Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan TAP
Test Anlysis Program
soal tipe B memiliki soal yang dinyatakan valid sebanyak 15 butir soal atau sebanyak 50 terdapat pada nomor soal 2, 5, 6, 7, 9,
13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 26, dan 30, sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 15 butir soal atau sebanyak 50
terdapat pada nomor soal 1, 3, 4, 8, 10, 11, 12, 15, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29.
b. Hasil Analisis Uji Reliabilitas
Analisis uji reliabilitas soal tipe A dan soal tipe B menggunakan uji reliabilitas belah dua dengan cara membelah item atas pembelahan
item ganjil dan item genap atau yang sering disebut
Split-Half OddEven Reliability
. Hasil analisis reliabilitas soal tipe A adalah
Split-Half OddEven Reliability
= 0,787
with Spearman-Brown
= 0,881. Hasil reliabilitas dengan perhitungan ganjil genap soal tipe A
memiliki reliabilitas sebesar 0,881. Berdasarkan tabel besarnya reliabilitas Sutrisno Hadi dalam Rusdiana, 2015: 175, reliabilitas soal
tipe A termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis reliabilitas soal tipe B adalah
Split-Half OddEven Reliability
= 0,585
with Spearman-Brown
= 0,738. Hasil reliabilitas dengan perhitungan ganjil genap soal tipe B memiliki reliabilitas
sebesar 0,738. Berdasarkan tabel besarnya reliabilitas Sutrisno Hadi
dalam Rusdiana, 2015: 175, reliabilitas soal tipe B termasuk dalam kategori tinggi.
c. Hasil Analisis Uji Daya Pembeda
Berdasarkan tabel perhitungan daya pembeda pada bab III, klasifikasi daya pembeda dikatakan jelek jika memiliki rentang nilai
0,00 – 0,20, dikatakan cukup jika memiliki rentang nilai 0,21 – 0,40,
dikatakan baik jika memiliki rentang nilai 0,41- 0,70, dan dikatakan baik sekali jika memiliki rentang nilai 0,71
– 1,00. Berikut adalah analisis daya pembeda soal tipe A beserta kategorinya.
1 Soal Tipe A
Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Daya Pembeda Soal Tipe A
Kategori Nomor Soal
Jelek 1,7, 11, 12, 15, 18, 30
Cukup 2, 4, 5, 8, 10, 17, 22, 23, 24
Baik 3, 6, 9, 13, 14, 19, 20, 21, 25, 26, 27, 28,
29 Baik Sekali
16
Hasil analisis uji daya pembeda tabel 4.17 di atas, pada soal tipe A yang memiliki daya pembeda dengan kategori jelek
sebanyak 23 atau 7 butir soal terdapat pada nomor soal 1, 7, 11, 12, 15, 18, dan 30, soal yang memiliki daya pembeda dengan
kategori cukup sebanyak 30 atau 9 butir soal terdapat pada nomor soal 2, 4, 5, 8, 10, 17, 22, 23, dan 24, soal yang memiliki
daya pembeda dengan kategori baik sebanyak 43 atau 13 butir
soal terdapat pada nomor 3, 6, 9, 13, 14, 19, 20, 21, 25, 26, 27, 28, dan 29, sedangkan soal yang memiliki daya pembeda dengan
kategori baik sekali hanya ada 3 atau satu butir soal yaitu pada nomor soal 16.
2 Soal Tipe B
Berdasarkan tabel perhitungan daya pembeda pada bab III, klasifikasi daya pembeda dikatakan jelek jika memiliki rentang
nilai 0,00 – 0,20, dikatakan cukup jika memiliki rentang nilai 0,21
– 0,40, dikatakan baik jika memiliki rentang nilai 0,41- 0,70, dan dikatakan baik sekali jika memiliki rentang nilai 0,71
– 1,00. Berikut adalah analisis daya pembeda soal tipe B beserta
kategorinya. Tabel 4.18 Hasil Analisis Uji Daya Pembeda Soal Tipe B
Kategori Nomor Soal
Jelek 1, 3, 4, 8, 11, 15, 21, 22, 23, 25, 28, 29
Cukup 6, 9, 12, 26, 27
Baik 2, 5, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 30
Baik Sekali 7
Hasil analisis uji daya pembeda tabel 4.18 di atas, pada soal soal tipe B yang memiliki daya pembeda dengan kategori jelek
sebanyak 40 atau 12 butir soal terdapat pada nomor soal 1, 3, 4, 8, 11, 15, 21,22, 23, 25, 28, dan 29, soal yang memiliki daya
pembeda dengan kategori cukup sebanyak 17: atau 5 butir soal terdapat pada nomor soal 6, 9, 12, 26, dan 27, soal yang memiliki
daya pembeda dengan kategori baik sebanyak 40 atau 12 butir soal terdapat pada nomor soal 2, 5, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20,
24, dan 30, sedangkan soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sekali hanya 3 atau satu butir soal yaitu pada
nomor soal 7.
d. Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran