Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

28 Kurikulum standar nasional dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing- masing anak. Modifikasi kurikulum ini dilakukan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah. Tim pengembang kurikulum di sekolah yaitu seperti kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran, guru pendidikan khusus, konselor, psikolog, dan ahli lainnya yang terkait. Tujuan dari pengembangan kurikulum adalah untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi dan mengatasi hambatan belajar yang dialami anak, membantu guru dan orang tua dalam mengembangkan program pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, serta menjadi pedoman bagi sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan dan menyempurnakan program pendidikan inklusif. Model pengembangan kurikulum ada dua macam, yaitu model kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sesuai standar nasional dan model kurikulum akomodatif. Model pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang sesuai standar nasional adalah kurikulum yang sama dengan kurikulum yang digunakan oleh anak normal. Sedangkan, model kurikulum akomodatif adalah model kurikulum yang dimodifikasi dengan mengacu pada kebutuhan anak. 3 Tenaga Pendidik Menurut Budiyanto, dkk 2009: 19, tenaga pendidik adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan tertentu yang melaksanakan program 29 pendidikan inklusif. Tenaga pendidik tersebut yaitu guru kelas, guru mata pelajaran Pendidikan Agama serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan Guru Pembimbing Khusus. Lebih lanjut dijelaskan juga oleh Budiyanto, dkk 2009: 19-20 mengenai tugas guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru pembimbing khusus yaitu sebagai berikut: 1 Tugas guru kelas antara lain sebagai berikut: a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga anak-anak merasa nyaman belajar di kelassekolah. b. Menyusun dan melaksanakan asesmen pada semua anak untuk mengetahui kemampuan dan kebutuhannya. c. Menyusun program pembelajaran dengan kurikulum modifikasi bersama-sama dengan guru pembimbing khusus. d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengadakan penilaian bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya. e. Memberikan program remidi pengajaran remedial teaching , pengayaan, percepatan bagi anak yang membutuhkan. f. Melaksanakan administrasi kelas. 2 Tugas guru mata pelajaran antara lain sebagai berikut: a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga anak-anak merasa nyaman belajar di kelassekolah. b. Menyusun dan melaksanakan asesmen pada semua anak untuk mengetahui kemampuan dan kebutuhannya. 30 c. Menyusun program pembelajaran dengan kurikulum modifikasi bersama-sama dengan guru pembimbing khusus. d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengadakan penilaian untuk mata pelajaran yang diampu. e. Memberikan program perbaikan remedial teaching , pengayaan, percepatan bagi anak yang membutuhkan. 3 Tugas guru pembimbing khusus antara lain sebagai berikut: a. Menyusun instrumen asesmen pendidikan bersama-sama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran. b. Membangun sistem koordinasi antara guru, pihak sekolah dan orang tua peserta didik. c. Melaksanakan pendampingan anak berkebutuhan khusus pada kegiatan pembelajaran dengan guru. d. Memberikan bantuan layanan khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, berupa remidi ataupun pengayaan. e. Memberikan bimbingan secara berkesinambungan dan membuat catatan khusus kepada anak berkebutuhan khusus selama mengikuti kegiatan pembelajaran. f. Memberikan bantuan pada guru agar mereka dapat memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus. 4 Kegiatan Pembelajaran Menurut penjelasan dari Budiyanto, dkk 2009: 21-22, dalam merancang kegiatan pembelajaran pada kelas inklusif perlu 31 merencanakan hal-hal berikut: pengelolaan kelas, pengorganisasian bahan, strategi pendekatan kegiatan belajar mengajar, prosedur kegiatan belajar mengajar, penggunaan sumber dan media belajar, serta merencanakan penilaian. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan apersepsi; menyajikan materibahan pelajaran; mengimplementasikan metode, sumbermedia belajar, dan bahan latihan yang sesuai dengan kemampuan awal dan karakteristik anak, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran; mendorong anak untuk terlibat secara aktif, mendemontrasikan penguasaan materi pelajaran dan relevansinya dalam kehidupan; membina hubungan antar pribadi, antara lain: bersikap terbuka, toleran, dan simpati terhadap anak, menampilkan kesungguhan, serta mengelola interaksi antar anak. 5 Penilaian dan Sertifikasi Menurut Budiyanto, dkk 2009: 23 penilaian dalam setting inklusif mengacu pada model pengembangan kurikulum yang dipergunakan, yaitu: a. Penilaian hasil belajar dalam pendidikan inklusif mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. b. Anak yang mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan standar nasional pendidikan atau di atas standar nasional pendidikan wajib mengikuti ujian nasional. c. Anak yang memiliki hambatan dan mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum yang dikembangkan di bawah standar