Teguran Strategi Pengembangan Pendidikan Budi Pekerti di SD Taman Muda Ibu

84 memberikan pujian terhadap perilaku peserta didik yang sudah baik dan memberikan poin. Hari Senin, 23 Mei 2016 salah satu peserta didik El selalu menghadap ke belakang berbicara dengan temannya saat pamong menjelaskan, kemudian pamong meminta El untuk mendengarkan dan duduk menghadap ke depan, El pun berbalik badan dan menghadap kedepan sesuai perintah pamong, dengan spontan pamong memberikan pujian kepada El dengan berkata, “Nah, anak baik”. Selain itu pamong juga memberikan poin sebagai bentuk pujian dan motivasi kepada peserta didik Hasil observasi terlampir. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan spontan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pamong adalah dengan memberikan pengertian bagaimana sikap atau perilaku baik yang seharusnya ketika menjumpai pamong lain atau peserta didik yang melakukan hal yang kurang baik dan memberikan penguatan terhadap perilaku atau perbuatan yang sudah baik seperti pujian dan pemberian poin sebagai bentuk motivasi.

c. Teguran

Teguran diberikan kepala sekolah dan pamong apabila peserta didik melakukan perbuatan yang kurang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan pamong, diperoleh data bahwa biasanya teguran diberikan apabila ada peserta didik yang sering meribut atau berbicara tidak sopan, akan tetapi terkadang ada anak yang tidak bisa ditegur. Saat peneliti menanyakan 85 apakah ibu memberikan teguran kepada peserta didik yang melakukan perbuatan tidak baik atau melanggar peraturan sekolah, AS menjawab: “Iya, tapi kadang anak itu ada yang tidak bisa ditegur. Biasanya kalau sudah sering meribut atau berbicara tidak sopan saya menegur anak itu, minimal anak itu disuruh diam dulu. Kemudian diberi nasehat itu ketika memang anaknya itu kondisinya sudah tenang.” Selasa, 09 Juni 2016 Namun, untuk hal berpakaian guru jarang menegur peserta didik, hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa saat peneliti menanyakan apakah diberi teguran jika berpakaian tidak rapi, Ft mengaku, “...ga pernah, karena kita rapi terus. Kecuali seragamnya beda, apa misalnya kalau Senin ga pake kaos kaki putih ga pake sapatu hitam” Lampiran 8. Hasil wawancara dengan peserta didik menunjukkan bahwa guru jarang memberikan teguran kepada peserta didik dalam hal berpakaian. Hal tersebut dikarenakan peserta didik senantiasa berpakaian rapi dan sopan. Selain memberikan teguran pamong dan kepala sekolah juga memberikan nasehat kepada peserta didik. Pernyataan kepala sekolah dan pamong didukung hasil wawancara dengan peserta didik saat peneliti bertanya apakah pernah dinasehati oleh pamong agar melakukan perbuatan baik, Ft menjawab, “Pernah. Ya misalnya kamu ga boleh kayak gini itu perbuatan yang tidak baik...” Hasil wawancara dengan peserta didik lainnya terlampir. Hasil wawancara kepala sekolah, pamong dan peserta didik diperkuat dengan hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan berupa 86 lembar penegakan tata tertib yang ditempel di dinding kantor pamong Gambar 48. Hasil wawancara dan dokumentasi diperkuat dengan hasil pengamatan selama peneliti melakukan observasi. Pamong memberikan teguran kepada peserta didik yang melakukan perbuatan kurang baik dan memberikan nasehat. Pada hari Sabtu, 19 Mei 2016 sebelum ujian dimulai peserta didik agak ribut, kemudian pamong menegur peserta didik agar tidak ribut dan memberi peringatan apabila belum siap untuk melaksanakan ujian dipersilahkan keluar ruangan terlebih dahulu Hasil observasi terlampir, Lampiran 2. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dapat disimpulkan bahwa pamong memberikan teguran dan nasehat kepada peserta didik yang melakukan perbuatan kurang baik.

d. Pengkondisian lingkungan