114
mengikuti aturan menyatakan pendapat yang dibuat oleh pamong, yaitu dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu, dan peserta didik juga
memberikan kesempatan kepada temannya saat berpendapat maupun bertanya serta mendengarkan dengan baik.
f. Kejujuran
Dari hasil wawancara dengan pamong Lr pada hari Selasa, 17 Mei 2016 peneliti mendapatkan keterangan bahwa pamong sering mengadakan
koreksi secara silang oleh peserta didik. Kegiatan ini adalah salah satu cara untuk menanamkan nilai kejujuran kepada peserta didik. Saat peneliti
menanyakan apakah sering diadakan pengkoreksian silang, Lr mengatakan: “Sering. Kalau saya buatnya acak, jadi acak ga ada yang boleh egois
dan bertanya ku dikoreksi siapa ya? Jadi mereka apabila sudah menerima koreksi ya sudah diam. Tetapi hanya untuk soalnya pilihan
ganda dan isian, kalau uraian itu 30 siswa bertanya semua, padahal kita sudah bilang yang menyangkut ini yang jawabannya mendekati tolong
dibetulkan tapi tetap saja banyak yang bertanya.” Keterangan yang diberikan oleh Lr dan AS sesuai dengan pernyataan
yang diberikan oleh siswa. Saat wawancara peneliti menanyakan apakah sering diadakan koreksi hasil ulangan atau latihan secara silang Ft menjawab,
“Iya sering, setiap hari.” Wawancara denga peserta didik lainnya terlampir. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah pada hari
Rabu, 15 Juni 2016 didapatkan data bahwa nilai kejujuran telah tertanam dalam diri peserta didik. Salah satu contohnya yaitu pada saat pemanggilan
115
anak-anak yang melanggar aturan setelah selesai upacara. Berikut keterangan yang diberikan AR:
“....misalnya saja saat upacara itu kita memanggil anak-anak yang melanggar peraturan, ada anak itu yang sebenarnya dia sudah betul
memakai kaos kaki putih namun karena dia tidak memakai kaos kaki putih dari sekolah dia maju ke depan, saya kaget kemudian saat saya
tanya dia melanggar apa dia menunjukkan kaos kaki putihnya yang tidak ada lambang seperti yang disediakan sekolah, padahal lambang
itu sebenarnya tidak tampak ditutupi sama celananya. Tapi dia tetap maju dan mengakui kesalahannya. Begitu juga untuk yang terlambat,
dia tidak ikut baris dalam upacara, kemudian setelah selesai upacara kita beri pengumuman bagi yang terlambat silahkan maju berbaris di
depan, anak yang terlambat itu maju. Jadi nilai kejujuran pada anak itu
sudah tertanam.” Namun, dari hasil observasi yang peneliti lakukan selama 8 kali,
peneliti belum menemukan kegiatan mengkoreksi hasil ulanganlatihan secara silang bersama-sama di dalam kelas ataupun kegiatan upacara. Hal ini
dikarenakan waktu pelaksanaan observasi yang peneliti lakukan adalah pada saat minggu ujian untuk kelas 6 dan minggu berikutnya adalah minggu
persiapan ujian untuk kelas lainnya. Jadi, tidak ada pembelajaran yang dilaksanakan seperti hari-hari biasanya. Minggu menjelang ujian pamong
hanya memberikan sedikit materi-materi untuk pemantapan saat ujian, dan juga pemberian kisi-kisi menjelang ujian, selain itu pamong juga mengadakan
refreshing melalui permainan game agar peserta didik tidak terbebani oleh materi-materi pelajaran dan siap untuk melaksanakan ujian minggu depannya.
Minggu setelah diadakannya ujian, peneliti juga beberapa kali melakukan observasi dan pada minggu tersebut didapatkan data bahwa pamong hanya
116
mengadakan pembahasan soal-soal ujian yang telah berlangsung pada minggu sebelumnya dan juga pelaksanaan remedial. Oleh sebab itu, peneliti belum
menemukan kegiatan mengoreksi ulanganlatihan secara silang ataupun kegiatan upacara selama peneliti melakukan observasi.
Nilai kejujuran adalah salah satu nilai budi pekerti yang ditanamkan kepada peserta didik di SD Taman Muda. Hal ini diperkuat oleh hasil
dokumentasi yang didapat berupa slogan nilai-nilai budi pekerti yang ditempel di setiap anak tangga yang salah satunya adalah jujur Gambar 8.
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi disimpulkan bahwa nilai kejujuran ditanamkan pada peserta didik di SD Taman Muda salah
satunya dengan pamong sering mengadakan kegiatan mengkoreksi ulangan atau latihan secara silang bersama-sama di dalam kelas dan nilai kejujuran
sudah tertanam dalam diri peserta didik.
g. Kemandirian