Pengumpulan  data  diperoleh  dengan  mengambil  video  rekaman  dan  foto pembelajaran  yang  terjadi  di  kelas  untuk  mengukur  minat belajar dan
pemahaman  yang  terlihat  dari  antusiasme  siswa  maupun  siswi  dalam  ruang kelas pada saat dilakukan pembelajaran.
Rekaman  video  dan  foto  dapat  dipakai  untuk  melengkapi  data-data  yang diperlukan oleh peneliti. Dengan hasil rekaman tersebut peneliti dapat melihat
suasana kelas secara detail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas.
2. Observasi
Pengumpulan  data  dengan  melakukan  pengamatan  langsung  terhadap  objek yang  diteliti.  Hal  ini  dilakukan  agar  mendapat  gambaran  secara  nyata  dan
untuk  melengkapi  data  yang  tidak  dapat  diperoleh  melalui  dokumentasi. Observasi  yang  digunakan  adalah  observasi  terstruktur  yaitu  observasi  yang
telah  dirancang  secara  sistematis,  tentang  apa  yang  diamati,  kapan  dan dimana tempatnya.
Observasi  terstruktur  tersebut  digunakan  sebagai  alat  pengumpul  data  yang dilakukan  dengan  mengamati  situasi  awal  di  kelas  yang  mencakup  kegiatan
guru, kegiatan siswa, kondisi  kelas dan observasi minat belajar siswa. Minat belajarsiswa dapat  dilihat  pada saat  diskusi  kelompok di  kelas maupun pada
saat  pelaksanaan  games  dan  tournament.  Dalam  observasi  minat  belajar ini peneliti  meminta  bantuan  teman  untuk  mengamati  kegiatan  kelas  pada  saat
terjadinya pembelajaran dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe TGT.
3. Tes
Dalam penelitian ini menggunakan tes sebagai instrumen untuk memperoleh data peningkatan pemahaman siswa melalui hasil ujian siswa sebelumnyadan
soal  evaluasi,  soal  tes  tersebut  dibuat  dengan  langkah-langkah  sebagai berikut:
a. Melihat silabus kelas XI; b. Konsultasi dengan guru mata pelajaran;
c. Konsultasi dengan dosen pembimbing; d. Peneliti membuat soal.
4. Wawancara
Pengumpulan  data  dengan  metode  wawancara  digunakan  sebagai  pelengkap informasi  yang  belum  didapat  melalui  kegiatan  observasi.  Seperti  kegiatan
mencari informasi yang hanya diketahui oleh guru, siswa, dan kepala sekolah. Wawancara  dapat  dilakukan dengan  terstruktur  dan  dapat  pula  dilakukan
dengan  bebas.  Wawancara  terstruktur  artinya  terdapat  pedoman  wawancara yang  jelas  dan  terarah  untuk  mendapatkan  sebuah  informasi.  Wawancara
bebas artinya wawancara yang tidak formal dan tidak terpaku pada pedoman pertanyaan yang dibuat.
H. Pengukuran Variabel MinatBelajar dan Pemahaman Siswa
Dalam  hal  ini  minat  belajar  merupakan  tindakan  siswa  dalam  proses pembelajaran.Untuk  mengukur  minat belajar siswa,  peneliti  menggunakan
kuesioner  tertutup  dimana  peneliti  membagikan  sebelum pembelajaran  dengan menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  TGT
dan  sesudah
menggunakan  model  pembelajaran kooperatif  tipe  TGT. Berikut  kisi-kisi  dari kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar
No Pernyataan
Item +
-
1 Kedisiplinan belajar di sekolah
1, 6, 13, 24, 27 4, 5, 8
2 Konsentrasi saat belajar di kelas
7 9, 10
3 Kedisiplinan belajar mandiri
3, 11, 12, 15, 16, 17 21, 23, 25
14, 26 4
Partisipasi dalam kegiatan kelas 19, 20, 29
18, 22, 28, 30 5
Menaati aturan sekolah 2
Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan dalam lima skala pendapat  dan  dilakukan  dengan  cara  sebagai  berikut:  sangat  setuju  SS,  setuju
S,  ragu-ragu  RR,  tidak  setuju  TS  dan sangat  tidak  setuju  STS.  Berikut pemberian skor untuk pernyataan yang diberikan oleh para siswa:
Tabel 3.3 Skor Minat Belajar Siswa
Jawaban Positif
Negatif
Sangat setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak setuju
Sangat tidak setuju 5
4 3
2 1
1 2
3 4
5
Dalam  penelitian  ini,  minat  belajar  siswa  diukur  dengan  cara membandingkan  antara  hasil  kuesioner  sebelum  penerapan  TGT dan  hasil
kuesioner setelah penerapan TGT. Kemudian hasil tersebut dikonversikan dengan