b. Definisi Belajar
Belajar menurut Hamalik 2007: 28 adalah suatu perubahan tingkah laku individu melaui interaksi dengan lingkungan. Winkel dalam
Kosasih, 2007:48 mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya
membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Slamteo dalam Haris, 2012: 2 mengatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas tentang pengertian belajar peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan atau melalui serangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut misalnya membaca, mengamati, mendengarkan dan
meniru.
c. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Muslich 2011: 38 merupakan kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Winkel dalam Purwanto, 2009: 45 mengemukakan hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Abdurrahman dalam Haris, 2012: 14
mengatakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Dari ketiga pengertian hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan sikap, tingkah laku, dan kemampuan siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
d. Definisi Tes Hasil Belajar
Sudijono 2011: 99 mengatakan bahwa tes hasil belajar merupakan salah satu jenis tes yang digunakan untuk mengukur perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Purwanto 2009: 66 mengungkapkan bahwa tes hasil
belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.
Haris 2012: 15 mengungkapkan bahwa tes hasil belajar merupakan cara mengukur tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Menurut definisi dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
e. Ciri-ciri Tes Hasil Belajar
Sudijono 2011: 93 menjelaskan ada empat ciri-ciri tes hasil belajar yang baik yaitu: 1 valid, 2 reliabel, 3 obyektif dan 4 praktis. Berikut ini
penjabaran dari ciri-ciri tes hasil belajar yang baik. 1
Tes hasil belajar yang baik adalah tes hasil belajar bersifat valid atau memiliki validitas. Sebuah tes hasil belajar dikatakan valid apabila tes
secara tepat dan benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 2
Tes hasil belajar yang baik adalah tes memiliki reliabilitas atau reliabel. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil pengukuran
yang dilakukan menggunakan tes tersebut secara berulang kali terhadap subyek yang sama, senantiasa menunjukan hasil yang tetap
sama atau sifatnya ajeg dan stabil. 3
Tes hasil belajar yang baik adalah tes hasil belajar yang bersifat obyektif. Sebuah tes dikatakan obyektif, apabila tes tersebut disusun
dan dilaksanakan menurut apa adanya. Ditinjau dari segi materi, materi tes bersumber dari materi atau bahan pelajaran yang telah
diberikan sesuai dengan materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan guru kepada peserta didik. Ditinjau dari segi pemberian
skor, bahwa pemberian skor dan pemberian nilainya terhindar dari unsur-unsur subyektivitas.
4 Tes hasil belajar yang baik adalah tes hasil belajar yang bersifat
praktis. Sebuah tes dikatakan paktis bahwa tes hasil belajar tersebut
dapat dilaksanakan dengan mudah serta disusun dengan sederhana dan lengkap.
Suharsimi 2012: 72 menjelaskan beberapa ciri yang harus dipenuhi oleh suatu tes yang baik diantaranya adalah reliabilitas, validitas,
obyektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. 1
Reliabilitas Reliabilitas berarti dapat dipercaya. Suatu tes dapat dipercaya apabila
hasil yang dicapai tes tersebut konstan atau tetap, dan tidak menunjukkan perubahan-perubahan yang berarti.
2 Valid
Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut benar-benar memberikan keterangan atau gambaran tentang
apa yang dituju dari tes tersebut. 3
Obyektivitas Suatu tes dikatakan obyektif, apabila pendapat atau pertimbangan-
pertimbangan dari pemeriksa tidak berpengaruh dalam proses penentuan angka atau proses
scoring
. Dengan kata lain, jika hasil jawaban suatu tes diperiksa oleh siapapun, maka hasilnya akan sama.
4 Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi, apabila tes tersebut bersifat praktis. Bersifat praktis artinya tes tersebut mudah
dilaksanakan, pemeriksaannya mudah, dan dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang lain.
5 Ekonomis
Suatu tes dikatakan baik apabila tes bersifat ekonomis. Bersifat ekonomis maksudnya adalah pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Dari kedua pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah tes dikatakan baik, apabila memenuhi persyaratan tes yaitu validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
f. Bentuk Tes Hasil Belajar