Berikut penjabaran tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Masalah dalam penelitian ini ditemukan berdasarkan analisis kebutuhan kepada
guru kelas V. Analisis kebutuhan tersebut berupa wawancara dengan guru kelas V SD. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana
penyusunan soal tes yang dibuat guru serta kebutuhan guru terhadap soal yang memiliki kualitas baik yang sudah dianalisis kualitasnya yang
meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengetahui adanya
kesulitan yang dialami guru dalam membuat soal yang berkualitas baik dan kebutuhan guru terhadap contoh tes hasil belajar yang memiliki
kualitas baik. Potensi dalam penelitian ini adalah memgembangkan tes hasil belajar matematika yang berkualitas baik yang sudah dianalisis
kualitasnya sehingga dapat dijadikan sebagai contoh dalam pembuatan soal.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang pertama kali digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan
guru di lapangan yang berkaitan dengan pengembangan tes hasil belajar matematika. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V SD Kanisius
Condongcatur. Wawancara dilakukan pada tanggal 16 Juli 2016.
Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan sebagai dasar untuk menyusun tes hasil belajar matematika.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar matematika kelas V SD pada kompetensi dasar 1.2 menggunakan
faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB. Penyusunan desain produk tes hasil belajar diawali dengan menentukan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SK-KD pada mata pelajaran matematika kelas V semester gasal. Langkah selanjutnya yaitu peneliti membuat indikator
berdasarkan SK-KD yang telah dipilih yang kemudian dari indikator tersebut dibuat kisi-kisi soal. Peneliti membuat sebanyak 60 butir soal
pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban menggunakan dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom mengingat, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dari 60 butir soal yang dibuat peneliti kemudian dibagi menjadi dua tipe soal yaitu soal tipe A dan soal
tipe B, hal ini dilakukan karena untuk mempertahankan agar indikator soal yang telah dibuat dari tahap mengingat sampai dengan mencipta tidak ada
yang gugur. Masing-masing tipe soal terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. Dalam pembuatan soal peneliti juga memperhatikan karakteristik
butir soal meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh.
4. Validasi Desain