Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

Tes hasil belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes hasil belajar biasanya diberikan guru setelah menyelesaikan suatu bab materi atau biasanya terprogram dari dinas seperti Ulangan Tengah Semester UTS dan Ulangan Akhir Semester UAS. Tes tersebut diberikan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang telah diajarkan. Agar tes yang diberikan sesuai dengan tujuan yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat dipercaya dalam mengukur kemampuan siswa, maka tes hasil belajar harus memiliki spesifikasi yang baik. Tes hasil belajar yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh yang berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru SD, guru memiliki pengalaman dalam membuat soal tes. Namun, dalam membuat soal tes guru tidak memperhatikan prosedur pembuatan soal tes. Guru biasanya membuat soal tanpa dengan membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu. Selain itu, guru terkadang tidak membuat soal tes sendiri tetapi mengambil soal dari Lembar Kerja Siswa LKS atau buku paket. Guru mengatakan soal tes yang biasa dibuat tidak pernah diuji validitas dan reliabilitas karena keterbatasan waktu. Selain itu, soal tes yang biasa dibuat oleh guru sampai pada tahap memahami dalam dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom. Dimana tahap kognitif memahami masih dalam tahap yang rendah, sehingga soal tes yang dibuat belum membuat siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Dalam hal melaksanakan evaluasi pembelajaran sebaiknya guru membuat soal tes yang indikatornya mencakup seluruh dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom dari mengingat sampai dengan mencipta, agar soal tes dapat secara efektif digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana tingkat kamampuan berpikir siswa. Bentuk tes hasil belajar bermacam-macam salah satunya adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah tes yang jawabannya diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan, dimana setiap butir soal terdapat lebih dari dua alternatif jawaban. Adapun kelebihan tes pilihan ganda yaitu 1 lebih fleksibel dan efektif untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan belajar, 2 dapat mencapai seluruh materi yang telah diajarkan dalam pembelajaran, dan 3 jawaban dapat dikoreksi dengan cepat dan mudah. Kekurangan dari tes pilihan ganda antara lain 1 memberikan peluang besar bagi siswa untuk menebak jawaban pada soal, 2 kurang bisa mengukur sejauh mana tingkat berpikir siswa, dan 3 memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya. Pada saat wawancara dengan guru, beliau mengatakan bahwa beliau jarang membuat soal pilihan ganda, karena membuat soal pilihan ganda memerlukan waktu yang lama. Dari fakta tersebut menjadi acuan peneliti untuk mengembangkan tes hasil belajar bentuk pilihan ganda yang mengukur seluruh ranah konitif Taknonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Pada mata pelajaran matematika kelas V semester gasal terdapat banyak kompetensi dasar, salah satunya adalah kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB. Peneliti mengembangkan tes hasil belajar pada kompetensi dasar tersebut. Kompetensi dasar yang telah dipilih diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan tes hasil belajar ini, karena materi pembelajaran pada kompetensi dasar tersebut dapat diaplikasikan untuk mengukur semua ranah kognitif Taksonomi Bloom. Pengembangan tes hasil belajar ini didasarkan pada kemampuan kognitif siswa dari mengingat sampai dengan mencipta. Tes hasil belajar yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pengembangan tes hasil belajar ini juga akan mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Produk dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan contoh kepada guru dalam pembuatan soal tes yang berkualitas baik sehingga soal tes yang dibuat benar-benar efektif untuk mengukur hasil belajar siswa.

D. Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan untuk sIswa kelas IV Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 231

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22