11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Budi Pekerti
Peranan pendidikan bagi manusia sangatlah penting karena manusia telah menyadari tentang arti sebuah kehidupan sehingga pendidikan menjadi perhatian
tersendiri dalam rangka mencari eksistensi dirinya. Ki Hadjar Dewantara mengemukakan definisi tentang pendidikan, yaitu sebagai berikut:
P endidikan menurut pengertian umum adalah: “Menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi- tingginya.” Bartolomeus, 2013: 75.
Lebih jelas lagi Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan pengertian pendidikan dalam konteks pengajaran budi pekerti adalah:
“Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intellect dan tubuh anak.Komponen-
komponen budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak itu tidak boleh dipisah- pisahkan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-
anak.” Muchlas. S, 2011: 33.
Definisi pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara, menunjukkan bahwa Ki Hadjar Dewantara memandang pendidikan sebagai suatu
proses yang dinamis dan berkesinambungan, pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan tuntunan kemajuan zaman. Keseimbangan unsur cipta,
rasa dan karsa yang tidak dapat dipisah-pisahkan ini memperlihatkan bahwa Ki Hadjar Dewantara tidak memandang pendidikan hanya sebagai proses penularan
atau transfer ilmu pengetahuan transfer of knowledge saja, tetapi menurutnya
12
pendidikan juga merupakan proses penularan nilai dan norma serta penularan keahlian dan keterampilan. Hal ini senada dengan pendapat Ki Buntarsono dalam
Nurul Zuriah, 2007: 123 yang mengatakan bahwa pendidikan seharusnya diarahkan agar tidak hanya mengejar intelektual saja.Akan tetapi, moral anak didiknya juga
harus diperkuat. Jika yang dikejar hanya intelektualnya saja maka dinamakan pengajaran, tetapi jika yang dikejar intelektual dan moralnya maka hal itu bisa
dikatakan pendidikan. Budi pekerti terdiri dari dua kata yaitu Budi dan Pekerti. Budi yang berarti
sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran, pekerti berarti kelakuan. Secara etimologi Jawa budi berarti nalar, pikiran atau watak, sedangkan pekerti berarti
penggawean, watak, tabiat atau akhlak. Dalam bahasa Sanskerta budi berasal dari kata Budh, yaitu kata kerja yang berarti sadar, bangun, bangkit kejiwaan. Budi
adalah penyadar, pembangun, pembangkit. Pekerti dari akar kata Kr yang berarti bekerja, berkarya, berlaku, bertindak keragaan. Kata budi pekerti dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia 2001 adalah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, serta manusiawi. Budi pekerti
didorong oleh kekuatan rohani manusia yakni pemikiran, rasa, dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam
kehidupan. Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti diletakkan sebagai jiwa atau ruh
dari pengajarannya. Sebab, menurutnya pengajaran dan budi pekerti ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya, pengajaran atau pendidikan
13
budi pekerti tidak lain artinya daripada menyokong perkembangan hidup anak-anak, lahir dan batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban dalam sifatnya yang
umum Ki Hadjar Dewantara, 1977: 485. Upaya yang dimaksudkan itu berupa anjuran-anjuran, perintah-perintah kepada anak-anak untuk melakukan berbagai
perilaku yang baik dengan cara disengaja. Syarat-syaratnya adalah mereka menyadari, menginsyafi dan melakukan anjuran atau perintah gurunya. Sementara
pengajar atau pamong adalah penuntun yang menjadi teladan bagi para peserta didiknya dalam berperilaku baik agar mereka mencapai keluhuran budi atau
kebijaksanaan bersatunya lahir dan batin dan mengalami keselamatan dan kebahagiaan Bartolomeus, 2013: 75.
Selain dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara juga mengembangkan pendidikan budi pekerti yang merupakan salah satu pendukung
utama dalam melaksanakan tujuan pendidikan nasional. Menurut Ki Hadjar Dewantara Hadiwinarto, 2010:44 pendidikan budi pekerti harus mempergunakan
syarat-syarat yang selaras dengan jiwa kebangsaan menuju pada kesucian, ketertiban dan kedamaian lahir batin, tidak saja syarat-syarat yang sudah ada dan
ternyata baik, melainkan juga syarat-syarat zaman baru yang berfaedah dan sesuai dengan maksud dan tujuan kita.
Sejalan dengan pendapat Ki Hadjar Dewantara, pengertian pendidikan budi pekerti menurut draft kurikulum berbasis kompetensi 2001 dapat ditinjau secara
konsepsional dan operasional. Nurul Zuriah, 2007: 20. Pendidikan budi pekerti secara konsepsional mencakup hal-hal sebagai berikut:
14
1 Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang
berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa yang akan datang.
2 Upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan perilaku
peserta didik agar mereka mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, seimbang lahir batin, material spiritual, dan individu
sosial. 3
Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi seutuhnya yang berbudi pekerti luhur melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan, pengajaran
dan latihan serta keteladanan. Pendidikan budi pekerti secara operasional adalah upaya untuk membekali
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depannya, agar memiliki hati nurani yang
bersih, berperangai baik, serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama makhluk. Dengan demikian, terbentuklah pribadi
seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa ucapan, perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral
luhur bangsa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan budi
pekerti secara konsepsional adalah upaya untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur. Sedangkan secara operasional,
pengertian pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membekali peserta didik
15
baik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan sebagai bekal masa depan, sehingga terbentuklah pribadi seutuhnya yang bermoral dan berbudi pekerti luhur.
B. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti