Asesmen Tinjauan tentang Sistem Pembelajaran Inklusif Bagi Anak Tunagrahita

38 e. Merencanakan penilaian 2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran a. Menyajikan materi bahan pelajaran b. Mengimplementasikan metode, sumber belajar dan bahan latihan sesuai dengan kemampuan awal anak c. Mendorong anak untuk terlibat secara aktif d. Mendemonstrasikan penguasaan materi pelajaran dan relevansinya dalam kehidupan e. Mengelola waktu, ruang, bahan, dan perlengkapan pembelajaran 3 Membina hubungan pribadi a. Bersikap terbuka, toleran, dan simpati terhadap anak b. Menampilkan kegairahan dan kesungguhan c. Mengelola interaksi antar pribadi 4 Melaksanakan evaluasi a. Melakukan penilaian selama kegiatan pembelajaran, baik secara lisan, tertulis, maupun melalui pengamatan b. Mengadakan tindak lanjut Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan perencanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita kategori ringan hendaknya dengan melakukan modifikasi, akomodasi, dan adaptasi. Pembelajaran yang diberikan berdasarkan pada hasil asesmen anak yang bersangkutan, disesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan kebutuhan anak. Perencanaan pembelajaran dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, 39 sebab itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat perencanaan pembelajaran agar kemampuan anak tunagrahita kategori ringan dapat berkembang.

3. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan sistem penyampaian materi dengan menggunakan metode, strategi, dan media yang sesuai dengan materi agar kompetensi yang ditentukan dapat dicapai oleh anak. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga alur kegiatan pembelajaran yang di dalamnya mencakup penggunaan metode, strategi, dan media, serta dilakukan pula evalusi pempelajaran untuk memperoleh umpan balik dari siswa, sehingga dapat diketahui mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran. Seperti yang dijelaskan oleh Tarmansyah 2007: 198-200 urutan alur pelaksanaan pembelajaran, sebagai berikut: 1 Kegiatan Awal Setelah menyusun perencanaan pembelajaran yang didasarkan pada kondisi anak, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan. Dalam kegiatan awal yang dilakukan adalah membawa anak dalam situasi pembelajaran, yaitu dengan cara pengkondisian dan apersepsi. Kegiatan yang dilakukan untuk anak tunagrahita kategori ringan dapat seperti bernyanyi atau membahas hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, tujuannya untuk meningkatkan semangat belajar anak. Selain itu, dapat mengulang kembali materi sebelumnya secara singkat