tujuan  belajar.  Menurut  Nurulhayati  2002:  25  pembelajaran  kooperatif  adalah strategi  pembelajaran  yang  melibatkan  partisipasi  siswa  dalam  satu  kelompok  kecil
untuk saling berinteraksi. Berdasarkan  pengertian  dari  beberapa  ahli  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa
pembelajaran  kooperatif  adalah  model  pembelajaran  yang  dirancang  untuk  mendidik siswa  dalam  rangka  mencapai  tujuan  dengan  cara  bekerja  kelompok  dalam  setiap
kelompok  beranggotakan  4-5  orang  dan  guru  berperan  pengatur  jalannya  kegiatan. Pembelajaran cooperative dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar,
sehingga  dapat  mewujudkan  pemahaman  bersama  antara  peserta  belajar  itu  sendiri. Pendekatan  pembelajaran  cooperative  dengan  menggunakan  kelompok  kecil  dalam
pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka mencapai tujuan belajar.
2.1.4.2 Tipe Pembelajaran Kooperatif
Terdapat  beberapa  tipe  dari  pembelajaran  kooperatif  Slavin,  1995:  11 diantaranya adalah:
1. Jigsaw
Tipe  Jigsaw  pertama  kali  dikembangkan  oleh  Aronson.  Dalam  tipe  Jigsaw,  siswa ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Masing-
masing  anggota  harus  mempelajari  materi  yang  berbeda  kelompok  asal.  Setiap anggota yang mempelajari materi yang sama berkumpul menjadi satu kelompok yang
disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, masing-masing siswa saling berdiskusi
dan  mencari  cara  terbaik  untuk  bagaimana  menjelaskan  bagian  informasi  itu  kepada anggota  kelompoknya  kelompok  asal.  Setelah  siswa  siap,  siswa  siap  diuji  secara
individu kuis. Skor yang diperoleh siswa akan menentukan skor yang diperoleh dari kelompok  mereka.  Walaupun  tidak  ada  reward  khusus  untuk  individu  maupun
kelompok.  Perbedaan  Jigsaw  I  dan  Jigsaw  II  adalah  pada  Jigsaw  II  siswa  diberikan kesempatan  untuk  mempelajari  seluruh  konsep  pelajaran  yang  akan  dipelajari  dan
proses  pembelajaran  akan  berbeda  dimana  dalam  kegiatan  pembelajaran  akan diadakan  kuis  dan  skor  kuis  kuis  dijadikan  skor  kelompok  sehingga  siswa  ikut
berpartisipasi  dan  berusaha  mendapatkan  penghargaan  kelompok.  Berbeda  dengan Jigsaw II,
Jigsaw I mengarahkan siswa untuk mempelajari satu konsep erlebih dahulu, dan  siswa  akan  mendapatkan  konsep  yang  lainnya  dari  teman  segroupnya.  Jhonson
and  Jhonshon  dalam  Teti  Sobari  2006:  31  melakukan  penelitian  tentang pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  yang  hasilnya  menunjukkan  bahwa  interaksi
kooperatif  memiliki  berbagai  pengaruh  positif  terhadap  perkembanan  anak.  Seperti diungkpkan  Lie  1999  73,  bahwa  “Pembelajaran  kooperatif  model  Jigsaw  ini
merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam  orang secara  heterogen dan siswa bekerja sama
saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.”
2.1.4.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif