Demokrasi Penanaman Nilai-nilai Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan

112

e. Demokrasi

Nilai demokrasi ditanamkan melalui pelajaran Pkn dan IPS. Nilai demokrasi pada diri peserta didik juga dapat dilihat dari sikap atau cara peserta didik saat memberikan pendapatnya ataupun saat mendengarkan temannya yang sedang memberikan pendapat seperti yang disampaikan kepala sekolah berdasarkan wawancara. Saat peneliti bertanya bagaimana cara menanamkan nilai demokrasi pada peserta didik, AR mengatakan: “Yaaa misalnya melalui pelajaran Pkn, IPS itu sudah ada diajarkan nilai-nilai demokrasi, tertanam sekali. Trus demokrasi kita juga terlihat saat anak-anak mempunyai pendapat, bagaimana dia menyatakan pendapatnya, bagaimana sikapnya dan sebagainya. Itu sudah tertanam dalam diri anak.” Rabu, 15 Juni 2016 Dari hasil wawancara dengan pamong Lr didapatkan data bahwa apabila peserta didik ingin memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan dari pamong syaratnya terlebih dahulu harus mengacungkan tangan dan dilakukan secara berurutan. Dan ketika mengutarakan pendapat atau menjawab pertanyaan peserta didik yang pintar itu tidak egois, ia mempersilahkan temannya yang lain terlebih dahulu. Berikut ungkapan Lr: “Iya, syaratnya kalau mau bertanya mengacungkan tangan dan urut, jadi saya catet. Memang aturannya kan seperti itu dan belajar musyawarah atau menyatakan pendapat seperti itu urutannya. Dan anak-anak yang pinter itu tidak egois kok di sini, jadi anak yang pinter itu malah berkata Bu, dia dulu” Selasa, 17 Mei 2016. Hasil wawancara dengan pamong dan kepala sekolah diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa saat ditanya apakah mendengarkan 113 dengan baik ketika teman memberikan pendapat, Ft menjawab, “Iya mendengarkan tapi kadang ada yang ribut.” Lampiran 8. Hasil wawancara diperkuat dengan hasil dokumentasi berupa slogan yang ditempel di anak tangga sekolah dan pelajaran mengenai demokrasi di papan tulis pada saat pembelajaran PKn Gambar 52 dan 54 terlampir. Namun, dari hasil observasi yang peneliti lakukan selama 8 kali, peneliti belum menemukan kegiatan memberikan pendapat atau kegiatan berdiskusi di dalam kelas. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaan observasi yang peneliti lakukan adalah pada saat minggu ujian untuk kelas 6 dan minggu berikutnya adalah minggu persiapan ujian untuk kelas lainnya. Minggu menjelang ujian pamong hanya memberikan sedikit materi-materi untuk pemantapan saat ujian, dan juga pemberian kisi-kisi menjelang ujian, selain itu pamong juga mengadakan refreshing melalui permainan game agar peserta didik tidak terbebani oleh materi-materi pelajaran dan siap untuk melaksanakan ujian minggu depannya. Minggu setelah diadakannya ujian, peneliti juga beberapa kali melakukan observasi dan pada minggu tersebut didapatkan data bahwa pamong hanya mengadakan pembahasan soal-soal ujian yang telah berlangsung pada minggu sebelumnya dan juga pelaksanaan remedial. Jadi, berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa nilai demokrasi sudah terlihat pada saat peserta didik 114 mengikuti aturan menyatakan pendapat yang dibuat oleh pamong, yaitu dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu, dan peserta didik juga memberikan kesempatan kepada temannya saat berpendapat maupun bertanya serta mendengarkan dengan baik.

f. Kejujuran