53
berkaitan dengan dasar dan bentuk pelaksanaan yang menggambarkan secara deskriptif implementasi pendidikan budi pekerti di SD tersebut. Pendekatan
kualitatif deskriptif ini banyak menggunakan data yang diamati mendalam dari informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa yang beralamat di Jalan Tamansiswa nomor
25, Desa Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Madya Yogyakarta, Daerah Istimewa Yoyakarta. Alasan pemilihan lokasi ini adalah dari hasil observasi awal
yang dilakukan, Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa adalah sekolah dasar yang dalam pelaksanaan pendidikannya bertujuan untuk
mewujudkan cita-cita dengan berdasarkan pada pengenalan pendidikan budi pekerti kepada anak didik di semua mata pelajaran di sekolah sehingga anak bisa
menjadi manusia yang luhur dan berguna untuk masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari konsep yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai pendiri
Perguruan Tamansiswa. Aplikasi pendidikan budi pekerti juga terlihat dalam kegiatan sehari-hari anak di sekolah, seperti salah satunya adanya pembiasaan
senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Hal ini terbukti dengan semua peserta didik dapat bergaul dan menghormati pendidik sesuai dengan aturan sekolah.
54
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei-Juni 2016 setelah peneliti memperoleh izin penelitian.
C. Sumber Data
Sumber data merupakan hal yang sangat penting dalam mengumpulkan data, hal ini karena sumber data yang akan menentukan relevansi data yang telah
dikumpulkan untuk diteliti. Menurut Lofland dalam Lexy J. Moloeng, 2005: 157, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Selain itu, menurut Bisri dalam Andi Prastowo, 2012: 207, penentuan sumber data berdasarkan jenis
data yang telah ditentukan, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sejalan dengan pendapat Bisri, lebih jelasnya Sugiyono 2010: 308-309
mengungkapkan bahwa, sumber data dalam penelitian berasal dari sumber data utama dan sumber data tambahan. Sumber data utama disebut juga dengan sumber
data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data tambahan disebut sebagai sumber data sekunder, yaitu
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Oleh karenanya, sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber data utama yang langsung memberikan data penelitian primer dan sumber data
tambahan yang tidak langsung memberikan data penelitian sekunder.
55
1. Sumber data utama primer yaitu data yang berasal dari narasumber yang
mengalami langsung pelaksanaan pendidikan budi pekerti. Narasumber yang dimaksud adalah pendidik pamong yang menjadi pelaksana pendidikan budi
pekerti itu sendiri. Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan narasumber lain yang terlibat dalam proses pendidikan budi pekerti, yakni
Kepala Sekolah dan peserta didik SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa yang juga merupakan pelaksana pendidikan budi pekerti di SD tersebut. Tujuan
sumber data primer dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana nilai-nilai luhur budi pekerti terintegrasi pada peserta didik
dengan baik dalam pelaksanaannya melalui pengimplementasian pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa.
2. Sumber data tambahan sekunder, yaitu berasal dari dokumentasi. Sumber foto
inilah yang akan memberikan penguatan bagaimana implementasi pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa setelah didapat data
dari subjek penelitian.
D. Subyek dan Objek Penelitian