137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa telah
mengimplementasikan pendidikan budi pekerti sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara melalui kegiatan di sekolah. Implementasi pendidikan budi pekerti
tersebut diamati dari segi aspek strategi pengembangan pendidikan budi pekerti, metode pendidikan budi pekerti, dan penanaman nilai-nilai budi pekerti yang
terintegrasi melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah. Strategi pengembangan pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu
Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta meliputi keteladanan atau contoh, kegiatan spontan, teguran, pengkondisian lingkungan dan kegiatan rutin. Strategi pendidikan
budi tersebut sudah dilaksanakan oleh semua pihak baik kepala sekolah, pamong maupun peserta didik dan dilakukan secara kontinuitas atau rutin dalam pembiasaan
sehari-hari. Strategi pengembangan pendidikan budi pekerti tersebut menggunakan
metode among, metode ngerti, metode ngrasa, dan metode nglakoni. Metode yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantoro. Nilai-nilai budi pekerti
yang dikembangkan melalui strategi dan metode pengembangan pendidikan budi pekerti di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa antara lain: religiusitas,
sosialitas, sopan santun, kesetaraan gender, keadilan, demokrasi, kejujuran,
138
kemandirian, daya juang, sportifitas, tanggungjawab, kerjasama, dan penghargaan terhadap lingkungan. Nilai-nilai tersebut sudah diintegrasikan melalui kegiatan-
kegiatan setiap harinya di sekolah baik melalui pembelajaran di dalam dan luar kelas, kegiatan olahraga, kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut.
1. Sekolah hendaknya menerapkan pembiasaan berbaris di depan kelas sebelum
memasuki ruang kelas sebagai bentuk implementasi dari 5S dan penanaman nilai kesopanan pada diri peserta didik. Jadi, pembiasaan tersebut tidak hanya
dilaksanakan pada semester satu saja akan tetapi juga harus dilaksanakan pada semester dua.
2. Kepala sekolah dan pamong hendaknya menerapkan semua aturan dan tata tertib
kelas maupun sekolah secara konsisten, serta terus mengajarkan sikap yang baik kepada peserta didik terutama dalam hal berbicara dengan teman atau orang yang
lebih tua. 3.
Sekolah hendaknya melakukan komunikasi yang lebih banyak kepada orang tua peserta didik dengan mengadakan pertemuan secara rutin ataupun komunikasi
secara pribadi agar implementasi pendidikan budi pekerti yang sudah ditanamkan pamong kepada peserta didik di sekolah tetap dilanjutkan oleh orangtua di rumah.
139
DAFTAR PUSTAKA
Samho, Bartolomeus. 2013. Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Tantangan dan Relevansi. Yogyakarta: Kanisius.
Tauhid, Moch. 1963. Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hajar Dewantara. MLPTS: Yogyakarta.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platfom Pendidikan Budi Pekerti Secara Kontekstual
dan Futuristik. Jakarta: BumiAksara. Hadiwinarto. 2010. Penajaman Penilaian Karakter dan Budi Pekerti. Solo: PT
Bahana Media Wirayuda. Zubaedi. 2005. Pendidikan Berbasis Masyarakat: Upaya Menawarkan Solusi
Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: PustakaPelajar. Ki Hajar Dewantara. 1977. Karya Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Tamansiswa. H.A.H. Tilaar. 2007. Mengindonesia Etnitasdan Identitas Bangsa. Jakarta: Rineka
Cipta. Soeratman, Darsiti. 1982. Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Endarswara, Suwardi. 2003. Budi Pekerti dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hadinata
Graha Widya. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Yogyakarta: MLPTS.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan RD. Bandung: Alfabeta. ______. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan RD. Bandung: Alfabeta. Moloeng. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
140
Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Desain Induk Pendidikan Karakter. Chlas Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Muchlas Samani dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
141
LAMPIRAN
140
Lampiran 1. PEDOMAN OBSERVASI
Implementasi Pendidikan Budi Pekerti Di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta
HariTanggal : Tempat
: Waktu
: No.
Aspek yang diamati Keterlaksanaan
Deskripsi Hasil Pengamatan Ya
Tidak A.
Keteladanan atau contoh
1. Berpakaian dengan sopan dan rapi
2. Bertutur kata dengan baik
3. Pamong mengucapkan salam apabila bertemu orang
4. Tidak merokok di lingkungan sekolah
B. Kegiatan spontan