Guru Pendamping Khusus Deskripsi Subyek Penelitian
73
dilakukan oleh psikolog. Dalam pelaksanaan kegiatan diagnosis guru maupun
guru pendamping
khusus tidak
ikut berperan
dalam pelaksanaannya. Kegiatan diagnosis dilakukan di sekolah dengan
mengundang psikolog ke sekolah. Namun, terkadang juga anak-anak yang dibawa ke SLB Negeri 1 Wates untuk dilakukan pemeriksaan bersama
dengan anak-anak dari sekolah lain. Waktu pelaksanaan diagnosis di sekolah yaitu dilaksanakan pada awal
semester 2 setelah ujian akhir semester 1. Namun, waktu pelaksanaannya tersebut dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi di
sekolah. Sehingga, pelaksanaannya dapat tertunda tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum kegiatan diagnosis dilakukan,
psikolog dibantu oleh guru pendamping khusus dalam menyediakan kebutuhan dan data-data anak. Hasil diagnosis dilaporkan kepada sekolah
dengan berupa catatan hasil diagnosis anak. Laporan berisi nama anak, kelas, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, usia, grade, klasifikasi
kecerdasan, dan jenis hambatan. Dari informasi yang diperoleh, diketahui bahwa hasil dari diagnosis tersebut digunakan oleh guru dalam menentukan
pembelajaran untuk anak. Namun, kenyataan di lapangan pembelajaran untuk anak tunagrahita di kelas VA secara keseluruhan tidak ada perbedaan
dengan anak reguler. Hal tersebut dikarenakan, prosedur penanganannya hanya sampai pada kegiatan diagnosis belum sampai pada kegiatan asesmen
yang dimana untuk mengetahui potensi, kelebihan, dan kelemahan anak tunagrahita kategori ringan.
74