Validitas Validitas, Reliabilitas dan Seleksi Aitem

yang memiliki daya diskriminasi yang baik korelasinya akan mendekati angka 1,00, sedangkan aitem dengan koefisien mendekati angka 0 atau negatif menandakan bahwa aitem tersebut tidak memiliki daya diskriminasi yang baik Azwar, 2010. Batasan korelasi aitem-total yang digunakan peneliti untuk memilih aitem adalah 0,25 untuk skala resiliensi dan 0,30 untuk skala konformitas.

a. Skala Resiliensi

Berdasarkan analisis aitem skala resiliensi pada uji coba yang pertama diperoleh koefisien korelasi aitem total r ix dari 60 item berkisar dari -0,029 sampai dengan 0,599. Setelah melakukan seleksi item dengan standart koefisien korelasi aitem total 0,25 maka tersisa 24 aitem dengan koefisien korelasi aitem total berkisar dari 0,253 sampai 0,646. Distribusi aitem-aitem resiliensi setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Resiliensi setelah uji coba 1 Aspek Nomor Aitem Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total Aitem Sahih 1. I Have dukungan sosial 4, 34, 55, 59, 2, 12, 50, 57, 36, 48 38, 28, 32, 56, 11, 30, 8, 5, 53, 17 8 2. I Am gambaran kepribadian positif 25, 1, 20, 49, 7, 26, 44, 9, 27, 24 22, 18, 45, 39, 15, 46, 60, 21, 54, 41 6 3. I Can kompetensi sosial 16, 58, 43, 37, 42, 52, 14, 31, 33, 10 40, 13, 35, 6, 3, 29, 23, 47, 19, 51 10 Total Aitem 4 20 24 Keterangan : merupakan aitem gugur Berdasarkan hasil seleksi aitem pada skala resiliensi, peneliti melakukan revisi dan pembuatan aitem baru. Hal ini merujuk pada teori resiliensi yang mengungkapkan tentang aspek resiliensi. Resiliensi akan terbentuk dari hasil interaksi ketiga aspek berikut I Have yaitu aspek yang berasal dari dukungan sosial, I Am yang merupakan gambaran kepribadian positif, dan I Can yaitu kompetensi sosial. Individu dapat menjadi pribadi yang resilien tidak hanya dibentuk dari satu aspek pembentuk saja, tetapi harus didukung oleh aspek-aspek yang lain Desmita, 2009. Setelah melalui proses seleksi aitem, skala resiliesi hanya sejumlah 24 aitem. Terdapat aspek yang aitem favorable seluruhnya gugur. Hal ini membuat peneliti harus melakukan revisi pada skala resiliensi. Melalui beberapa kali proses revisi dan pengurangan jumlah aitem, maka distribusi aitem-aitem skala resiliensi yang baru adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

KONFORMITAS REMAJA TERHADAP KELOMPOK TEMAN SEBAYA DALAM PERILAKU SEKSUAL

0 3 2

Hubungan antara konformitas kelompok sebaya dengan kenakalan pada remaja awal siswa MTS al Hidayah Depok

0 12 119

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Pada Remaja.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

1 7 20

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Smk Al-Islam Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Merokok Pada Remaja SMK AL-Islam Surakarta.

5 30 19

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri RemajaHubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja

0 0 9

Hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan resiliensi pada remaja awal - USD Repository

0 1 192