Refleksi dan rangkuman pembelajaran Pelaksanaan tindak lanjut

komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan? 2. Bagaimana pendapat siswa tentang aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Berperan aktif untuk setiaap kegiatan yang ada. 3. Apa manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Saya jadi lebih mengerti 4. Keberhasilan apa saja yang telah siswa capai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Saya bisa mengerjakan soal dan kelompok saya dapat juara tiga. 5. Hambatan apa saja yang ditemui dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ketika tournament waktunya sangat singkat sehingga menyulitkan. 6. Hal yang masih perlu ditingkatkan dan perlu diperbaiki dari proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? Kegiatan games sangat bagus tapi perlu ditingkat juga selain kegiatan tournament. 7. Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ya, saya sangat berminat sekali. Kalau biasanya saya mengantuk terus. b. Deskripsi siklus II PTK Berikut dipaparkan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua: 1 Perencanaan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama melalui evaluasi, refleksi, observasi dan lain sebagainya, peneliti dan guru mitra melakukan perencanaan dan persiapan yang lebih baik lagi untuk siklus yang kedua ini. Perencanaan tersebut meliputi: a Pembagian kelompok Untuk pembagian kelompok tidak mengalami perubahan, masih tetap menggunakan kelompok awal seperti pada siklus yang pertama. b Menyusun perangkat pembelajaran Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrumen penelitian berupa: 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Peneliti menyusun RPP yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan yang harus dicapai, materi ajar, metode pembelajaran, waktu yang dialokasikan dan langkah-langkah pembelajaran. Di dalam membuat langkah-langkah pembelajaran peneliti mangacu pada langkah model pembelajaran TGT. Langkah-langkah pembelajaran tersebut dibuat sebagai panduan bagi guru di dalam melakukan pembelajaran di kelas . RPP pada siklus II ini dapat dilihat pada lampiran 5b, halaman 176. 2 Handout materi pembelajaran Handout adalah ringkasan materi pembelajaran yaitu materi tentang jurnal penutup perusahaan jasa yang dibuat dengan tujuan membantu siswa untuk lebih memahami materi yang sedang diajarkan dan juga dapat dipakai sebagai media untuk berdiskusi di dalam kelompok ketika kegiatan teams berlangsung. Maka dari itu, siswa mempunyai kesempatan yang lebih untuk menggali informasi dan pengetahuan. Handout untuk siklus kedua dapat dilihat padalampiran 6b, halaman 190. 3 Soal dan jawabanteams Soal-soal teams yang harus dikerjakan siswa secara kelompok. Pemberian soal tersebut sebagai upaya untuk menggali pengetahuan yang dimiliki para siswa setelah mendengarkan penjelasan dari guru sebelum dilaksanakannya kegiatan games dan tournament. Soal dan jawaban untuk siklus II dapat dilihat pada lampiran 7b, halaman 197. 4 Kartu pertanyaan dan kartu jawabangames Kartu pertanyaan dan kartu jawaban ini ditempelkan di media yang sudah disediakan di depan kelas, digunakan pada saat kegiatan games. Kartu ini berisi pertanyaan tentang materi jurnal penutup serta jawaban atas pertanyaan tersebut. Terdapat sepuluh pertanyaan dan lima belas pilihan jawaban. Pertanyaan dan jawaban kegiatan gamespada siklus II ini dapat dilihat padalampiran 8b, halaman 202. 5 Papan make a match Papan make a match digunakan untuk menempelkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Papan ini berisi dua puluh kolom masing-masing sepuluh kolom untuk menempelkan kartu pertanyaan dan sepuluh kolom untuk menempelkan kartu jawaban. Papan ini juga dibuat sesuai dengan jumlah kelompok yang ada dan papan ini digunakan pada saat kegiatan games berlangsung. Papan make a match dapat dilihat pada lampiran37, halaman 315. 6 Nomer urut pengerjaan soal Setiap siswa mendapat pin berupa nomer urut di dalam kelompoknya. Nomer tersebut digunakan sebagai dasar untuk maju ke depan untuk mengerjakan soal yang ada di depan kelas pada saat kegiatan games. 7 Lembar skor games, tournament dan total Lembar skor ini digunakan untuk mencatat skor berdasarkan jawaban yang telah dikerjakan oleh para siswa selama kegiatan games dan tournament. Lembar skor ini dapat dilihat pada lampiran 39, halaman 317. 