Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

30

2.2 Kerangka Berpikir

Siswa kelas IV SD berada pada tahap periode enam hingga duabelas tahun dimana pada periode ini keterampilan dan kemampuan yang dimiliki terus berkembang lebih lanjut dilatih, diperkuat, disempurnakan, dan dikembangkan. Dalam perkembangannya dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di kelas sehingga siswa mengalami sendiri melalui apa yang dilakukannya. Guru tidak lagi sebagai patokan siswa dalam menerima informasi. Guru menyediakan fasilitas untuk siswa dalam mendapatkan pengalaman siswa sendiri. Fasilitas tersebut dapat digunakan sebagai perantara yang dapat meningkatkan kelancaran proses pembelajaran. Perantara tersebut dapat berupa alat peraga yang dapat membantu siswa dalam mengalami pembelajarnnya. Alat peraga merupakan suatu alat yang digunakan sebagai media pembelajaran yang berfungsi untuk memperagakan sajian pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan alat peraga, yaitu matematika. Pembelajaran matematika dapat disatukan dengan penggunaan metode Montessori yang juga memiliki kedekatan dalam pembelajaran matematika. Alat peraga Montessori dirancang khusus dengan perkembangan dan kebutuhan anak, yang memiliki karakteristik alat peraga yang 1 menarik. 2 bergradasi, 3 auto-correction, 4 auto-education, dan 5 konseptual. Selain itu juga mengajarkan kemandirian dan kesadaran bertanggungjawab. Dari penggunaan alat peraga tersebut, siswa dan guru akan mengalami sendiri proses kegiatan belajar mengajarnya sehingga siswa dan guru memiliki persepsi sendiri mengenai alat peraga ini. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan deskripsi sebagai tindak lanjut untuk mengungkapkan dan menganalisis persepsi guru dan siswa tersebut mengenai pengalaman selama penggunaan alat peraga Montessori tersebut khususnya pada materi pecahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan dibahas 1 jenis penelitian, 2 setting penelitian, 3 desain penelitian, 4 teknik pengumpulan data, 5 instrumen penelitian, 6 kredibilitas dan tranferabilitas, dan 7 teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahkualitatif. Penelitian kualitatif yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami narasumber dari penelitian tersebut, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong, 2006: 6. Penelitian kualitatif dilakukan melalui proses induktif, yakni berawal dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, dan deskripsi yang dikembangkan berdasarkan masalah yang terjadi di lokasi penelitian Ghony, 2014: 73. Penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif, seperti tramskip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya Poerwandari, 1998: 42. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menitikberatkan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi dunia Moleong, 2006: 15. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memperdalam konseptual narasumber yang diteliti sehingga peneliti berusaha memahami apa dan bagaimanana yang dilakukan oleh narasumber ketika proses pembelajaran menggunakan alat peraga Montessori berlangsung. Proses ini melibatkan upaya- upaya penting yang diharapkan mampu mendalami penelitian ini, seperti mengajukan pertanyaan dan prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum, dan menafsirkan makna data Creswell, 2007: 4-5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI