52
sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada setting inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan.
Berdasarkan uraian diatas, berikut dapat digambarkan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini pada gambar 1 berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Sistem Pembelajaran Inklusif Bagi Anak Tunagrahita Kategori Ringan
Melakukan asesmen terhadap anak tunagrahita
kategori
ringan
Melakukan perencanaan pembelajaran inklusif
Pelaksanaan pembelajaran inklusif
Evaluasi pembelajaran inklusif
Keberadaan anak tunagrahita kategori ringan di kelas inklusif
Hambatan guru dalam melakukan penanganan pada
anak tunagrahita kategori
Pembelajaran bagi anak tunagrahita kategori ringan di
kelas inklusif Perbaikan kualitas
pembelajaran pada setting inklusif bagi anak tunagrahita
53
G. Pertanyaan Penelitian
Dari kerangka pikir yang telah disusun, kemudian timbul pertanyaan- pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses sistem pembelajaran inklusif bagi anak tunagrahita
kategori ringan kelas VA di SD Negeri Gadingan? 1
Bagaimana kegiatan asesmen yang dilakukan di sekolah? 2
Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan di kelas? 3
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di kelas? 4
Bagaimana penilaian pembelajaran yang dilakukan di kelas? 2.
Bagaimana pelaksanaan sistem pembelajaran inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan kelas VA di SD Negeri Gadingan?
1 Bagaimana ketercapaian tujuan pembelajaran bagi anak tunagrahita
kategori ringan? 2
Bagaimana pengelolaan materi pembelajaran di kelas? 3
Metode apa yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran? 4
Bagaimana langkah pemebelajaran yang dilakukan di kelas? 5
Strategi pembelajaran apa saja yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas?
6 Media dan sumber belajar apa saja yang digunakan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran di kelas? 7
Bagaimana evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas?
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data
yang dikumpulkan berupa data kualitatif bukan kuantitatif, sebab tidak menggunakan alat-alat pengukur. Menurut Lexy Moleong J. 2006: 6,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan secara holistik. Pemahaman dituangkan secara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus adalah
kajian mendalam terhadap situasi yang unik John W. Santrock, 2007: 21. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sistem pembelajaran inklusif bagi
anak tunagrahita kategori ringan kelas VA di SD Negeri Gadingan Kulon Progo. Data diperoleh dari observasi dan wawancara yang mendalam, serta
didukung dengan dokumentasi untuk memberikan data tambahan sesuai dengan tujuan penelitian. Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gadingan Kulon Progo yang beralamat di Durungan, Wates, Kulon Progo. Alasan peneliti memilih SD
Negeri Gadingan Kulon Progo sebagai tempat penelitian adalah karena SD