Metode nglakoni Metode Pendidikan Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan

102 Dari hasil wawancara dan observasi di atas peneliti dapat simpulkan bahwa kepala sekolah pamong mendidik peserta didik untuk dapat membedakan antara yang benar dan yang salah dengan cara meminta peserta didik menilai mana yang benar dan salah dari contoh yang diberikan, dan juga melalui cerita dongeng maupun cerita rakyat peserta didik dapat membedakan mana hal yang baik dan yang tidak baik. Dan dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa peserta didik sudah mengerti mana yang benar dan yang salah akan tetapi dalam pelaksanaanya sehari-hari belum sempurna.

d. Metode nglakoni

Metode nglakoni merupakan perwujudan dari metode sebelumnya. Pada metode ini peserta didik mengerjakan setiap tindakan berdasarkan pengetahuan yang telah didapat baik melalui pamong, kepala sekolah maupun orang-orang yang ada di sekitarnya secara bertanggungjawab. Hasil wawancara dengan pamong Lr mengatakan bahwa sebagian besar peserta didik sudah cukup bertanggungjawab misalnya dalam melaksanakan tugas, akan tetapi memang masih ada satu dua anak yang masih sulit untuk bertanggungjawab. “Sebagian besar anak-anak sudah tahu mana hal-hal baik yang harus mereka lakukan, dan saya melihat anak-anak sudah cukup bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Saat diberikan tugas misalnya berupa latihan atau PR, mereka mengerjakan dan mengumpulkan tepat waktu, mereka juga bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, ketika melihat ada sampah di kelas mereka mengambilnya dan membuang, termasuk juga mereka 103 bertanggung jawab dalam pelaksanaan piket. Namun masih ada satu d ua anak yang tidak bertanggungjawab.” Selasa, 17 Mei 2016 Wawancara dengan kepala sekolah pada hari Rabu, 15 Juni 2016 juga mengatakan bahwa baik dari pakaian, dari bicara, dari tingkahlaku, dan dari cara belajar, ia dan semua pamong sudah berusaha membuat anak-anak bertanggungjawab. Hasil wawancara dengan pamong dan kepala sekolah didukung oleh pernyataan peserta didik yang mengatakan bahwa mereka selalu membuang sampah pada tempatnya seperti yang disampaikan peserta didik berdasarkan wawancara hasil wawancara peserta didik terlampir. Peserta didik juga selalu berpakaian rapi dan sopan, hal ini sesuai dengan yang disampaikan peserta didik berdasarkan wawancara. Pada saat peneliti menanyakan apakah bapakibu guru menegur kamu jika berpakaian tidak rapi, Ft menjawab dengan percaya diri, “Ga pernah, karena kita rapi terus.” wawancara dengan peserta didik lainnya terlampir. Selain itu peserta didik juga bertanggungjawab dalam hal menjalankan tugas piket dan mengerjakan PR yang diberikan oleh pamong Gambar 28, 32 dan 33 terlampir. Hasil wawancara dengan pamong, kepala sekolah dan peserta didik diperkuat dengan hasil observasi. berdasarkan pengamatan selama melakukan observasi didapatkan data bahwa peserta didik sebagian besar sudah melaksanakan tugasnya secara bertanggungjawab berdasarkan pengetahuan yang telah didapatnya, seperti peserta didik tidak ada yang mencontek dan melaksanakan ujian dengan tertib dan hikmad, peserta didik mengerjakan 104 setiap tugas yang diberikan oleh pamong dengan baik, peserta didik membuang sampah pada tempatnya, berpakaian sesuai aturan, dan menjalankan piket kelas Lampiran 2. Hasil wawancara dan observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi yang didapat oleh peneliti berupa lembar tata tertib kelas dan slogan-slogan yang ditempel di dinding-dinding sekolah Gambar 11, 12, 14 dan 19 terlampir. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah melakukan tindakannya sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka dapatkan secara bertanggungjawab.

3. Penanaman Nilai-nilai Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan