Mengenal SMA Santo Mikael Sleman

62 0-100 angka 100 merupakan kriteria ideal. Satuan pendidikan dapat menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di bawah nilai ketuntasan belajar ideal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran; 3 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM berfungsi secagai acuan bagi: a Guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; b Peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. 4 Penetapan KKM dilakukan dengan cara memberikan justifikasi terhadap indikator pencapaian yang terdapat pada kompetensi dasar dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dengan hasil tinggi, sedang, dan rendah; 5 Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitankerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh, suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut: a Pendidik memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; kreatif dan inovatif dengan 63 metode pembelajaran yang bervariasi; menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; b Peserta didik mempunyai kemampuan penalaran tinggi; cakapterampil menerapkan konsep; cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugaspekerjaan; tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar; c Waktu: memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah. 6 Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alatbahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders. 7 Kemampuan intake rata-rata peserta didik atau kompetensi awal peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai Kompetensi Dasar KD dan Standar Kompetensi SK yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk kelas X, kemampuan rata-rata 64 peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; Sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta didik. b. Analisis pencapaian KKM Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap peserta didik setelah menyelesaikan penilaian pada setiap indikator dan KD untuk memperoleh data tingkat pencapaian peserta didik terhadap KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan program tindak lanjut berupa: 1 Pembelajaran remedial dan atau pengayaan; 2 Perbaikan metodestrategi pembelajaran; 3 Pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya; 4 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar KD yang merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut; 5 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi SK yang merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar KD yang terdapat dalam standar kompetensi tersebut; Menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua KKM standar kompetensi yang terdapat dalam satu tahun 65 pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHBRapor peserta didik; 6 Nilai Afektiftiap mata pelajaran ditentukan dari pengamatan guru selama proses pembelajaran yang meliputi: a Kerajinan siswa mengikuti pelajaran; b Perhatian siswa sewaktu mengikuti pelajaran; c Keaktifan siswa selama pelajaran; d Kerapian tugas yang diserahkan siswa e Ketepatan menyerahkan tugas; f Kerapian catatan; g Keberanian siswa mengemukakan pendapat. Skor penilaian tiap variabel berkisar dari 1-5, dari jumlah skor variabel ditentukan nilai afektif dengan perincian: Tabel 4.1 Nilai Afektif Skor Nilai Keterangan 28-35 A Sangat berminat 21 -27 B Berminat 13-20 C Kurang berminat 1 -13 D Tidak berminat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN GAME UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

0 44 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA SANTO THOMAS 4 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 26

Penerapan model pembelajaran kooperatif pada materi akuntansi untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2013/2014.

0 3 386

Dominasi gaya belajar siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2012/2013 yang berprestasi belajar rendah dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 1 89

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPS 8 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 20

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MOTIVASI ARCS SECARA KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK COKROAMINOTO I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI PAKEM SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 148

MANFAAT YANG DIALAMI PARA SISWA KELAS XI DALAM KONSELING PRIBADI DI SMA SANTO MIKAEL SLEMAN TAHUN AJARAN 20092010

0 0 83