Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan tes hasil belajar yaitu: a identifikasi
hasil belajar, b menyusun spesifikasi tes, c menulis soal tes, d menelaah soal tes, e melakukan uji coba tes, f menganalisis butir soal, g memperbaiki
tes, h merakit tes, i melaksanakan tes, j menafsirkan hasil tes.
5. Matematika
Menurut Nasution dalam Supatmono, 2009: 8 mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu struktur, urutan dan hubungan yang meliputi
dasar-dasar perhitungan, pengukuran dan penggambaran bentuk objek. Ilmu ini melibatkan logika dan kalkulasi kuantitatif, dan pengembangannya telah
meningkatkan derajat idealisasi dan abstrak subjeknya. Sedangkan menurut Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 2008: 148
matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD meliputi aspek bilangan, geometri dan
pengukuran, dan pengolahan data. Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 888 matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang
bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
Berdasarkan pengertian di atas tentang matematika dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang universal yang meliputi dasar-dasar
perhitungan, pengukuran dan penggambaran bentuk objek, hubungan antar
bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah mengenai bilangan, khususnya pada ruang lingkup SD aspek mata
pelajaran matematika yang dipelajari yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data.
6. Kompetensi Dasar Menggunakan Faktor Prima Untuk Menentukan
KPK dan FPB a.
Kompetensi Dasar
Kusaeri 2014: 30 mengungkapkan bahwa kompetensi dasar merupakan tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas. Sedangkan
menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 2006: 37 kompetensi merupakan sejumlah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kempetensi. Suwandi
2010: 22 menjelaskan bahwa kompetensi dasar adalah pertanyaan minimal tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
direfleksikan pada kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar merupakan tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap,dan nilai-nilai mengenai kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu dan menjadi rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
b. Faktor Prima
Aksin 2008:14 mengungkapkan bahwa faktor prima yaitu faktor- faktor yang berupa bilangan prima. Sedangkan Soenarjo 2008: 33
menjelaskan faktor prima yaitu bilangan prima yang terkandung dalam faktor bilangan itu. Rossalia 2010: 32 mengatakan faktor prima suatu
bilangan adalah faktor-faktor dari suatu bilangan yang berupa bilangan prima.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor prima merupakan faktor dari suatu bilangan yang berupa bilangan prima.
c. KPK dan FPB
Rossalia 2010: 29 menjelaskan bahwa KPK dari dua atau lebih bilangan asli adalah bilangan asli terkecil yang merupakan kelipatan dari
bilangan-bilangan tersebut. Aksin 2008: 16 mengungkapkan bahwa kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan adalah bilangan terkecil
yang habis dibagi kedua bilangan tersebut. Lebih lanjut Gunanto 2010: 74 mengatakan bahwa KPK adalah bilangan terkecil yang habis dibagi
dua bilangan tersebut. Berdasarkan ketiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa kelipatan persekutuan terkecil adalah bilangan terkecil yang habis dibagi bilangan yang dicari kelipatanya.
Rossalia 2010: 31 mengungkapkan bahwa FPB dari dua atau lebih bilangan asli adalah bilangan asli terbesar yang merupakan faktor dari
bilangan-bilangan asli tersebut. Gunanto 2010: 74 mengatakan bahwa
FPB adalah faktor persekutuan yang paling besar. Menurut Aksin 2008: 15 menjelaskan bahwa FPB dari dua bilangan adalah bilangan terbesar
yang habis membagi kedua bilangan tersebut. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
persekutuan yang paling besar adalah bilangan terbesar yang habis membagi bilangan yang dicari faktor persekutuan terbesarnya..
7. Taksonomi Tes Hasil Belajar
Anderson 2010: 6 mengatakan taksonomi adalah sebuah kerangka khusus. Taksonomi tes hasil belajar yang dibahas adalah Taksonomi Bloom
yang sudah direvisi. Taksonomi Bloom yang belum direvisi hanya mempunyai satu dimensi, sedangkan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi
mempunyai dua dimensi. Dua dimensi Taksonomi Bloom yang sudah direvisi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi proses pengetahuan. Dimensi
proses kognitif berisikan enam kategori, antara lain mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan
dimensi pengetahuan berisi empat kategori, antara lain faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Dalam mengembangkan soal tes, peneliti
membuat soal tes mengacu pada dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom. Berikut ini uraian dari dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom.
a. Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Kategori proses mengingat meliputi mengenali
dan mengingat kembali. Kata kerja operasional pada tahap mengingat
diantaranya mendefinisikan, menyatakan, menamai, menempatkan, dan mengurutkan.
b. Memahami
Proses memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan atau grafis, yang
disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Kata kerja operasional tahap memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
c. Mengaplikasikan
Proses mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kata
kerja operasional tahap mengaplikasikan meliputi menerapkan, memilih, melaksanakan, menggunakan, dan mengoperasikan
d. Menganalisis
Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian
dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kata kerja operasional tahap menganalisis adalah membedakan, mengorganisasi,
mengatribusikan, menghubungkan, menunjukkan hubungan antara variabel, mengintegrasikan, dan mengorganisir.
e. Mengevaluasi
Proses mengevaluasi adalah proses membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kata kerja operasional tahap mengevaluasi adalah
memeriksa, memprediksi, membenarkan, menyalahkan dan mengkritik. f.
Mencipta Proses mencipta adalah proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kata kerja operasional tahap mencipta meliputi merumuskan, merencanakan, merakit, membentuk,
membuat, merancang, dan memproduksi.
B. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian yang relevan dibahas beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dan memberi gambaran mengenai penelitian ini. Ada tiga penelitian
yang relevan yang mendukung penelitian ini. Penelitian tersebut adalah penelitian skripsi yang diteliti oleh Cahyati 2016, Kurniawati 2016, dan Kurniawati
2016. 1.
Penelitian Cahyati 2016 dengan judul “Pengembangan T
es Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan
Dengan Operasi Hitung, KPK dan FPB Untuk Siswa Kelas V Sekolah
Dasar”. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
Research and Development
RD. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu 1 mengembangkan tes hasil belajar dan 2 mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar untuk
kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V SD. Teknik pengumpulan data