4 Dorongan untuk mandiri Orangtua dan orang dewasa lain akan mendorong remaja
untuk mandiri dengan cara melakukan suatu pekerjaan sendiri dan mencari bantuan yang diperlukan. Remaja dibantu untuk
menumbuhkan inisiatif dan membentuk pribadi yang independen. 5 Adanya akses untuk layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, dan
kesejahteraan. Layanan-layanan umum akan membantu remaja untuk
memenuhi kebutuhan yang terkadang tidak dapat dipenuhi oleh keluarga.
b. I Am atau Aspek Kepribadian Positif
I Am adalah aspek dari resiliensi yang menggambarkan kepribadian positif dalam diri individu. I Am terdiri dari perasaan,
sikap dan keyakinan yang ada dalam diri individu Grotberg, 1995. Hal-hal yang menjadi sumber dari aspek ini dan memberi sumbangan
pada pembentukan resiliensi adalah: 1 Merasa disayangi dan temperamen diri menarik
Remaja menyadari bahwa orang lain itu menyayangi dan mencintai dirinya. Oleh karena itu, remaja menjadi lebih peka pada
keadaan dan suasana hati orang lain.
2 Mencintai, berempati, dan peduli pada orang lain Remaja mencintai orang lain dan dapat mengekspresikan
rasa cintanya dengan berbagai cara. Mereka memiliki kepedulian terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan dapat
mengekspresikannya melalui kata-kata atau tindakan nyata. 3 Bangga pada diri sendiri
Remaja memiliki rasa bangga terhadap dirinya sendiri dan apa yang dapat dilakukannya. Mereka tidak akan membiarkan
orang lain meremehkan apa yang telah mereka lakukan. Dengan demikian, remaja memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang
baik untuk menghadapi segala persoalan dalam hidupnya. 4 Bertanggung jawab dan otonom
Remaja mampu melakukan apa yang menjadi kehendaknya dan siap menerima segala risiko yang akan terjadi.
5 Percaya diri, optimis, dan penuh harapan Remaja percaya bahwa dirinya masih memiliki harapan dan
masih ada tempat atau lembaga-lembaga yang dapat dipercaya. Mereka pun memiliki kepercayaan pada Tuhan dengan moral dan
kebaikan.
c. I Can atau Kompetensi Sosial
I Can merupakan aspek dari resiliensi berkaitan dengan hal-hal yang dapat dilakukan oleh remaja yang berhubungan dengan
keterampilan sosial dan interpersonal atau kompetensi sosial Grotberg, 1995. Individu mempelajari keterampilan ini melalui
interaksinya dengan orang lain. Selain itu, keterampilan ini juga diperoleh melalui siapapun yang mengajar mereka, contohnya
orangtua, guru, teman, dll. Keterampilan yang dimaksud terdiri dari : 1 Komunikasi
Remaja mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka pada orang lain. Selain itu, mereka juga mampu
mendengarkan perkataan orang lain dan memahami apa yang orang lain rasakan.
2 Pemecahan masalah Remaja dapat melihat permasalahan yang terjadi dari
berbagai sudut pandang sehingga mereka dapat menentukan cara mengatasinya.
3 Mengolah perasaan dan impuls-impuls Remaja mampu mengenali perasaan dan emosi dalam
dirinya. Dengan demikian, mereka dapat berperilaku tanpa menyakiti perasaannya sendiri dan orang lain.
4 Mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain Remaja memiliki pengetahuan terhadap temperamennya
sendiri dan orang lain. Hal ini membantu mereka dalam bertindak.