Guru Pendamping Khusus GPK

124 Dari ungkapan tersebut, jelas bahwa subyek mengalami perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh subyek ketika awal berada di sekolah dapat berkurang dengan sejalannya waktu. Subyek mengalami peningkatan kemampuan dan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan dalam dirinya. Terlihat bahwa guru memperhatikan dan memberikan perhatian keadaan subyek di sekolah dan ketika di dalam kelas. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri subyek di sekolah baik. 2 Interaksi dan komunikasi Dari hasil penelitian, diketahui bahwa subyek tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan anak lainnya maupun dengan guru. Pengamatan yang dilakukan tidak hanya di dalam kelas namun juga di luar kelas saat jam istirahat. Saat kegiatan pembelajaran di dalam kelas terlihat subyek dapat memberikan respon atau tanggapan ketika guru memberikan pertanyaan, subyek berani bertanya jika mengalami kesulitan dalam memahami materi, subyek mau berbicara dengan anak lainnya, subyek menanggapi ketika anak lain berbicara kepadanya. Sedangkan, saat di luar kelas ketika jam istirahat subyek dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anak lainnya yang bukan teman sekelas, selain itu subyek juga menyapa terlebih dahulu ketika bertemu dengan guru-guru lain. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi dan komunikasi subyek baik tidak mengalami hambatan. 125 3 Pemahaman materi pembelajaran Jika dilihat dari hasil penelitian pada pembelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS, diketahui bahwa subyek mengalami beberapa hambatan dalam pemahaman materi pembelajaran. Hambatan tersebut terdapat pada materi yang bersifat abstrak, angka, dan membutuhkan penalaran serta analisis, yaitu pada pembelajaran Matematika, PKn, dan IPS. Hambatan yang dialami oleh subyek selain dikarenakan permasalahan anak tunagrahita dalam belajar, juga dikarenakan materi yang diberikan melebihi dari batas kemampuannya. Hal tersebut terlihat pada materi yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum umum dan tidak dilakukan modifikasi. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran walaupun belum bervariasi, namun dapat membantu subyek agar lebih mudah memahami materi pembelajaran. 4 Sikap dan perilaku dalam mengikuti pembelajaran Dari hasil penelitian, saat proses pembelajaran di kelas dan saat jam istirahat di luar kelas diketahui bahwa sikap dan perilaku subyek baik. Dalam proses pembelajaran, terlihat subyek mengikuti pembelajaran dengan antusias dan bersemangat, subyek tidak menunjukkan sikap dan perilaku menolak dalam mengikuti pembelajaran, subyek mengikuti perintah dan nasihat guru. Selain itu, terlihat juga subyek dapat berperilaku baik dengan teman-teman sekelasnya, subyek tidak menyakiti atau membuat marah teman-temannya dengan perbuatannya. Subyek menunjukkan sikap terbuka dan tidak menarik 126 diri dengan teman-temannya. Dari situ dapat disimpulkan bahwa subyek memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam mengikuti pembelajaran.

2. Peran Guru Pendamping Khusus GPK

1 Peran guru pendamping khusus dalam pembelajaran Dari hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa peran GPK di SD Negeri Gadingan dalam pembelajaran, yaitu memberikan pembelajaran individual bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran di kelas dengan membawa anak berkebutuhan khusus tersebut ke ruang lain untuk diberikan penanganan. Dari pengamatan yang dilakukan di kelas VA, diperoleh hasil bahwa ketika subyek mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, GPK tidak memberikan penanganan kepada subyek. GPK pernah memberikan pembelajaran individual ketika subyek masih berada di kelas rendah. Namun, untuk sekarang ini GPK tidak pernah memberikan pembelajaran individual kepada subyek. Jadi GPK dalam memberikan pembelajaran individual tidak secara penuh dan berkelanjutan. Merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Budiyanto, dkk 2009:20, mengenai tugas guru pendamping khusus yaitu sebagai berikut: a. Menyusun instrumen asesmen pendidikan bersama-sama dengan guru kelas dan guru mata pelajaran. b. Membangun sistem koordinasi antara guru, pihak sekolah dan orang tua peserta didik. c. Melaksanakan pendampingan anak berkebutuhan khusus pada kegiatan pembelajaran dengan guru. d. Memberikan bantuan layanan khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, berupa remidi ataupun pengayaan. 127 e. Memberikan bimbingan secara berkesinambungan dan membuat catatan khusus kepada anak berkebutuhan khusus selama mengikuti kegiatan pembelajaran. f. Memberikan bantuan pada guru agar mereka dapat memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus. Dari pendapat Budiyanto, dkk di atas, jelas bahwa peran guru pendamping khusus dalam pembelajaran belum optimal. Masih terdapat beberapa peran guru pendamping khusus dalam kegiatan pembelajaran yang belum dapat terlaksana. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa peran guru pendamping khusus dalam kegiatan pembelajaran di SD Negeri Gadingan belum terlaksana secara optimal. 2 Kontribusi guru pendamping khusus di sekolah Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kontribusi GPK di SD Negeri Gadingan, yaitu GPK membantu dalam memberikan pengetahuan kepada guru mengenai anak berkebutuhan khusus dan layanan pembelajaran khusus yang sesuai dengan keadaan anak. GPK memberikan pembelajaran individual untuk anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat mengikuti pembelajaran di kelas, namun dalam memberikan pembelajaran individual belum dapat optimal. Selain itu, kontribusi GPK yang tidak kalah penting adalah mengurus dana bantuan dalam pengadaan sarana prasarana, fasilitas dan media pembelajaran untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah. 3 Peran guru pendamping khusus yang belum terlaksana Merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Budiyanto, dkk mengenai tugas atau peran guru pendamping khusus, dapat disimpulkan bahwa peran GPK di SD Negeri Gadingan yang belum dapat terlaksana, yaitu: GPK