dalam tahap perkembangan kognitif yang terakhir, yaitu tahap operasional formal. Tahap ini muncul pada usia 11-15 tahun dimana remaja mengalami peningkatan pada kemampuan berpikir. Pada tahap ini remaja mulai berpikir secara lebih abstrak, lebih idealis, dan logis. Remaja mulai membuat perencanaan-perencanaan untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji solusi yang telah dibuatnya. Hal tersebut oleh Piaget dinamakan sebagai penalaran hipotesis deduktif hypothetical-deductive reasoning yaitu kemampuan remaja untuk mengembangkan hipotesis atau dugaan tentang bagaimana memecahkan suatu masalah. Setelah hipotesis dikembangkan, remaja secara sistematis melakukan deduksi pada langkah yang paling baik untuk memecahkan masalah Santrock, 2007.

c. Perkembangan Psikososial Awal

Perkembangan psikososial ini pada dasarnya menggunakan perspektif perkembangan psikososial remaja secara umum. Akan

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

KONFORMITAS REMAJA TERHADAP KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM PERILAKU SEKSUAL

0 3 2

Hubungan antara konformitas kelompok sebaya dengan kenakalan pada remaja awal siswa MTS al Hidayah Depok

0 12 119

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

1 7 20

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMK AL-Islam Surakarta.

5 30 19

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri RemajaHubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja

0 0 9

Hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan resiliensi pada remaja awal - USD Repository

0 1 192