29
menggunakan  penelitian  tindakan  kelas  dengan  desain  penelitian  Elliot.  Teknik penelitian  menggunakan  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi  serta
menggunakan teknik analis data kualitatif dengan pelaksanaan beberapa tahapan. Ada  peningkatan  signifikan  dari  setiap  siklusnya  dengan  perlakuan  dengan
menggunakan  metode  Montessori  yang  dapat  dijadikan  sebagai  alternatif  dalam meningkatkan kemampuan menulis anak.
2.1.6.4 Skema
Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan, sebagai berikut:
Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Alat Peraga Matematika Pembelajaran Montessori
Persepsi penggunaan alat peraga
Yang perlu diteliti Persepsi Guru dan Siswa atas Penggunaan Alat Peraga Matematika Kotak Pecahan Berbasis
Montessori pada Pembelajaran Pecahan dengan menggunakan Pendekatan Kualitatif Susanti 2013
penerapan metode Montessori dalam
meningkatkan kemampuan motorik
halus
Darmastuti 2013 penggunaan metode
Montessori dalam meningkatkan
kemampuan menulis anak usia dini
Rukmi 2013 pengembangan alat
peraga Montessori yang memfokuskan pada
mengisi kekurangan penggunaan alat peraga
Latifa 2013 penggunaan alat peraga
meteran meningkatkan hasil belajar matematika
siswa memiliki kesulitan belajar matematika
Saprita 2012 persepsi remaja
Surabaya terhadap tayangan Korean Wave
di Indosiar
Setiawati 2010 persepsi remaja
mengenai pendidikan seks studi deskriptif
kualitatif pada pelajar SMA Negeri 4
Magelang
30
2.2 Kerangka Berpikir
Siswa kelas IV SD berada pada tahap periode enam hingga duabelas tahun dimana  pada  periode  ini  keterampilan  dan  kemampuan  yang  dimiliki  terus
berkembang  lebih  lanjut  dilatih,  diperkuat,  disempurnakan,  dan  dikembangkan. Dalam  perkembangannya  dibutuhkan  peran  guru  sebagai  fasilitator  dalam
pembelajaran  di  kelas  sehingga  siswa  mengalami  sendiri  melalui  apa  yang dilakukannya. Guru tidak lagi sebagai patokan siswa dalam menerima informasi.
Guru  menyediakan  fasilitas  untuk  siswa  dalam  mendapatkan  pengalaman  siswa sendiri.  Fasilitas  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  perantara  yang  dapat
meningkatkan  kelancaran  proses  pembelajaran.  Perantara  tersebut  dapat  berupa alat  peraga  yang  dapat  membantu  siswa  dalam  mengalami  pembelajarnnya.  Alat
peraga  merupakan  suatu  alat  yang  digunakan  sebagai  media  pembelajaran  yang berfungsi untuk memperagakan sajian pembelajaran.
Salah  satu  mata  pelajaran  yang  membutuhkan  alat  peraga,  yaitu matematika.  Pembelajaran  matematika  dapat  disatukan  dengan  penggunaan
metode  Montessori  yang  juga  memiliki  kedekatan  dalam  pembelajaran matematika. Alat peraga Montessori dirancang khusus dengan perkembangan dan
kebutuhan  anak,  yang  memiliki  karakteristik  alat  peraga  yang  1  menarik.  2 bergradasi, 3 auto-correction, 4 auto-education, dan 5 konseptual. Selain itu
juga  mengajarkan  kemandirian  dan  kesadaran  bertanggungjawab.  Dari penggunaan  alat  peraga  tersebut,  siswa  dan  guru  akan  mengalami  sendiri  proses
kegiatan  belajar  mengajarnya  sehingga  siswa  dan  guru  memiliki  persepsi  sendiri mengenai  alat peraga ini. Berdasarkan hal  tersebut,  dibutuhkan deskripsi sebagai
tindak  lanjut  untuk  mengungkapkan  dan  menganalisis  persepsi  guru  dan  siswa tersebut  mengenai  pengalaman  selama  penggunaan  alat  peraga  Montessori
tersebut khususnya pada materi pecahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI