Pengecoh Pengembangan Tes Hasil Belajar

Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar pada suatu butir soal pada tingkat kemampuan tertentu.

3. Pengecoh

Purwanto 2009: 108 mengatakan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban untuk menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Pengecoh menggoda siswa yang kurang begitu memahami materi pelajaran untuk memilihnya. Arikunto 2012: 234 menyatakan bahwa pengecoh yang berfungsi dengan baik apabila pengecoh mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai materi. Lebih lanjut Surapranata 2004: 43 mengatakan bahwa pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila banyak dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang dibuat semirip mungkin dengan kunci jawaban untuk menyesatkan peserta tes yang kurang menguasai konsep atau materi.

4. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Menurut Mardapi 2008: 88 ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar, yaitu: a menyusun spesifikasi tes, b menulis soal tes, c menelaah soal tes, d melakukan uji coba tes, e menganalisis butir soal, f memperbaiki tes, g merakit tes, h melaksanakan tes, dan i menafsirkan hasil tes. a Menyusun Spesifikasi Tes Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes, yaitu yang berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Kegiatan yang dilakukan dalam menyusun spesifikasi tes antara lain menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi tes, memilih bentuk tes, dan menentukan panjang tes. b Menulis Soal Tes Penulisan soal tes dilakukan setelah selesai menyusun spesifikasi tes. Kegiatan yang dilakukan dalam penulisan soal tes yaitu menjabarkan indikator menjadi pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat. Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan harus dibuat dengan jelas dan simpel, jika pertanyaan yang dibuat jelas maka jelas pula jawaban yang diharapkan. c Menelaah Soal Tes Dalam pengembangan soal tes, menelaah soal tes perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekuranggan atau kesalahan. Telaah soal sebaiknya dilakukan oleh orang lain, bukan si pembuat soal. Kegiatan menelaah soal sebaiknya dilakukan oleh sejumlah orang yang terdiri dari para ahli secara bersama dalam tim menelaah atau mengoreksi soal. Dengan telaah soal diharapkan dapat semakin memperbaiki kualitas soal yang telah dibuat. d Melakukan Uji Coba Tes Sebelum soal tes digunakan dalam tes yang sesungguhnya, maka perlu dilakukan uji coba tes untuk semakin memperbaiki kualitas soal. Uji coba dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Jika soal yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil uji coba tersebut maka kemudian dilakukan pembenahan atau perbaikan. e Menganalisis Butir Soal Setelah melakukan uji coba tes, hal selanjutnya yang harus dilakukan yaitu menganalisis butir soal. Melalui analisis butir soal dapat diketahui antara lain: tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. f Memperbaiki Tes Setelah uji coba dan analisis soal dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Langkah ini biasanya dilakukan atas analisis butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang belum baik. g Merakit Tes Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi sati kesatuan tes. Dalam merakit soal yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi validitas soal antara lain nomor urut soal, pengelompokan butir soal, lay out , dan sebagainya. h Melaksanakan Tes Setelah penyusunan tes selesai dan soal tes telah direvisi setelah diujicoba, langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. i Menafsirkan Hasil Tes Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor dari hasil tes kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai. Penafsiran skor menggunakan acuan penilaian. Purwanto 2009: 84 memaparkan beberapa prosedur pengembangan tes hasil belajar meliputi kegiatan berikut: a Identifikasi hasil belajar Hasil belajar harus diidentifikasi bidang studi yang hendak diukur hasil belajarnya. b Deskripsi materi Materi sangat menentukan dalam pengembangan tes hasil belajar. Data hasil belajar yang ingin dikumpulkan didasarkan pada informasi mengenai hasil belajar sebagaimana sudah dideskripsikan dalam materi, sehingga macam data sangat ditentukan oleh uraian materi tentang hasil belajar yang akan diukur datanya. c Pengembangan spesifikasi Spesifikasi yang dikembangkan menyangkut penentuan jenis tes hasil belajar, banyak butir tes hasil belajar, waktu uji coba tes hasil belajar, peserta uji coba tes hasil belajar, aturan skoring tes hasil belajar, kriteria uji coba tes hasil belajar, tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, dan menyusun kisi-kisi tes hasil belajar. d Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban Butir soal tes ditulis untuk mengukur variabel dengan berpedoman pada kisi-kisi. Kunci jawaban harus ditentukan dalam spesifikasi tes hasil belajar supaya orang lain dapat mengikuti perolehan hasil belajar responden dari jawaban yang dibuatnya. e Mengumpulkan data uji coba hasil belajar Pengumpulan data uji coba dilakukan dengan mengujikan instrumen uji coba tes hasil belajar yang ditulis berdasarkan kisi-kisi. f Uji kualitas tes hasil belajar Kegiatan uji coba kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan alat ukur. Uji kualitas dilakukan untuk menjamin bahwa tes hasil belajar layak sebagai sebuah alat ukur. g Kompilasi tes Kompilasi tes adalah menyusun kembali butir soal setelah uji coba dengan membuang butir soal yang jelek dan menata butir soal yang baik. Butir kompilasi adalah butir yang siap digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar. Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan tes hasil belajar yaitu: a identifikasi hasil belajar, b menyusun spesifikasi tes, c menulis soal tes, d menelaah soal tes, e melakukan uji coba tes, f menganalisis butir soal, g memperbaiki tes, h merakit tes, i melaksanakan tes, j menafsirkan hasil tes.

5. Matematika

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 0 281

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 276

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan untuk sIswa kelas IV Sekolah Dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 231

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 7 269

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 200

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.2 menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 4 279

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 2 277

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 267

Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

0 11 22