8 Bendera kelompok Bendera kelompok disesuaikan dengan nama kelompok, kelompok merah menggunakan bendera berwarna merah, begitu juga dengan kelompok yang lain dan digunakan sebagai alat untuk memperoleh kesempatan menjawab pertanyaan yang ditampilkan di depan kelas dengan cara diangkat setelah menuliskan jawaban di lembar yang sudah disediakan pada saat kegiatan tournament. 9 Hadiah Hadiah diberikan kepada tiga kelompok yang mendapatkan skor tertinggi setelah semua skor diakumulasikan. Hadiah tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang berprestasi dalam pembelajaran. Dan ada juga hadiah untuk dibagi bersama sehingga tidak ada rasa dikesampingkan oleh para siswa yang kurang prestasi. c Peneliti menyiapkan instrumen pengumpulan data berupa: 1 Lembar observasi guru Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung. 2 Lembar observasi siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. 3 Lembar observasi kelas Lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data kondisi fisik kelas yang akan digunakan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung. 4 Kuesioner minat belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan model TGT. 5 Lembar refleksi siswa Instrumen ini untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang baru saja berlangsung. Refleksi juga berguna sebagai bahan evaluasi di dalam proses pembelajaran. 6 Lembar refleksi guru Instrumen ini berisi tanggapan guru terhadap proses pembelajaran yang baru saja berlangsung. Hal ini sangat penting karena guru lebih mengetahui keadaan atau karakteristik para siswa seperti apa sehingga sangat membantu dalam proses evaluasi. 7 Soal pre-test, post-test dan jawabannya Soal pre-test dan post-test dibuat berdasarkan indikator- indikator yang harus dicapai siswa pada saat pembelajaran. Soal tersebut akan digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan setelah melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Soal dan jawaban dapat dilihat pada lampiran 10b, halaman 226. 8 Panduan wawancara siswa Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mewawancarai siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 9 Panduan wawancara guru Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mewawancarai guru setelah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2 Tindakan Penelitian siklus yang kedua ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Mei 2014 pukul 08.30 sampai dengan 11.00 WIB, yaitu pada jam ketiga dan keempat. Materi yang diajarkan pada saat penelitian adalah jurnal penutup perusahaan jasa, dengan standar kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa dan kompetensi dasar menyusun jurnal penutup perusahaan jasa. Jumlah siswa kelas XI IPS secara keseluruhan adalah 29 siswa dan pada saat itu ada empat orang siswa tidak masuk. Pada saat memasuki kelas siswa langsung menuju ke meja masing-masing dengan acuan nama yang tercantum di papan kelompok. Berikut proses pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus yang kedua: a Kegiatan pembuka 1 Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui siswa yang tidak hadir. Dalam pembelajaran kali ini, ada empat orang siswa tidak dapat hadir dengan alasan yang berbeda-beda. 2 Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan mengajak para siswa untuk mengingat kembali mengenai materiyang diajarkan minggu lalu pada siklus yang pertama yaitu laporan keuangan perusahaan jasa. 3 Penyampaian SK, KD dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator serta tujuan sebagai suatu hal yang harus dikuasai oleh para siswa dalam materi laporan keuangan kali ini. 4 Pre-test Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi jurnal penutup perusahaan jasa. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.19 Tingkat Pemahaman Siswa SaatPre-testPada Siklus II Interval Nilai Jumlah Siswa Persentasi Kategori 81-100 Sangat Paham 66-80 18 78,26 Paham 56-65 Cukup Paham 46-55 1 4,35 Tidak Paham 0-45 4 17,39 Sangat Tidak Paham 23 100 Sumber: Data Primer lampiran 40, halaman 319 Catatan: Skor dikonversi dalam skala 100 Hasil pre-test pada siklus kedua ini menunjukkan skor rata- rata kelas adalah 68,70 dan masuk dalam kategori paham. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 25, ada empat orang siswa yang tidak masuk sehingga keempat siswa tidak mempunyai nilai. b Kegiatan inti 1 Penjelasan materi Setelah siswa mengerjakan pre-test, dan hasil pengerjaan dikumpulkan ke masing-masing fasilitator. Selanjutnya, guru mulai menjelaskan materi tentang jurnal penutup dan menjelaskegiatan yang dilakukan setelah guru menjelaskan materi. 2 Kegiatan teams Fasilitator membagikan soal untuk dikerjakan secara kelompok. Pada saat kegiatan teams berlangsung, para siswa terlihat bersemangat mengerjakan soal yang diberikan. Setelah waktu pengerjaan selesai, hasil kerjaan kelompok diberikan kepada masing-masing fasilitator. Hasil kerja kelompok dapat dilihat pada lampiran 41, halaman 320.Selanjutnyaguru menjelaskan aturan dan prosedur permainan games. Aturan dan prosedur games dapat dilihat pada lampiran 42, halaman 325. 3 Kegiatan games Pada siklus ini siswa tidak lagi membuat barisan seperti yang dilakukan pada siklus yang pertama, hal ini dilakukan untuk mewaspadai hal-hal yang terjadi seperti pada siklus yang pertama dimana siswa terlalu bersemangat sehingga membuat keadaan kelas sedikit tidak terkendali dan hal ini sangat membantu berlangsungnya proses kegiatan games. Hasil pengerjaan dan skorgames pada siklus kedua ini dapat dilihat pada lampiran 43, halaman 327. 4 Kegiatan tournament Kegiatan tournament dilakukan setelah permainan games selesai dilakukan. Pada kegiatan ini, setiap anggota kelompok bersaing dengan anggota dari kelompok yang lain, agar kegiatan ini adil maka siswa dengan kemampuan sama akan ditempatkan di meja yang sama dengan melihat dari perolehan skor siswa pada kegiatan permainan games. Siswa dengan kemampuan tinggi berada di meja tournament satu sampai pada siswa yang kemampuannya kurang berada di meja tournamenturutan terakhir. Soal ditanyangkan di depan kelas dan pengerjaan soal dimulai dengan tanda bunyi peluit satu kali, siswa diberi waktu selama 30 detik untuk mengerjakan dan untuk menjawab siswa harus mengangkat bendera kesempatan, siswa yang mengangkat bendera kesempatan lebih dulu dipersilahkan untuk memperlihatkan jawabannya pada guru dan fasilitator, bila jawaban salah masih diberikan kesempatan kedua kepada siswa yang lainnya. Jawaban benar akan diberi skor +10 dan jawaban salah akan diberi skor -10. Untuk memastikan jawaban tersebut benar atau salah, guru dan fasilitator telah diberi soal dan kunci jawabannya. Skor hasil pengerjaan pada kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran 44, halaman 339. 5 Penghargaan kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam kegiatan games dan tournament dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor dan ranking. Berdasarkan penghitungan, diperoleh juara I, II dan III. Pada siklus kedua ini juara I adalah kelompok merah dengan jumlah skor 150, juara II adalah kelompok biru dengan jumlah skor 120 dan juara III adalah kelompok kuning dengan jumlah skor 70. Sebagai tanda juara masing-masing juara akan memperoleh hadiah dan ada juga hadiah untuk dibagi-bagi bersama dalam kelas. Skor total pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 45, halaman 344. c Kegiatan penutup 1 Pengisian kuesioner Para siswa mengisi kuesioner untuk siklus yang kedua. Berikut hasil pengisian kuesioner minat belajar siklus kedua: Tabel 5.20 Skor Minat Belajar Siswa Pada Siklus IIBerdasar PAP Tipe II Interval Skor Jumlah Persentase Kategori 127-150 2 8,70 Sangat Tinggi 109-126 19 82,60 Tinggi 97-108 2 8,70 Cukup 85-98 Rendah 0-84 Sangat Rendah 23 100 Sumber: Data Primer lampiran 46, halaman 345 Tabel di atas menunjukkan pencapaian minat belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua orang siswa atau 8,7 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 19 orang siswa atau 82,6 siswa masuk dalam kategori tinggi dan dua orang siswa atau 8,7 masuk dalam kategori cukup. Pencapaian rata-rata kelas adalah 116,91 dan masuk dalam kategoritinggi. 2 Post-Test Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil post-test bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.21 Skor Tingkat Pemahaman Siswa SaatPost-testPada Siklus II Interval Nilai Jumlah Siswa Persentasi Kategori 81-100 16 69,56 Sangat Paham 66-80 7 30,44 Paham 56-65 Cukup Paham 46-55 Tidak Paham 0-45 Sangat Tidak Paham 23 100 Sumber: Data Primer lampiran 47, halaman 346 Catatan: Skor dikonversi dalam skala 100 Hasil post-test pada siklus yang kedua menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman yang sangat baik, hal ini ditunjukkan dari skor rata-rata kelas pada pre- test sebesar 68,70 meningkat menjadi 92,39 pada post-test dan juga dapat dilihat bahwa semua siswa yang hadir pada pelaksanaan siklus IIdapat memenuhi KKM. 3 Mengisi lembar refleksi Setelah para siswa diminta mengisi kuesioner dan mengerjakan post-test, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh para siswa. Refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran 48, halaman 347. Berikut rangkuman hasil refleksi para: Tabel 5.22 Refleksi Siswa Pada Siklus II No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? Sebagian besar siswa menjawab bagus dan menarik. Tetapi juga ada siswa yang menjawa lumayan dan menjawab tidak serius. 2 Bagaimana pendapat anda tentang aktifitas yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif? minat, partisipasi, kerja kelompok dan diskusi Sebagian besar siswa menjawab kegiatannya bagus dan kreatif, ada yang menjawab lebih memiliki niat belajar dan kerjasama dan ada juga yang menjawab kelompok kurang kompak. 3 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti? Sebagian besar siswa menjawab iya, berminat dan sangat senang bila mengikuti kegiatan pembelajaran seperti ini, ada juga yang menjawab ragu-ragu. 4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ada siswa yang menjawab bisa lebih konsentrasi dan teliti ketika mengerjakan, lebih aktif, dapat bekerjasama dan lain-lain. 5 Keberhasilan apa saja yang telah anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ada siswa yang menjawab lebih paham, dapat menghitung dan menjawab lebih cepat, ada juga yang menjawab mendapatkan juara. 6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran model kooperatif tipe TGT? Sebagian besar siswa menjawab bahwa waktu saat tournament sangat singkat, ada pula yang menjawab kurang kompak antara sesama anggota kelompok. 7 Hal-halmana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT kali ini? Sebagian besar siswa menjawab agar waktu yang berikan untuk mengerjakan soal atau tugas lebih diperpanjang. Tabel di atas menunjukkan respon siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan. Dari hasil refleksi, terlihat bahwa para siswa menilai pembelajaran model kooperatif tipe TGT sangat menarik dan menyenangkan bagi mereka. Dengan adanya pembelajaran model kooperatif tipe TGT ini, para siswa merasa sangat tertarik dan berminat untuk belajar di dalam kelas sehingga dapat dilihat juga dari hasil kegiatan tes yang dilakukan, para siswa mampu memahami apa yang mereka pelajari dan itu terlihat dari nilaiyang mereka peroleh pada kegiatan post-test. Selain para siswa, guru juga melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus yang kedua ini. Refleksi guru dapat dilhat pada lampiran 49, halaman 352. d Pengamatan observasi Hasil obeservasi pada siklus yang kedua ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Pengamatan terhadap tindakan guru a Kegiatan membuka pelajaran Berikut hasil observasi terhadap aktivitas guru pada kegiatan pra pembelajaran dan membuka pembelajaran saat siklus II: Tabel 5.23 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGTPada Siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I. PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 4 5 2. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 4 5 2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya 1 2 4 5 Sumber: Data Primer lampiran 50, halaman 353 Saat kegiatan dimulai, guru melakukan semua kegiatan dengan semangat dan sangat baik. Guru terlihat memeriksa ruang, alat dan media pembelajaran. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran juga diperhatikan dengan baik oleh guru. Guru juga sudah terlihat sangat baik ketika menyampaikan apersepsi, kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan. b Kegiatan inti pembelajaran Berikut hasil observasi terhadap aktivitas guru pada kegiatan inti pembelajaran saat siklus II: Tabel 5.24 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGTPada Siklus II

