Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang Penilaian proses dari hasil belajar
sebanyak delapan orang siswa atau 34,78 berada pada kategori rendah, 15 orang siswa atau 65,22 berada pada kategori sangat rendah dan
dengan skor rata-rata 73,83 dan berada pada kategori minat belajar yang sangat rendah.
Berdasarkan hasil observasi-observasi di atas, dapat diidentifikasi persoalan pembelajaran sebagai berikut:
a. Siswa tidak berminat untuk belajar ataupun mengikuti proses
pembelajaran. Hal yang menyebabkannya adalah guru menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas saja. Dampak dari rendahnya minat
belajar dari para siswa adalah siswa tidak dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru.
b. Karena proses pembelajaran yang kurang menarik minat para siswa untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga kemudian para siswa asik
dengan kegiatan yang kontradiktif dengan apa yang diharapakan terjadi dalam sebuah kelas ketika berlangsung proses belajar mengajar, seperti
mengobrol dengan teman di sampingnya, tidur-tiduran, melamun dan lain sebagainya. Sehingga akhirnya tujuan dari sebuah proses pembelajaran
tidak dapat tercapai. Untuk menjawab permasalahan pembelajaran tersebut, dalam penelitian ini
diterapkan model pembelajaran kooperatif untuk memperbaiki proses belajar mengajar dalam pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa. Model
pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe Teams-Games- Tournament. Penerapan model tersebut dilakukan atas dasar pemikiran bahwa
jika siswa dilibatkan secara aktif dalam sebuah kerja sama kelompok teams, materi yang disampaikan dalam bentuk permainan games dan menguji
kemampuan individu dari seorang siswa dalam sebuah persaingan atau perlombaan tournament, maka siswa akan lebih berminat untuk mengikuti
proses pembelajaran sehingga lebih mudah untuk memahami materi yang dipelajari.