Desain Penelitian METODE PENELITIAN

34 siswa ini sama seperti siswa kebanyakan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Narasumber 4 yaitu guru matematika sekaligus wali kelas IVA yang sudah sepuluh tahun mengajar di SD N Keceme 1. Setiap hari, beliau mengajar di kelas dengan metode pembelajaran tradisional, yakni dengan metode ceramah dan tanya jawab. Beliau hanya menggunakan alat peraga sederhana yang ada di dalam kelas, seperti kertas, pulpen, dan lain sebagainya. Beliau tidak pernah menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diharapkan karna beliau hanya menggunakan papan tulis sebagai prasarana pengantar pembelajaran.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah persepsi guru dan siswa mengenai penggunaan alat peraga berbasis Montessori.

3.3 Desain Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif untuk sampai pada hasil yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kerangka penelitian. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan peneliti melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk pengambilan data. 2. Menyusun fokus penelitian dari narasumber agar peneliti memiliki pedoman wawancara saat pengambilan data. 3. Melakukan pengambilan data. Setelah menentukan narasumber penelitian yang sesuai dengan prosedur pengambilan data, selanjutnya peneliti melakukan wawancara dan melakukan pengamatan terhadap narasumber penelitian yang berkelanjutan. 4. Melakukan pencatatan hasil yang diperoleh selama pengambilan data. 5. Setelah melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil wawancara maupun pengamatan dari narasumber dan pihak lain memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun rapi, sistematis, dan lengkap. 6. Melakukan analisis data yang telah diperoleh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Pada penelitian ini, prosedur penelitian penting digunakan sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian yang sedang dijalankan, sehingga peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian yang diharapkan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian berawal dari sebuah studi kasus hingga pada tahap akhir, yaitu menyimpulkan hasil penelitian. Berikut ini adalah gambar prosedur menurut Patton, 1990 dalam McMillan, 2001: 400: Gambar 3.1 Prosedur penelitian menurut Patton Peneliti memodifikasi bagan di atas sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar menyesuaikan prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam modifikasi yang dilakukan peneliti, tidak terdapat model hipotik personalalisasi nilai Bela Gham. Prosedur yang dilakukan peneliti dimulai dari observasi sosio cultural untuk mengetahui secara umum bagaimana guru menggunakan metode pembelajaran, fasilitas yang digunakan, media pembelajaran yang berguna, hingga sarana dan prasarana yang ada. Langkah selanjutnya, peneliti menyusun perencanaan observasi dan wawancara hingga memfokuskan apa yang akan diteliti dan perumusan masalah penelitian. Berikutnya, peneliti melakukan observasi sosio cultural, proses pembelajaran, dan wawancara kepada narasumber setelah proses pembelajaran selesai. Langkah selanjutnya menganalisis data dan menguji keabsahan data yang diperoleh. Pengecekan keabsahan data Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian Tahap perencanaan Simpulan hasil peneltian, rekomendasi, dalil-dalil Analisis Studi awal Pelaksanaan observasi interview, dokumen Temuan MODEL HIPOTETIK PERSONALISA SI NILAI BELA GHAM 36 Langkah terakhir pada langkah-langkah yang telah dilakukan adalah temuan yang berarti menemukan tujuan penelitian ini. 37 Di bawah ini adalah gambar prosedur penelitian yang sudah dimodifikasi oleh peneliti: Gambar 3.2 Prosedur penelitian menurut Patton yang sudah dimodifikasi Penjabaran dari prosedur penelitian Patton, 1990 dalam McMillan, 2001: 400 yang telah dilakukan modifikasi adalah sebagai berikut: 1. Observasi Pada tahap awal peneliti melakukan obeservasi secara keseluruhan pada proses pembelajaran di kelas IVB. Observasi berisi metode yang digunakan guru dalam mengajar, fasilitas yang digunakan di dalam kelas selama pembelajaran, media pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang tersedia di kelas IVB. 2. Tahap Perencanaan Tahap ini, peneliti melakukan penyusunan tabel perencanaan wawancara dan tabel perencanaan observasi. Temuan Pelaksanaan observasi interview, dokumen Observasi Analisis Tahap