soal  mengukur  setiap  aspek  berpikir  seperti  yang  diuraikan  dalam standar  kompetensi,  kompetensi  dasar,  maupun  indikator  yang
terdapat dalam kurikulum. 3.
Validitas Prediksi Validitas  Prediksi  merupakan  suatu  validitas  yang  menunjukkan
kepada  hubungan  antara  tes  skor  yang  diperoleh  peserta  tes  dengan keadaan  yang  akan  terjadi  diwaktu  yang  akan  datang.  Sebuah  tes
dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
4. Validitas Konkuren
Validitas  konkuren  sering  dikenal  sebagai  validitas  empiris  yaitu menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan
keadaan  sekarang.  Sebuah  tes  dikatakan  memiliki  validitas  konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman.
b. Reliabilitas
Sudjana  2009:  16  mengatakan  bahwa  reliabilitas  adalah  ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan
pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Sukardi 2008: 43 menambahkan bahwa reliabilitas dapat diartikan
dengan  konsistensi  atau  keajegan.  Suatu  instrumen  evaluasi,  dikatakan mempunyai  reliabilitas  yang  tinggi,  apabila  tes  yang  dibuat  mempunyai
hasil  yang  konsisten  dalam  mengukur  yang  hendak  diukur.  Purwanto
2009:154  mengungkapkan  bahwa  reliabilitas  adalah  akurasi  dan  presisi yang dihasilkan oleh alat ukur dalam melakukan pengukuran.
Berdasarkan ketiga pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa  reliabilitas  adalah  ketetapan  atau  keajegan  suatu  alat  ukur  dalam
mengukur apa yang diukur. Arikunto  2012:  104  mengungkapkan  ada  tiga  cara  yang  dapat
digunakan untuk mencari besarnya realibilitas: 1.
Metode Bentuk Paralel
Equivalent
Metode  bentuk  paralel  ini  yaitu  dengan  menggunakan  dua  buah  tes paralel.  Misalnya  tes  Matematika  Seri  A  yang  akan  dicari
reliabilitasnya dan tes Seri B diteskan kepada sekelompok siswa yang sama, kemudian hasilnya dikorelasikan. Koefisien korelasi dari kedua
hasil tes inilah yang menunjukkan koefisien reliabilitas tes Seri A. Jika koefisiensinya  tinggi  maka  tes  tersebut  sudah  reliabel  dan  dapat
digunakan sebagai alat pengetes yang terandalkan. 2.
Metode Tes Ulang
Test-retest Method
Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya memiliki satu
seri tes, tetapi dicobakan dua kali. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.
3. Metode Belah Dua atau
Split-half Method
Metode  ini  pengetes  hanya  menggunakan  sebuah  tes  dan  dicobakan satu kali. Metode ini dilakukan dengan cara membelah item atau butir
soal. Ada dua cara membelah butir soal, yaitu: a
Membelah  atas  item-item  genap  dan  item-tem  ganjil  yang selanjutnya disebut belahan ganjil genap.
b Membelah  atas  item-item  awal  dan  item-item  akhir  yaitu  separo
jumlah  pada  nomor-nomor  awal  dan  separo  pada  nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir.
c. Karakteristik Butir Soal