Analisis Validitas Teknik Analisis Data

kemudian dihitung dengan cara menjumlah dan merata-rata setiap skor butir soal yang diberikan oleh semua ahli. Peneliti mengkonversikan skor rata-rata data kuantitatif yang dijabarkan oleh Widoyoko 2014: 144 pada tabel di bawah ini. Tabel 3.4 Konversi Kategori Skor Skor Akhir Kualifikasi 3,25 – 4,00 Sangat Baik SB 2,50 – 3,25 Baik B 1,75 – 2,50 Cukup C 1,00 – 1,75 Kurang K Tabel konversi kategori skor digunakan peneliti untuk mengetahui kategori dari hasil validasi produk yang dilakukan oleh para ahli. Kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan desain produk yang dibuat sudah layak digunakan untuk uji coba yaitu dengan kategori baik dengan baik sekali.

b. Tes

Dalam melakukan analisis butir soal, peneliti menggunakan bantuan program TAP Test Analysis Program versi 14.74.

1. Analisis Validitas

Tes dikatakan valid apabila suatu tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi biserial. Surapranata 2004: 61 menyatakan bahwa korelasi biserial atau korelasi poin biserial adalah korelasi product moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain. Variabel soal bersifat dikotomi sedangkan variabel skor total atau sub skor total bersifat kontinum. Variabel butir soal dinamakan dikotomi karena skor-skor yang terdapat pada butir soal hanya ada satu atau nol. Pada bentuk soal pilihan ganda soal yang benar diberi angka satu 1 dan yang salah diberi angka nol 0. Peneliti memilih menggunakan rumus korelasi poin biseria dengan menggunakan persamaan: r bis Keterangan : r bis = koefisiensi korelasi biserial M p = rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawban benar M t = rerata skor total S t = standar deviasi skor total P = proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal tingkat kesukaran q = 1 – p Hasil analisis validitas pada penelitian ini dapat dilihat melalui hasil point biser pada TAP. Hasil point biser kemudian dibandingkan dengan r tabel 5. Hasil perhitungan atas dasar signifikan 5 untuk jumlah siswa 30 nilai r tabel ≥ 0,361, jika point biser lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut valid dan untuk jumlah siswa 31 nilai r tabel ≥ 0,355. Berdasarkan Prijowuwanto 2016: 138 interpretasi validasi dibagi menjadi 5 yaitu: Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Validitas Koefisien Korelasi Kriteria 0,00 Tidak valid 0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,70 Cukup 0,71 – 0,90 Tinggi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi Kriteria validitas yang digunakan pada soal untuk menyatakan soal yang valid yaitu yang memiliki koefisien korelasi r tabel 5. Koefisien korelasi r tabel 5 untuk jumlah siswa 30 adalah 0,36, sedangkan koefisien korelasi r tabel 5 untuk jumlah siswa 31 adalah 0,35.

2. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan untuk sIswa kelas IV Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 231

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22