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pembelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 4 5 2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 4 5 3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki pembelajaran 1 2 4 5 4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 4 5

B. Pendekatanstrategi pembelajaran

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 4 5 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 1 2 4 5 3 Melaksanakan pemebelajaran secara runtut 1 2 4 5 4 Melaksanakan pemebelajaran yang terkoordinasi 1 2 4 5 5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 4 5 6 Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara 1 2 4 5 7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 1 2 4 5 8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan 1 2 4 5

C. Pemanfaatan media pembelajaransumber

belajar 1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 1 2 4 5 2 Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 4 5 3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 4 5 4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 4 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa 1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 4 5 2 Merespon positif partisipasi siswa 1 2 4 5 3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 1 2 4 5 4 Menunujukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 4 5 5 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 1 2 4 5 6 Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa dalam belajar 1 2 4 5

E. Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang

studi 1 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5 2 Menumbuhkan sikap produktif 1 2 4 5

F. Penilaian proses dari hasil belajar

1 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5 2 Memantau kemajuan belajar 1 2 4 5 3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5 4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5

G. Penggunaan bahasa

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 4 5 2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 2 4 5 3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5 Sumber: Data Primer lampiran 50, halaman 353 Secara garis besar, guru sudah baik dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran. Guru menguasai materi dan dapat menyampaikan dengan bahasa dan gaya yang sesuai. Pembelajaran yang dilakukan juga sesuai dengan kompetensi, runtut, kontekstual dan dalam penyampaian sudah sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Guru sangat baik dalam penyiapan dan penggunaan media pembelajaran. Siswa berpartisipasi aktif karena ikut dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran oleh guru. Penilaian akhir yang diberikan sudah sesuai dengan kompetensi. c Kegiatan penutup pembelajaran Berikut hasil observasi terhadap aktivitas guru pada kegiatan penutup pembelajaran saat siklus II: Tabel 5.25 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGTPada Siklus II IV. PENUTUP A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran 1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 2 4 5 2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 4 5

