Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

135 nilai budi pekerti yang dikembangkan yaitu religiusitas, sosialitas, sopan santun, kesetaraan gender, keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya juang, sportifitas, tanggungjawab, kerjasama, dan penghargaan terhadap lingkungan. Nilai-nilai budi pekerti yang dikembangkan tersebut sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti yang dirumuskan oleh Paul Suparno Nurul Zuriah, 2007: 46 yaitu religiusitas, sosialitas, gender, keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, daya juang, tanggungjawab dan penghargaan terhadap lingkungan alam. Semua nilai- nilai budi pekerti tersebut dikembangkan di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta” ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan peneliti. Kekurangan tersebut yaitu waktu penelitian yang bersamaan dengan ujian nasional dan ujian akhir sekolah, serta libur sekolah yang menyebabkan waktu penelitian menjadi panjang dan juga peneliti tidak mengajak teman sejawat dalam melaksanakan penelitian sehingga peneliti tidak bisa mengamati proses implementasi pendidikan budi pekerti di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta secara keseluruhan. Peneliti juga tidak bisa mendapatkan beberapa data secara langsung selama kegiatan observasi seperti misalnya kegiatan kerja bakti, ekstrakurikuler pramuka dan beberapa kegiatan dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan peneliti melakukan observasi pada 136 minggu-minggu persiapan ujian, jadi sudah tidak ada kegiatan pembelajaran seperti biasanya. Data yang tidak bisa didapatkan secara langsung tersebut peneliti dapatkan berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi. Selain itu, kekurangan dalam penelitian ini adalah pada saat pengumpulan data, beberapa aspek yang diamati tidak dapat dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, jadi hanya dari hasil wawancara dan observasi saja. Oleh karena itu, peneliti masih terbatas untuk menyimpulkan secara luas mengenai implementasi pendidikan budi pekerti di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa telah mengimplementasikan pendidikan budi pekerti sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara melalui kegiatan di sekolah. Implementasi pendidikan budi pekerti tersebut diamati dari segi aspek strategi pengembangan pendidikan budi pekerti, metode pendidikan budi pekerti, dan penanaman nilai-nilai budi pekerti yang terintegrasi melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah. Strategi pengembangan pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta meliputi keteladanan atau contoh, kegiatan spontan, teguran, pengkondisian lingkungan dan kegiatan rutin. Strategi pendidikan budi tersebut sudah dilaksanakan oleh semua pihak baik kepala sekolah, pamong maupun peserta didik dan dilakukan secara kontinuitas atau rutin dalam pembiasaan sehari-hari. Strategi pengembangan pendidikan budi pekerti tersebut menggunakan metode among, metode ngerti, metode ngrasa, dan metode nglakoni. Metode yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantoro. Nilai-nilai budi pekerti yang dikembangkan melalui strategi dan metode pengembangan pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa antara lain: religiusitas, sosialitas, sopan santun, kesetaraan gender, keadilan, demokrasi, kejujuran,