Penilaian pembelajaran Tinjauan tentang Sistem Pembelajaran Inklusif Bagi Anak Tunagrahita

50

F. Kerangka Berpikir

Pendidikan inklusif merupakan salah satu layanan pendidikan bagi anak tunagrahita kategori ringan. Dalam layanan pendidikan inklusif anak tunagrahita mendapatkan pembelajaran di kelas-kelas reguler secara bersama- sama dengan anak-anak normal pada umumnya. Namun, hal tersebut juga menimbulkan permasalahan belajar bagi anak tunagrahita kategori ringan. Permasalahan belajar ditunjukkan dengan terlihat anak pasif saat proses pembelajaran, anak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas, anak kurang memperhatikan saat pembelajaran, anak mudah memalingkan perhatian, dan kurangnya motivasi anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi pembelajaran seperti itu dapat menimbulkan prestasi belajar anak tunagrahita menjadi tidak optimal bahkan dapat menyebabkan kemampuan anak tidak meningkat. Oleh karena itu, dalam setting inklusif ini perlu adanya kemampuan khusus guru dalam mengelola pembelajaran bagi anak tunagrahita kategori ringan. Dengan demikian, perlu diungkap sistem pembelajaran inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan di kelas VA Sekolah Dasar Negeri Gadingan Kulon Progo. Untuk melihat sistem pembelajaran inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan tersebut, maka perlu mengungkap cara guru dalam melakukan asesmen sebelum menyusun program pembelajaran bagi anak tunagrahita kategori ringan, perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk anak tunagrahita kategori ringan, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan 51 oleh guru bagi anak tunagrahita kategori ringan, serta evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada anak tunagrahita kategori ringan. Apabila hal tersebut menunjukkan hasil positif, maka akan menunjukkan pembelajaran inklusif yang sesuai bagi anak tunagrahita kategori ringan. Namun, apabila hal tersebut menunjukkan hasil negatif, maka hal tersebut menunjukkan pembelajaran inklusif yang tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak tunagrahita kategori ringan. Dalam sistem pembelajaran anak tunagrahita kategori ringan juga terdapat beberapa komponen pembelajaran yang perlu dimodifikasi agar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak tunagrahita kategori tingan, yakni kurikulum, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat melakukan asesmen dengan melihat dan memahami karakteristik, kemampuan, dan hambatan-hambatan yang dialami oleh anak tunagrahita kategori ringan. Agar dalam membuat perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Sehingga, anak dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Maka, perlu dilakukannya penelitian ini untuk memberikan gambaran sebagai upaya melihat kualitas pembelajaran pada setting inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan. Apabila terdapat hal-hal yang kurang sesuai dapat menjadi acuan dalam melakukan penanganan atau mengatasi hal-hal tersebut 52 sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada setting inklusif bagi anak tunagrahita kategori ringan. Berdasarkan uraian diatas, berikut dapat digambarkan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini pada gambar 1 berikut: Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Sistem Pembelajaran Inklusif Bagi Anak Tunagrahita Kategori Ringan Melakukan asesmen terhadap anak tunagrahita kategori ringan Melakukan perencanaan pembelajaran inklusif Pelaksanaan pembelajaran inklusif Evaluasi pembelajaran inklusif Keberadaan anak tunagrahita kategori ringan di kelas inklusif Hambatan guru dalam melakukan penanganan pada anak tunagrahita kategori Pembelajaran bagi anak tunagrahita kategori ringan di kelas inklusif Perbaikan kualitas pembelajaran pada setting inklusif bagi anak tunagrahita