B. Pelaksanaan tindak lanjut

1 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi 1 2 4 5 2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan 1 2 4 5 Sumber: Data Primer lampiran 50, halaman 353 Guru melibatkan siswa dalam merefleksikan pembelajaran dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru juga sudah memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan dengan baik. 2 Pengamatan terhadap perilaku siswa Berikut hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada saat siklus II: Tabel 5.26 Hasil PengamatanAktivitas Siswa Saat Penerapan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe TGTPada Siklus II No Deskriptor Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ Hampir seluruh siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru √ Hampir keseluruhan siswa memperhatikan penjelasan dari guru. 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ Siswa memberikan pernyataan atas materi yang sedang dibahas. 4 Siswa mencatat hal- hal penting √ Hampir seluruh siswa mencatat. 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan, hanya sebagian kecil anggota kelompok yang hanya terlihat diam. 6 Siswa menanyakan materi yang belum dipahami √ Siswa menanyakan materi yang sedang diajarkan. Sumber: Data Primer lampiran 51, halaman 355 Pengamatan dilakukan pada saat dilakukannya kegiatan pembelajaran. Saat guru menerangkan materi, siswa memperhatikan dengan seksama, dan sesekali mencatat apa yang mereka dengarkan. Saat penerapan make a match seluruh siswa terlihat sangat bersemangat mengikuti tiap kegiatan yang dilakukan. Setiap siswa berusaha mengerjakan tugasnya untuk dapat membantu timnya mendapatkan hasil yang lebih baik. 3 Pengamatan terhadap kelas Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kondisi ruang kelas sangat rapi karena ditata dengan baik. Saat penerapan kegiatan games make a match, siswa tidak lagi diarahkan untuk berbaris di depan papan media masing-masing kelompok, mengingat kegaduhan yang terjadi pada siklus yang pertama. Semua kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan lancar. e Hasil wawancara siklus II Selain pengamatan-pengamatan di atas, peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa. Berikut hasil wanwancaranya: 1 Wawancara guru Berikut hasil wawancara dari guru mitra pada siklus yang kedua: Tabel 5.27 Hasil Wawancara Guru Pada Siklus II 1. Bagaimana kesan BapakIbu setelah melaksanakan KBM dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Tidak jauh berbeda dengan siklus yang pertama, pengemasan kegiatan pembelajaran membuat para siswa menjadi tertarik untuk belajar. 2. Apakah dengan TGT dapat meningkatkan minat belajar dan Menurut saya minat belajarnya meningkat, bahkan saya diberi saran dari siswa untuk pemahaman siswa? sering menggunakan model pembelajaran TGT karena lebih menarik dan menyenangkan. 3. Hambatan yang dijumpai pada saat melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Saya merasa hampir tidak ada hambatan karena melihat dari siklus I masalah waktu itu sendiri tidak lagi menjadi kendala. Kegiatan sudah berjalan dengan baik. 2 Wawancara siswa Berikut hasil wawancara siswa: a Siswa 1 Berikut hasil wawancara dari siswa yang pertama pada siklus yang kedua: Tabel 5.28 Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus II Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana kesan siswa terhadap komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan? Sangat mendukung karena medianya bagus, menarik dan membantu siswa untuk terus belajar. 2. Bagaimana pendapat siswa tentang aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih aktif dan lebih seru. 3. Apa manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Pertamanya waktu melihat soal-soal sedikit bingung tapi setelah dipelajari saya jadi paham. 4. Keberhasilan apa saja yang telah siswa capai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Saya dapat mengerjakan soal dengan baik. 5. Hambatan apa saja yang ditemui dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? Hambatan yang saya alami ketika mengerjakan soal karena ada soal yang membuat saya bingung, jawaban saya sedikit berbeda dengan jawaban yang benar. 6. Hal yang masih perlu ditingkatkan dan perlu diperbaiki dari proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih dipersiapkan lebih baik saja lagi. 7. Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ya, saya sangat berminat karena seru sehingga tidak membat saya malas.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN GAME UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

0 44 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA SANTO THOMAS 4 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 26

Penerapan model pembelajaran kooperatif pada materi akuntansi untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2013/2014.

0 3 386

Dominasi gaya belajar siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2012/2013 yang berprestasi belajar rendah dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 1 89

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPS 8 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA N 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 20

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MOTIVASI ARCS SECARA KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK COKROAMINOTO I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI PAKEM SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 148

MANFAAT YANG DIALAMI PARA SISWA KELAS XI DALAM KONSELING PRIBADI DI SMA SANTO MIKAEL SLEMAN TAHUN AJARAN 20092010

0 0 83