Gender Penanaman Nilai-nilai Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan

108 bahwa peserta didik di SD Taman Muda memiliki nilai sosialitas yang cukup tinggi, tidak ada pembatas antara kakak kelas dan adik kelas, saling berteman baik satu sama lain, saling membantu dalam kegiatan berkelompok, saling memerhatikan dan saling membantu Lampiran 2. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa nilai sosialitas peserta didik ditanamkan melalui kegiatan kerja kelompok baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan olahraga di luar kelas, dan peserta didik di SD Taman Muda memiliki nilai sosialitas yang cukup tinggi, antara peserta didik satu dengan yang lainnya saling membantu, saling memerhatikan, dan dapat bekerjasama dengan baik .

c. Gender

Nilai kesetaraan gender dapat ditanamkan pada diri peserta didik salah satunya melalui permainan olahraga seperti yang disampaikan oleh pamong berdasarkan wawancara. Pada hari Selasa, 09 Juni 2016 AS memberikan keterangan bahwa peserta didik perempuan pernah ikut bermain saat bermain sepakbola dalam pelajaran olahraga, akan tetapi lebih sering bermain bulutangkis. AS mengungkapkan, “Ya pernah, tapi jarang, karena kebanyakan siswa perempuan itu tidak suka permainan bola, mereka lebih sering bermain seperti bulutangkis.” Begitu juga dengan Lr yang mengungkapkan, “Iya. Sepakbola kita tet ap campur”. Tidak hanya melalui permainan olahraga saja, akan tetapi nilai kesetaraan gender juga ditanamkan melalui kegiatan swakarya, yaitu 109 memasak seperti yang diungkapkan oleh Lr berdasarkan wawancara. Lr mengatakan, “....mereka senang sekali, yang laki-laki malah bawa mixer bawa open, mereka excited sekali. Saya itu malah bingung, yang perempuan malah biasa aja, tapi yang laki- laki semangat banget....” Ungkapan AS dan Lr diperkuat dengan jawaban yang diberikan oleh peserta didik saat ditanyakan apakah dalam kegiatan olahraga peserta didik perempuan pernah bermain sepakbola, Ft menjawab, “Pernah, tapi ga setiap jam olahraga.”. Hasil wawancara di atas diperkuat dengan hasil observasi. Pada hari Rabu, 25 Mei 2016 didapatkan data bahwa saat jam pelajaran olahraga tidak ada pembedaan antara peserta didik perempuan dan laki-laki, peserta didik perempuan ikut bermain sepakbola. Pamong membentuk dua tim untuk bertanding sepakbola, dalam masing-masing tim terdapat dua orang peserta didik perempuan. Peserta didik perempuan juga bermain dengan antusias. Hasil wawancara dan observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi kegiatan olahraga permainan sepak bola Gambar 26 terlampir. Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dapat disimpulkkan bahwa nilai-nilai kesetaraan gender ditanamakan melalui pendidikan jasmani dan kesehatan yang dilakukan melalui kegiatan olahraga di Sekolah Dasar Taman Muda, yaitu salah satunya dengan kegiatan bermain sepakbola dimana peserta didik perempuan juga mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu juga melalui kegiatan SBK seperti memasak, peserta didik laki-laki juga ikut dalam kegiatan memasak tersebut. 110

d. Keadilan