tetapi, perkembangan ini dimulai pada saat masa remaja awal di mana remaja mulai berpikir mengenai siapa diri mereka dan hal-hal apa yang
membuat mereka tampak berbeda dari orang lain Santrock, 2003. Menurut Erikson dalam Santrock, 2003 remaja mulai mengalami
tahap identitas versus kebingungan identitas identity versus identity confusion. Remaja mulai berusaha menemukan siapakah diri mereka,
apa yang terdapat dalam diri mereka, dan tujuan hidup mereka. Hubungan remaja dengan lingkungan sosial juga mulai berubah dari
hubungan yang lekat dengan keluarga menjadi hubungan dengan teman sebaya. Penerimaan teman sebaya mulai menjadi hal penting
bagi remaja. Teman sebaya adalah tempat remaja untuk berbagi perasaan, pengalaman dan menjadi bagian dari pembentukan identitas
pada remaja Gunarsa, 2004. Oleh karena hubungan yang lekat antara remaja dengan teman sebaya, mulai muncullah konformitas.
2. Karakteristik Remaja Awal
Menginjak masa remaja, terjadi perubahan yang besar pada sikap dan pola perilaku seorang individu. Masa remaja awal 12-15 tahun
merupakan masa dimana seorang anak berada dalam tahap perkembangan pubertas. Hal ini membuat remaja memiliki karakteristik yang menonjol
Desmita, 2009 antara lain :
a. Adanya keinginan untuk menyendiri dengan keinginan menjalin relasi dengan orang lain, dan keinginan untuk bebas dengan
kebutuhan memperoleh bantuan dari orang lain. b. Cenderung membandingkan nilai-nilai atau norma dengan kenyataan
yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa. c. Reaksi dan ekspresi emosi yang labil.
d. Memiliki standart dan harapan terhadap perilakunya sendiri.
3. Permasalahan yang Dihadapi Remaja Awal dalam Kehidupannya
Pada masa remaja terjadi banyak perubahan mulai dari perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Perubahan yang terjadi tidak jarang
menyebabkan munculnya permasalahan seiring masa kehidupan remaja. Permasalahan yang muncul, antara lain transisi sekolah dari Sekolah Dasar
SD ke Sekolah Menengah Pertama SMP. Remaja harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Remaja juga mulai mengalami
perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, maka muncul konflik antara remaja dan orang tua. Konflik yang terjadi dapat muncul karena
keinginan remaja untuk mandiri atau otonom. Perdebatan menyangkut seputar masalah tugas di rumah, tugas sekolah, pakaian, uang, jam malam,
pacaran dan teman Adams Laursen, 2001; B.K. Barber, 1994 dalam Papalia, Olds, dan Fledman, 2009.
Perubahan kognitif yang terjadi pada masa remaja membuat mereka cenderung mengembangkan gaya pemikiran yang egosentris.