Tingkat Kesukaran Analisis Pengecoh

B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, p sebagai indeks kesukaran P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto 2012: 232 menyatakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Table 3.7 Kualifikasi Daya Pembeda Berdasarkan kriteria daya pembeda di atas, peneliti menggunakan kriteria cukup 0,21 – 0,40 baik 0,41 – 0,70 dan baik sekali 0,71 – 1,00 untuk menyatakan soal tersebut dapat membedakan kelompok atas dengan kelompok bawah.

4. Tingkat Kesukaran

Arikunto 2012: 222 soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa No. Rentang Nilai Kategori 1. 0,00 – 0,20 Jelek 2. 0,21 – 0,40 Cukup 3. 0,41 – 0,70 Baik 4. 0,71 – 1,00 Baik sekali menjadi putus asa untuk menyelesaikan soal tersebut karena di luar kemampuannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index . Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu mudah. Rumus untuk mencari indeks kesukaran P adalah: Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2012: 225 menyatakan berdasarkan ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut. Tabel 3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran No. Rentang Nilai Kategori 1. 0,00 – 0,30 Sukar 2. 0,31 – 0,70 Sedang 3. 0,71 – 1,00 Mudah

5. Analisis Pengecoh

Arikunto 2012: 234 menjelaskan bahwa pengecoh berfungsi dengan baik apabila paling sedikit dipilih oleh 5 atau 0,05 peserta tes. Hasil analisis pengecoh dianggap berfungsi apabila pengecoh ≥ 0,05, apabila terdapat pengecoh yang kurang dari 0,05 pengecoh tersebut dianggap tidak berfungsi. Pengecoh yang tidak berfungsi akan direvisi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV pada penelitian ini membahas dua pokok bahasan yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini membahas tentang langkah-langkan proses pengembangan perangkat tes hasil belajar dan kualitas perangkat tes hasil belajar matematika yang telah dilakukan.

1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB kelas V SD dilakukan dengan memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall dari sepuluh langkah-langkah pengembangan menjadi tujuh langkah-langkah pengembangan. Tujuh langkah-langkah pengembangan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari potensi dan masalah. Potensi dan masalah ditemukan peneliti berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan tanggal 16 Juli 2016 kepada guru kelas V SD Kanisius Condongcatur. Peneliti melakukan wawancara dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pembuatan soal tes hasil belajar yang 75

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan untuk sIswa kelas IV Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 231

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22