berkelompok. Pembelajaran yang aktif dapat menimbulkan rasa kesenangan bagi siswa. Siswa juga mampu menghargai pendapat orang lain dan siswa belajar untuk
bekerja dalam kelompok. Untuk itu penulis berasumsi jika guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II diterapkan pada mata pelajaran PKN kelas VI
semester gasal SD N Gejayan tahun ajaran 20142015 pada Kompetensi Dasar 1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara, maka minat dan prestasi belajar dapat meningkat.
2.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
2.8.1 Penerapan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VI SD N Gejayan
Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 20142015. 2.8.2 Minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn meningkat dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II siswa kelas VI SD N Gejayan Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 20142015.
2.8.3 Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn meningkat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II siswa kelas VI SD N Gejayan
Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 20142015.
32
BAB III METODE PENELITIAN
Di dalam bab III peneliti menguraikan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan tentang metode penelitian terdiri dari delapan bagian,
yaitu jenis penelitian, setting penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, kriteria keberhasilan.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas classroom action research
yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. Wijaya 2009: 9 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai uru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model Kemmis dan Taggart. Kusumah dan Dwitagama 2008: 21 mengungkapkan bahwa, “Perangkat-perangkat atau untaian-untaian dari satu perangkat
terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.” Empat komponen yang berupa untaian dipandang sebagai satu siklus putaran,
sedangkan pada pelaksanaannya jumlah siklus disesuaikan dengan permasalahan yang