kooperatif Rusman, 2011:210. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam
organisasi yang saling bergantung satu sama lain dan dimana masyarakat secara budaya semakin beragam. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan
hubungan, kerja, dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas
dilakukan dengan membagi tugas antaranggota kelompok selama kegiatan Rusman, 2011: 210. Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan secara berkelompok dimana siswa saling bekerja sama, berkolaborasi, dan menerima keragaman pendapat yang berguna
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja. Namun, siswa
juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif.
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
2.1.5.1 Pengertian Tipe Jigsaw II
Trianto 2010:75, menyatakan teknik Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin. Pada tipe II ini siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan
konsep scan read sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli expert. Jigsaw II
adalah sebuah strategi pembelajaran dimana individu belajar menjadi pakar dalam satu sub materi tertentu dan mengajarkan satu sub materi tersebut kepada orang
lain Egen dan Kauchak, 2012:137. Setiap siswa berkompetisi untuk mendapatkan suatu penghargaan kelompok.
Jadi pembelajaran tipe Jigsaw II adalah pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar keseluruhan konsep sebelum ia belajar keahliannya, dalam Jigsaw II
membutuhkan keterlibatan antar anggota dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu anggota dalam memahami materi yang dipelajari. Setiap anggota kelompok
berperan untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini berguna supaya kelompok tersebut mendapatkan penghargaan.
2.1.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw II
Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw II menurut Slavin 2005:237, yaitu: 1. Para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Kelompok yang mewakili seluruh
bagian di dalam kelas. Contoh, dalam satu kelompok terdapat tingkat prestasi siswa yang berbeda, jenis kelamin, dan warna kulit. Pembagian yang rata dan adil sangat
diperlukan dan siswa tidak diperbolehkan memilih anggota sendiri. 2. Para siswa mendapatkan tugas untuk membaca seluruh konsep sebelum ia belajar
menjadi “ahli” pada sub bagian. Kelompok ahli dari tim yang berbeda dan mempunyai fokus materi yang bertemu dan membahas fokus topik selama 30
menit. 3. Setelah terjadi diskusi dalam kelompok ahli, para ahli kembali kepada kelompok
asal kemudian secara bergiliran menjelaskan materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli dan memantau teman anggota kelompok asal dalam memahami
materi.
4. Guru berperan untuk memberikan penilaian yang mencakup seluruh topik. Peraturan penilaian adalah skor kuis menjadi skor tim sedangkan skor-skor yang
dikontribusikan para siswa kepada tim yang meraih skor tertinggi menerima adalah sertifikat atau berupa penghargaan lainnya. Bentuk sertifikat dan penghargaan
berguna untuk meningkatkan kemauan siswa untuk bekerja keras dan berusaha menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik.
Sependapat dengan Slavin, Trianto 2010:75-78 menjelaskan langkah-langkah untuk merencanakan kegiatan Jigsaw II, yaitu:
1. Orientasi, guru menyampaikan tujuan materi yang akan dipelajari. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode Jigsaw II dalam proses belajar
mengajar. Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri,kritis, dan bekerja kelompok dengan baik. Sebelum pertemuan, guru dapat memberikan
tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari atau guru menjelaskan keseluruhan materi.
2. Pengelompokkan, guru sudah me-ranking kemampuan pelajaran PKN, dalam hal ini siswa tidak mengetahui. Guru membagi seluruh anggota kelas dalam
pengelompokan sangat baik, baik, sedang, rendah. Guru membagi group, dimana setiap group bersifat group heterogen atau bermacam-macam dalam kemampuan
mata pelajaran. 3. Pembentukan dan pembinaan kelompok expert. Selanjutnya setiap group yang
dibentuk dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang diberikan
guru dan dibina agar menjadi kelompok ahli expert, kelompok ahli yang sudah terbentuk memulai untuk berdiskusi.
4. Diskusi pemaparan kelompok ahli dalam group. Diskusi dilakukan dalam setiap kelompok dan membahas satu materi yang sama sesuai materi yang telah di berikan
guru, kemudian peserta didik ahli kembali dalam group semula atau kelompok asal. Selanjutnya anggota group mempresentasikan atau hasil diskusi pada kelompok
ahli kepada anggota kelompoknya secara bergiliran. 5. Tes penilaian. Guru memberikan penilaian berupa tes tertulis untuk dikerjakan
siswa yang memuat seluruh konsep atau materi yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak boleh bekerja sama.
6. Pengakuan kelompok. Penilaian didasarkan skor peningkatan individu. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka
melampaui skor dasar mereka. Langkah-langkah diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah
pembelajaran tipe Jigsaw II, yaitu 1 Orientasi adalah guru menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini; 2 Para siswa bekerja sama dalam tim yang heterogen siswa
mempunyai kemampuan berbeda-beda disatukan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok asal, dalam anggota kelompok asal mendapatkan materi yang sama
bergabung menjadi satu yang disebut kelompok ahli expert; 4 Diskusi pemaparan kelompok ahli dalam group, group ahli saling mendiskusikan materi yang telah
didapat dan saling memberi masukan satu dengan yang lain; 5 Kembali ke tim semula, apa yang telah dipelajari atau spesialisasinya dalam kelompok ahli
didiskusikan dalam kelompok asal, semua anggota kelompok menjelaskan hasil diskusi secara bergiliran dan diharapkan semua anggota mempunyai tanggung jawab
supaya seluruh anggota kelompok dapat mengerti, keberhasilan kelompok bergantung satu dengan yang lain; 6 Tes penilaian diberikan secara individu, yang berjuang
untuk memahami tingkat kemampuan siswa dan hasil dalam diskusi siswa; 7 penghargaan kelompo, penilaian didasarkan skor peningkatan individu, penilaian
didasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya. Penghargaan dapat berupa pemberian sertifikat, pengumuman pada papan mading
sekolah, dan lain-lain.
2.1.5.3 Perbedaan Jigsaw I dan Jigsaw II