perencanaan Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian Pengecekan keabsahan data 38 Table 3.1 Perencanan Observasi N o. Kegiatan Tujuan Subjek Objek Jenis Observasi Instrumen Pelaksanaan tempat, waktu, tanggal 1 Observasi kondisi sosio cultural Untuk mengetahui kondisi sosial sekolah Guru Siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi lampiran 3.1 - Tempat - Waktu - Tanggal 2 Observasi I proses pembelajar an Untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas Guru Siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi lampiran 3.2 - Tempat - Waktu - Tanggal 3 Observasi II proses pembelajar an 4 Observasi I ketika pelaksanaa n Untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap pengaplikasian alat peraga Montessori Guru Siswa Ruang kelas Anecdotal record Panduan observasi lampiran 3.3 - Tempat - Waktu - Tanggal 5 Observasi II ketika pelaksanaa n 39 Tabel 3.2 Perencanaan Wawancara No Kegiatan Tujuan Subjek Bentuk Wawancara Instumen Pelaksanaan tempat, waktu, tanggal 1. Wawancara pra penelitian Untuk mengetahui kondisi awal sebelum penelitian Guru Semi terstruktur Panduan wawancara guru pra penelitian lampiran 3.5 Tempat Waktu Tanggal Siswa 2,3,4 Semi terstruktur Panduan wawancara guru pra penelitian lampiran 3.6 Tempat Waktu Tanggal 2. Wawancara pasca penelitian Untuk mengetahui kondisi akhir setelah penelitian Guru Semi terstruktur Panduan wawancara guru pra penelitian lampiran 3.7 Tempat Waktu Tanggal Siswa Semi terstruktur Panduan wawancara guru pra penelitian lampiran 3.8 40 3. Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian Pada tahap awal peneliti melakukan observasi atau pengamatan secara menyeluruh pada proses pembelajaran dan peneliti melakukan pemilihan fokus agar memahami proses lebih dalam. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan pengamatan ketika penggunaan alat peraga selama pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bisa berubah sewaktu-waktu tergantung perkembangan keadaan yang ditemui di lapangan. 4. Pelaksaan observasi, wawancara, dokumen Pada tahap ini, peneliti mengamati langsung apa yang terjadi di lapangan. Peneliti juga mencatat hal-hal penting yang dapat menunjang pemahamannya mengenai keadaan yang sebenarnya di lapangan. Selanjutnya peneliti mulai melakukan wawancara kepada narasumber yang telah dipilih. Wawancara dilakukan sebelum penggunaan alat peraga Montessori digunakan pada proses pembelajaran. Wawancara juga dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Montessori. Jenis wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur. Selama pembelajaran dengan alat peraga Montessori pun peneliti selalu melakukan observasi. Peneliti sudah mempersiapkan hal-hal penting yang akan difokuskan dalam observasi dan wawancara. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam memfokuskan observasi dan wawancara yang akan dilakukan. 5. Analisis Analisis data dilakukan sejak proses pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif sesudah meninggalkan lapangan penelitian Moleong, 2006: 281. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dan observasi yang kemudian data diolah oleh peneliti agar data dapat langsung diperiksa oleh peneliti sehingga menjadi tersusun rapi. Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui coding dengan cara membuat kode-kode untuk mempermudah menemukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 pendeskripsian semua info yang dikumpulkan yang kemudian dianalis oleh peneliti. 6. Pengecekan keabsahan data Keabsahan data merupakan konsep penting dari pembaharuan dari konsep kredibilitas dan transferabilitas yang disesuaikan dengan paradigma penelitiannya sendiri Moleong, 2006: 321. Kredibilitas kepercayaan data atas hasil penelitian dilakukan dengan cara memperpanjang pengamatan, peningkatan ketelitian terhadap data, diskusi dengan teman, analisis kasus negative serta member check. Kredibilitas merupakan derajat ketepatan atau dapat diterapkan pada hasil penelitian ke populasi di mana sampel itu diambil. 7. Temuan Penelitian kualitatif, tahap yang paling penting yaitu temuan karena merupakan tujuan utama yang akan dicapai. Temuan tersebut berupa deskripsi atas hal yang belum jelas menjadi jelas. Temuan juga merupakan hasil akhir dari penelitian kualitatif ini, yaitu mengetahui persepsi guru dan siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis Montessori.

3.4 Teknik Pengumpulan Data